Budaya Tionghoa

Forum Budaya & Sejarah Tionghoa

Menu
  • HOME
  • FB GRUP
  • FB PAGE
  • MAILING-LIST
  • Photo
  • Esai & Opini
Menu

Tag: kematian

PANDANGAN FILOSOFIS TIONGHOA MEMANDANG MATI BAGAIKAN HIDUP Bag.5 ( tamat )

Posted on April 22, 2016 by Ardian Cangianto

Apa yang terjadi saat kita meninggal ?

            Roh yang meninggal dijemput oleh Hei wuchang 黑無常dan Bai wuchang 白無常. Wuchang adalah istilah dalam Ruism, Taoism dan Buddhisme Mahayana Tiongkok. Dalam Buddhisme disebut  anicca,artinya tiada yang bersifat abadi  ( segala sesuatu adalah perubahan ).

Read more

PANDANGAN FILOSOFIS TIONGHOA MEMANDANG MATI BAGAIKAN HIDUP ( bagian 4 )

Posted on January 15, 2016 by Ardian Cangianto

Apa itu kematian ? Bagaimana menyikapi mati ?Ingat akan perkataan Kong Zi (551-479 BCE ) saat ditanya apakah alam kematian, Kong Zi menjawab,”Tidak tahu hidup bagaimana tahu mati” 未知生焉知死.Ini adalah jawaban yang baik karena banyak manusia yang tidak memaknai hidupnya bahkan banyak manusia yang takut hidup tapi tidak takut mati, misalnya saja banyak orang yang bunuh diri bahkan bunuh diri dengan membawa mati anak-anaknya karena kesulitan ekonomi dan menggunakan mati sebagai jalan untuk melarikan diri dari kenyataan.Tentunya ini adalah mereka yang takut hidup berbeda dengan mereka yang bunuh diri dengan tujuan yang berbeda dan bagaimana pelaku bunuh diri itu memaknai bunuh diri itu yang membedakan, misalnya bhiksu Thic Quang Duc yang membakar diri sebagai bentuk protes atas perang Vietnam atau Macan Tamil yang mempelopori aksi bom bunuh diri, jendral Kobayashi yang melakukan seppuku dan banyak contoh lainnya.

Read more

PANDANGAN FILOSOFIS TIONGHOA MEMANDANG MATI BAGAIKAN HIDUP ( bagian 3 )

Posted on December 3, 2015 by Ardian Cangianto
  1. Tidak tahu hidup bagaimana tahu mati ?(未知生焉知死 weizhisheng yuanzhi si ). Pandangan ini berasal dari dialog antara Kongzi dengan Zilu ( 542-480 BCE )[1]. Dialog lengkapnya adalah sebagai berikut :  Zi Lu bertanya mengenai cara mengurus para roh. Kongzi  menjawab,”Belum bisa mengurus  manusia, bagaimana bisa mengurusi para roh”. Zilu  bertanya lagi, “ Kuberanikan bertanya tentang kematian’’. Kongzi menjawab,” Tidak tahu tentang hidup, bagaimana tahu tentang  mati”.( 子曰:“未能事人,焉能事鬼?”曰:“敢问死。”曰:“未知生,焉知死?). Pernyataan Kongzi yang terakhir ini sering dikutip oleh banyak orang yang berpendapat bahwa Kongzi tidak membahas alam kematian. Pandangan ini sebagian ada benarnya tapi perlu diketahui bahwa Kongzi mengikuti jejak kepercayaan dan tata cara ritual orang Tiongkok pra Kongzi. Alam kematian pra Kongzi akan dibahas di bawah tulisan ini. Pernyataan “ Tidak tahu tentang hidup, bagaimana tahu tentang mati’, mempengaruhi pemikiran orang Tionghoa selama ribuan tahun. Ini menyebabkan pemikiran orang Tionghoa lebih menekankan kehidupan bukan terpaku pada alam kematian. Penjelajahan filosofis kaum Ruist akhirnya lebih pada mengutamakan konsep apa itu hidup dan bagaimana menata kehidupan itu sendiri. Dengan kata lain, mereka lebih mengutamakan hal-hal yang lebih berguna bagi masyarakat daripada berkutat pada alam kematian yang bersifat spekulatif dan bersikap realisitis bahwa kematian adalah hal yang tidak terelakkan.
    Read more

PANDANGAN FILOSOFIS TIONGHOA MEMANDANG MATI BAGAIKAN HIDUP ( bagian 2 )

Posted on December 1, 2015 by Ardian Zhang

11  Pandangan kematian

Read more

PANDANGAN FILOSOFIS TIONGHOA MEMANDANG MATI BAGAIKAN HIDUP ( bagian pertama )

Posted on November 25, 2015 by Ardian Cangianto

PANDANGAN FILOSOFIS TIONGHOA

MEMANDANG MATI BAGAIKAN HIDUP[1]

 

Pendahuluan

Sejak jaman purbakala, alam kematian selalu mengandung misteri dan tidak terhitung banyaknya usaha-usaha menjawab alam kematian, mulai dari mitos hingga ke agama dan terakhir adalah ilmu pengetahuan mencoba menjawab masalah ini.

Setiap peradaban dan kebudayaan selalu memiliki mitos tentang alam kematian dan usaha-usaha menjawabnya.Mulai dari sungai Styx dalam mitos Yunani hingga mitos-mitos lainnya.Ada beberapa pandangan tentang alam kematian, mulai dari pindah alam seperti yang diyakini oleh kepercayaan Tionghoa, hidup kembali seperti kepercayaan orang Mesir, reinkarnasi dan tumimbal lahir yang dipercaya dalam pandangan Yunani serta India, surga neraka yang dalam pandangan Zoroaster hingga Kristiani.

Read more
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • Next
Budaya Tionghoa

Recent Posts

  • Apa dan Bagaimana Shengren: Sebuah notulensi
  • REVIEW FILM : MULAN 2020
  • KISAH SEDIH TENTANG PUISI LI MOCHOU „AKU BERTANYA PADA DUNIA APAKAH CINTA ITU?“
  • BAO ZHENG – HAKIM YANG JUJUR
  • LI BAI ( LI TAI PO ) – PUJANGGA TERMASYHUR
  • TATA CARA PENULISAN TABLET PAPAN ARWAH
  • PAN AN – SASTRAWAN ERA DINASTI JIN BARAT
  • BERKETUHANAN MENURUT TAOISME
  • Daodejing bab 81
  • Daodejing bab 62

Recent Comments

  1. Erwin R Tan on KELENTENG DAN AGAMA BUDDHA MENUJU KEHARMONISAN
  2. Huang Dada on REVIEW FILM : MULAN 2020

Archives

Categories

agama Bandung budaya budaya tionghoa buddhisme capgome dewa Diaspora dinasti ming dinasti qing dinasti song dinasti tang fengshui Festival filsafat fotografi hakka Hengki hokkian Huangdi imlek jin yong kelenteng kematian kisah laozi lasem Li Bai Marga marga li marga tan marga tionghoa peranakan pernikahan sastra seri LF she Siauw Giok Tjhan sne tao taoism taoisme tibet tionghoa zheng he

© 2023 Budaya Tionghoa | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme