Budaya-Tionghoa.Net| Masih ingat dengan karakter si cantik Xiao Qiao yang menjadi istri dari Zhou Yu [Tony Leung] di film John Woo , Red Cliff? Berlatar masa Samkok , Xiao Qiao adalah salah satu dari dua Qiao bersaudara, yang dianggap sebagai wanita tercantik di Tiongkok pada masa itu. Zhuge Liang sempat memanasi Zhou Yu bahwa dia memiliki rencana untuk memukul mundur Cao Cao dengan mengirimkan Qiao bersaudara ke pihak Cao Cao . Zhuge Liang pura-pura tidak tahu bahwa Xiao Qiao adalah istri Zhou Yu. Tentu saja ini hanya roman karangan Luo Guanzhong.
Author: Zhonghua Wenhua
Tiongkok: Benua Dewa- Kampung Halaman Para Dewa
Budaya-Tionghoa.Net| Di negeri Timur yang penuh misteri nun jauh disana, merupakan kampung halaman para dewa dalam legenda, sehingga memiliki nama Shenzhou 神州 atau “Benua Dewata” . Rakyat dari negeri dewata ini dari jaman dulu hingga sekarang menyebut negeri mereka adalah negeri pusatnya dunia,sehingga disebut Zhongguo atau Tiongkok 中国, yang arti harafiah adalah Negara Pusat. Dengan sejarahnya yang panjang dan berkesinambungan , Tiongkok melahirkan budaya dan peradaban yang sedemikian luas dari bentuk yang sederhana tumbuh berkembang menjadi semakin kompleks dan karena sentralitasnya , menjadi pusat dunia yang mempengaruhi kawasan sekitar.
Seni Sebagai Seorang Guru
Budaya-Tionghoa.Net|
Sumpit Bukan Sekedar Peralatan Makan
Budaya-Tionghoa.Net|Kita semua mengetahui bahwa salah satu alat bantu makan orang Tionghua adalah sumpit atau Kuai Zi 筷子. Satu-satunya alat makan yang unik dan tiada duanya di dunia ini. Perlu pula diketahui bahwa dengan menggunakan sumpit , berarti menggerakan 30 lebih persendian dan konon bisa membantu orang menjadi bertambah pintar.
Tradisi Bakar-bakaran Dalam Kebudayaan Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net|Mengapa tradisi bakar-bakaran terlihat lazim dalam ritual-ritual orang Tionghoa ? Kapan mulai ada tradisi ini? Mengapa ada tradisi ini ? Dan apa maknanya ?
Leluhur orang Tionghoa sebelum mengenal agama dan filsafat telah terlebih dahulu mengenal penghormatan pada leluhur. Penghormatan leluhur ini kemudian menjadi titik tolak dan dasar daripada kepercayaan tradisional Tionghoa yang muncul lebih dulu daripada semua agama yang ada di Tiongkok. Kepercayaan tradisional pada mulanya hanya mempercayai bahwa ada 2 alam di alam semesta ini, alam langit dan alam manusia. Alam langit merupakan tempat domisili para dewa-dewi yang dimuliakan, mempunyai kontribusi dan jasa yang besar bagi masyarakat pada zamannya. Setelah masuknya Buddhisme, alam baka ditambahkan ke dalam konsep ini, sehingga menjadi 3 alam.