Budaya-Tionghoa.Net | Bagi setiap artis Indonesia , bisa berkiprah di dunia entertainment internasional itu merupakan cita-cita. Tetapi hanya sedikit saja artis yang mendapatkan kesempatan untuk itu , artis populer secara nasional tidak menjamin dirinya dengan mudah dapat menembus pasar internasional . Kenyataannya Indonesia memang bukan kiblat di Asia , apalagi dunia. Kiblat Asia masih berkutat disekitar negara-negara Asia Timur seperti Korea Selatan , Tiongkok , Taiwan , Hong Kong dan Jepang.
Author: Zhonghua Wenhua
Jackie Chan : Dari Stuntman Menjadi Superstar Dunia
Budaya-Tionghoa.Net | Diantara sekian banyak bintang laga Asia pada khususnya dan dunia pada umumnya , tidak ada yang seberani Jackie Chan , dalam menghadirkan aksi-aksi berbahaya. Jackie Chan melakukan sendiri semua adegan berbahaya , bukan saja di awal karirnya yang memang merupakan salah satu stuntman , tetapi juga disaat karir dia mencapai puncak , superstar dunia. Jackie memegang rekor dunia untuk adegan stuntman yang dilakukan oleh aktor yang bersangkutan. Totalitas Jackie untuk menghadirkan yang terbaik yang membuat karirnya tetap gemilang di usia tuanya.
Maggie Cheung : Artis Hongkong Yang Mendunia

Budaya-Tionghoa.Net | Salah satu artis Hongkong yang paling terkenal adalah Maggie Cheung alias Zhang Manyu 张曼玉 . Cheung piawai dalam adegan laga , komedi , drama ; yang mendukung karirnya di industri film Hongkong sampai dunia internasional.
Taiji Quan (Shadow Boxing)

Budaya-Tionghoa.Net | Kata “Taiji” pertama muncul di “Book of Changes” atau Kitab Yi Jing dari masa Dinasti Zhou. Essay itu berkata ” Dimanapun adalah Taiji , ada kedamaian dan harmoni antara positif dan negatif.” Taiji berarti supremasi , ke-absolute-an , ekstrimitas , keunikan. Taiji Quan mengambil nama untuk implikasi dari superioritas. Nama Taiji Quan muncul ketika seorang master sekuler wushu Wang Zongyue menggunakan filosofi positif dan negatif dari Yi Jing untuk menjelaskan prinsip bela diri.
Sepenggal kisah Yue Xia Lao Ren ( ‘Yue Lao’)
Budaya-Tionghoa.Net | Konon dalam kepercayaan Tiongkok kuno, ada seorang dewa yang bernama Yue Lao. Beliau adalah dewa yang bertugas mengatur jodoh para umat manusia di bumi ini. Berbeda dengan profil dewa asmara versi Romawi yaitu si Cupid, malaikat kecil yang suka memanah sepasang hati manusia untuk saling jatuh cinta, profil Yue Lao digambarkan sebagai seorang laki-laki tua berwajah lembut dan berjenggot putih. Beliau dalam tugasnya menentukan jodoh manusia sering turun ke dunia dan gemar mengikat simpul benang merah diantara kaki dua anak manusia ( pria & wanita ). Tentunya benangnya tidak dapat terlihat oleh mata manusia awam seperti kita.