Budaya-Tionghoa.Net | Seorang wanita tua jatuh pingsan di sebuah stasiun daerah pedesaan Cina. Polisi menggeledah barang-barang miliknya untuk menemukan selembar kertas berisi kode rahasia. Wanita itu ditahan dan dicurigai sebagai mata-mata musuh. Tetapi, para cendekiawan yang mengurai tulisan itu mendapati bahwa kode tersebut adalah nu shu—tulisan rahasia kaum wanita yang tidak boleh disentuh dan dilihat oleh kaum lelaki. Tulisan ini digunakan oleh para wanita di derah terpencil di selatan Provinsi Hunan, dan diyakini berkembang seribu tahun yang lalu.
Saat menulis tentang nu shu bagi The Los Angeles Times, penulis Amerika berdarah Cina, Lisa See, yang dikenal di Indonesia lewat novel Liu Hulan: Jaring-jaring Bunga (Qanita,2006) tertarik untuk melakukan riset yang lebih mendalam. Tak puas dengan sejumlah buku dan dokumen yang dibacanya, Lisa See bahkan melakukan perjalanan ke daerah pedalaman Cina untuk menyibak rahasia keberadaan nu shu dan budaya yang melatarbelakanginya.