Budaya-Tionghoa.Net | Ini hari senen tanggal 12 april 2004, hari paskah kedua, hawa udara nyaman dan matahari menyinari kota Breda dengan terangnya. Dilangit sedikit awanpun tidak ada. Temperatur diluar meningkat sampai 22 derajad celsius. Dapat dikatakan hawa udara yang terang dan nyaman sesudah lebih dari satu minngu banyak hujan dan berawan. Burung burung beterbangan atau turun kebawah mencari makan.
Semua Akan Berubah Menurut Perubahan Jaman
Budaya-Tionghoa.Net | Aku melanglang buana dibanyak negara, Eropa, Asia, Amerika dan Afrika, bahkan aku lama tinggal di empat negara yaitu Indonesia, Daratan Tiongkok, Hongkong dan Nederland. Di negara-negara yang aku tinggal dan kukunjungi, aku bertemu dan menyelidiki kehidupan (dalam arti yang luas) penduduk Tionghoa di negara yang kukunjungi dan juga menemui banyak budaya dari berbagai negara. Dan aku menulis banyak artikel-artikel tentang ini. Aku melihat bahwa masyarakat mencari identitasnya yang selalu berubah. Ini aku lihat tidak saja bagi penduduk aslinya , namun lebih-lebih bagi golongan imigran yang tinggal dinegara yang baru. Mereka lebih sibuk mencari identitasnya.
Kehidupan Kami Di Hongkong (1972-1973) [6] – Kebijaksanaan Sebagai Dasar dan Keluarga Sebagai Sandaran
Kalau tujuan sudah diputuskan, gunakan kebijaksanaan sebagai dasar dan keluarga sebagai sandaran untuk mensukseskan tujuanmu.[ Dr. Han Hwie-Song]
Budaya-Tionghoa.Net |Penghidupan kami sehari-hari dipengaruhi pertanyaan kapan kami bisa berangkat ke Holland. Kami menunggu dua kabar yang sangat penting ialah telepon dari kantor advokat Inggris di Hongkong dan surat dari Konsolat Jendral Belanda untuk visa masuk ke Holland. Pada akhir bulan Agustus, kami mendapat telepon dari advokat Inggris bahwa permohonan kami diluluskan dengan travel documents buat kami sekeluarga.
Seri Tulisan Confucius [20] – Kehidupan Dan Kematian
Budaya-Tionghoa.Net | Pengertian kehidupan dalam ajaran Confucius, sangatlah ditekankan mengenai moralitas yang tinggi selama masih hidup dengan belajar dan berbuat kebaikan atau kebenaran. Kematian menurut Confucianisme, adalah terpisahnya roh dari badan kasarnya, dimana apabila seseorang selama hidupnya senantiasa melaksanakan sila sesuai kaidah agama, maka rohnya akan menjadi shen (roh suci) dan naik ke surga, sedangkan kalau semasa hidup seseorang itu selalu melanggar sila, maka rohnya akan menjadi kuei (roh jahat) dan turun ke neraka.
Seri Tulisan Confucius [19] – Nilai Belajar , Pengetahuan & Pemerintahan
Budaya-Tionghoa.Net | Pentingnya Nilai Belajar. Menurut pandangan Confucius, kedudukan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah penting, dan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup adalah tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap orang, sehingga proses belajar ilmu pengetahuan atau keahlian sangatlah diutamakan. Hal ini dapat kita amati dari apa yang telah diajarkan oleh Confucius kepada murid-muridnya antara lain meliputi bidang-bidang kesusasteraan, berhitung, seni musik, ilmu menunggang kuda, memanah, sikap setia, berbudi pekerti luhur, dan tentunya filsafat kehidupan.