Budaya Tionghoa

Forum Budaya & Sejarah Tionghoa

Menu
  • HOME
  • FB GRUP
  • FB PAGE
  • MAILING-LIST
  • Photo
  • Esai & Opini
Menu

Tag: dewa

Menghayati Kelenteng Sebagai Ekspresi Masyarakat ( bag.ketiga-tamat )

Posted on February 14, 2015 by Ardian Cangianto

Gender di Kelenteng

 

Banyak kelenteng-kelenteng yang dipimpin oleh imam perempuan, umumnya ada di

kelenteng cai ci ( pendoa perempuan dari sub etnis Hakka ) atau juga kelenteng Buddhisme

maupun Taoisme, disebut an 庵. Didalam masyarakat paternalistic yang menjunjung kaum pria

dan menekan kaum perempuan, kelenteng Taoisme dan Buddhisme maupun kelenteng rakyat

bisa menjadi jalan kaum perempuan untuk keluar dari penindasan dan bisa mencapai kesetaraan

dengan pria, bahkan dalam beberapa posisi, kaum biarawati perempuan ini menduduki tempat

yang lebih tinggi dibandingkan kaum pria.

Read more

Fa Zhugong

Posted on February 11, 2014 by Ardian Cangianto

Dewa dalam konsep kepercayaan kelenteng yang sebenarnya tidak memiliki batasan suku, merupakan tokoh panutan yang harus kita teladani dan kita tiru perilakunya. Salah satu dewa yang layak kita tiru adalah ZhangShengZhenjun atau yang dikenal secara umum adalah Fa Zhu Gong.

 

Read more

Agama Hua 華教 ( bagian 2 )

Posted on February 3, 2014 by Ratna Setianingrum

Budaya Tionghoa| 

Pada masa sebelumnya, rakyat jelata tidak boleh menyembah “Tuhan” atau Tian dan Di. Penempatan hiolo di rumah rakyat jelata utk sembahyang Tuhan disebarluaskan oleh orang-orang Ru kemudian diadopsi pula oleh Taoisme dan Buddhisme Rakyat. Penghormatan terhadap Yuhuang Shangdi yang dimulai pada dinasti Song dan bernafaskan Taoisme kemudian berkembang di rakyat jelata dan Yuhuang Shangdi menjadi Tuhan dalam agama Hua dengan hari lahirnya tanggal 9 bulan satu sesuai dengan kepercayaan Taoism. Hal yang paling menyolok terjadi di pulau Jawa, dimana banyak kelenteng yang akhirnya membangun pendopo 亭 untuk Yuhuang Shangdi di halaman depan kelenteng.

Di Asia Tenggara, banyak tempat ibadah agama Hua itu meminta lepas kasut saat memasuki altar, pengaruh ini didapat dari kebiasaan umat Islam.  Ditemukan pula beberapa yang menggunakan tempat pembakaran kemenyan yang bersanding dengan hiolo. Ini menunjukkan bahwa agama Hua mengabsorbsi kepercayaan setempat, tidak bersifat kaku dan memperlihatkan adanya tatanan kesukuan/ etnisitas ( misalnya penggunaan tebu dalam sembahyang ).

Selayaknya agama-agama lain, Agama Hua juga memiliki kitabnya. Banyak kitab agama Hua yang disusun melaliu sistem pemanggilan dewa/ mediumship. Contoh : 4 Nasehat Liao Fan 了凡四訓, Wu Gu Jing 五穀經. Selain itu juga mengadopsi kitab suci dari 3 ajaran utama, dan itu semua saling menyerap.

Read more

Agama Hua 華教 ( bagian 1 )

Posted on February 3, 2014 by Ratna Setianingrum

Budaya-Tionghoa| Agama Hua  (華教 )

 

Catatan : Tulisan ini adalah hasil rangkuman Ratna Setianingrum dari seminar yang dibawakan oleh Ardian Cangianto di Semarang dengan judul “Mengenal Agama Hua”.

 

Mendengar istilah “agama Hua/Huá jiào, mau tidak mau teringat isi Inpres no.14/1967 tentang pelarangan kepercayaan orang cina. Mangapa istilah yang dipakai adalah kepercayaan dan bukannya agama? Hal ini disebabkan karena sejak berabad yang lampau di Tiongkok, religion atau agama menjadi dua bagian yang besar, yaitu : institutional religion dan diffused religon. Umumnya rakyat Tiongkok menganut diffused religion.

Dan suatu kepercayaan dapat diakui pemerintah Indonesia  sebagai “agama” bila dia memiliki kitab suci, memiliki nabi, percaya akan Tuhan,  berbicara tentang  alam kematian.  Konteks ini adalah konteks agama samawi dan pengertian agama di Indonesia pada masa Orde Baru. Pengertian agama yang menganut konsep barat inlah yang menyebabkan  banyak aliran kepercayaan yang ada di masyarakat Indonesia akhirnya tersisihkan.  

Read more

Dewa-dewa Taoism.

Posted on December 30, 2013December 1, 2022 by Xuan Tong

Budaya-Tionghoa.Net  | Dewa-dewa Taoism sendiri memiliki pembagian-pembagian lagi seperti kategori Xianren 仙人 , Zhenren 真人 , Tianshen 天神, Diqi , Ren Gui Zi Shen 人鬼之神 , Ren Ti Zhi Shen 人髦之神 dan Di Fu shen Ling 地府 神 靈

Read more
  • Previous
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • Next
Budaya Tionghoa

Recent Posts

  • The Most Forgotten Fact About Medical Marijuana Explained
  • Just how to Date A Colleague
  • Daddyhunt Review
  • Exactly What She’s Thinking If You Are Sexting Her
  • The value of Data Cover Work
  • Taking advantage of the insights in Your VDR
  • Mengintepretasikan dengan Rekan-rekan Daode Jing Bab 2
  • List Buku-buku yang Diterbitkan dan atau Kerjasama dengan Grup Budaya Tionghoa
  • Daode Jing bab 1, Awal dari Mulainya Penamaan (dan Pemaknaan Kami)
  • Apa dan Bagaimana Shengren: Sebuah notulensi

Recent Comments

  1. Andi Anwar on Mengenal Ciswak [2]
  2. Erwin R Tan on KELENTENG DAN AGAMA BUDDHA MENUJU KEHARMONISAN
  3. Huang Dada on REVIEW FILM : MULAN 2020

Archives

Categories

agama Bandung budaya budaya tionghoa buddhisme capgome dewa Diaspora dinasti ming dinasti qing dinasti song dinasti tang fengshui Festival filsafat fotografi hakka Hengki hokkian Huangdi imlek jin yong kelenteng kematian kisah laozi lasem Li Bai Marga marga li marga tan marga tionghoa peranakan pernikahan sastra seri LF she Siauw Giok Tjhan sne tao taoism taoisme tibet tionghoa zheng he

© 2023 Budaya Tionghoa | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme