Budaya Tionghoa

Forum Budaya & Sejarah Tionghoa

Menu
  • HOME
  • FB GRUP
  • FB PAGE
  • MAILING-LIST
  • Photo
  • Esai & Opini
Menu

Tag: peranakan

Istilah Qiaosheng

Posted on September 18, 2011 by Liang U

Budaya-Tionghoa.Net | Saya tak berniat berdebat istilah, hanya memberi penjelasan: Qiaosheng 侨 berarti perantauan, jadi ada 华侨 Huaqiao perantau Tionghoa ada juga  英侨 Yingqiao perantau Inggeris. 侨生 Qiaosheng, 生lahir, 侨 perantauan , qiaosheng berarti lahir di perantauan. Jadi kalau definisi peranakan adalah yang lahir di  perantauan, memang benar qiaosheng. Tapi kalau definisi peranakan lain lagi, seperti definisi yang sering muncul di milis, peranakan adalah yang sudah tidak bisa berbahasa Tionghoa, Mandarin atau Dialek, maka istilah Qiaosheng adalah peranakan menjadi tak benar.

Read more

Kerjasama & Tiga Pandangan Politik , Tionghoa , Peranakan , Totok [Part I]

Posted on April 13, 2011 by Dr Han Hwie Song

Budaya-Tionghoa.Net | Beberapa minggu ini dimilis-milis banyak ditulis mengenai orang Tionghoa di Indonesia. Disini saya tulis artikel yang sebetulnya sudah lama, tetapi belum saya publikasikan, karena saya anggap belum waktunya yang cocok. Tetapi karena adanya banyak tulisan-tuisan di milis-milis, maka saya anggap toch perlu untuk di muat, sebagai bahan pemikiran dan menerangkan arti yang sebetulnya apa yang dikatakan Peranakan (Hua Yi, Hua Ren) dan Totok (Hua Chiao), serta fungsi,  pekerjaan mereka masing-masing dan terutama kerja sama antar mereka.Orang Tionghoa , Hua Yi (Peranakan)  – Hua Chiao (Totok), kerja sama dan tiga pandangan politik dalam masyarakat Tionghoa (bagian pertama)

Read more

The Chinese Roots , Provinsialisme

Posted on February 28, 2011 by Dr Han Hwie Song

Budaya-Tionghoa.Net | Karena provinsialisme ini dan pikiran yang konservatif dari golongan-golongan masing masing, maka mereka mengatakan perbedahannya dengan stereotip-stereotip, kata-kata yang negatif dari masing-masing golongan.  Kontradiksi itu begitu beratnya sampai anak-anak mereka dilarang perkawinan campuran antara berbagai provinsi. Senario ini saya lihat pada teman-teman saya. Secara halusnya saya katakan orangtua mereka masing-masing bisa berkata : ”mereka melihat sesuatu, menurut pandangannya, persepsinya, diwarnai dengan kebiasaan mereka yang berlainan dengan kita. Kau tidak akan bisa cocok menika dengan dia, karena kebiasaan dan kultur yang berlainan.”

Read more

Perspektif Sejarah Masyarakat Tionghoa

Posted on December 14, 2010 by Didi Kwartanada

Budaya-Tionghoa.Net |Kemajemukan dan sikap yang menghargai keberagaman di kalangan masyarakat Nusantara sejak dulu telah menarik perhatian para penjelajah asing. Kepulauan yang subur dan memiliki komoditas yang banyak dibutuhkan oleh orang-orang Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan maupun Tiongkok tersebut, melahirkan emporium yang bersifat kosmopolitan. Para pedagang, tukang, guru, tentara dan penyebar agama dari berbagai negeri memilih bermukim dan beranak pinak di negeri zamrud khatulistiwa ini. Di samping itu, 17,000 pulau yang ada di Indonesia merupakan tempat hidup berbagai suku bangsa, yang berdasarkan survei BPS di bulan Februari 2010, berjumlah 1,128.

Tulisan ini berusaha memberikan fakta-fakta akan tersebarluasnya keberagaman dalam kanvas besar sejarah negeri ini. Kemajemukan bukanlah hal yang asing atau tidak dikenal dalam lembaran masa lalu bangsa ini. Namun, tulisan ini juga hendak mengingatkan, bahwa upayaupaya untuk menghapuskan keberagaman tersebut pun seringkali muncul. Penyajian pelbagai data historis di sini ingin menunjukkan, bahwa keberagaman selayaknyalah dianggap sebagai rahmat, bukan sebagai fenomena yang menakutkan, yang justru bisa dikelola bagi kemajuan bangsa.

Pages: 1 2 3
Read more

Totok Dan Peranakan

Posted on September 5, 2007 by Dr. Han Hwie-Song M.D. Ph.D

Budaya-Tionghoa.Net | Saudara-saudari yang budiman, Saya rasa persoalan Totok dan Peranakan hanya persoalan generasi seniornya. Generasi mudanya seperti yang sering saya katakan dalam artikel-artikel saya identitas mereka sudah saling mendekati kalau tidak sudah sama, atau saya katakan sudah menjalaini proses “peranakanisasi” dari anak-anaknya Totok.

Read more
  • Previous
  • 1
  • 2
  • 3
Budaya Tionghoa

Recent Posts

  • Mengintepretasikan dengan Rekan-rekan Daode Jing Bab 2
  • List Buku-buku yang Diterbitkan dan atau Kerjasama dengan Grup Budaya Tionghoa
  • Daode Jing bab 1, Awal dari Mulainya Penamaan (dan Pemaknaan Kami)
  • Apa dan Bagaimana Shengren: Sebuah notulensi
  • REVIEW FILM : MULAN 2020
  • KISAH SEDIH TENTANG PUISI LI MOCHOU „AKU BERTANYA PADA DUNIA APAKAH CINTA ITU?“
  • BAO ZHENG – HAKIM YANG JUJUR
  • LI BAI ( LI TAI PO ) – PUJANGGA TERMASYHUR
  • TATA CARA PENULISAN TABLET PAPAN ARWAH
  • PAN AN – SASTRAWAN ERA DINASTI JIN BARAT

Recent Comments

  1. Andi Anwar on Mengenal Ciswak [2]
  2. Erwin R Tan on KELENTENG DAN AGAMA BUDDHA MENUJU KEHARMONISAN
  3. Huang Dada on REVIEW FILM : MULAN 2020

Archives

Categories

agama Bandung budaya budaya tionghoa buddhisme capgome dewa Diaspora dinasti ming dinasti qing dinasti song dinasti tang fengshui Festival filsafat fotografi hakka Hengki hokkian Huangdi imlek jin yong kelenteng kematian kisah laozi lasem Li Bai Marga marga li marga tan marga tionghoa peranakan pernikahan sastra seri LF she Siauw Giok Tjhan sne tao taoism taoisme tibet tionghoa zheng he

© 2023 Budaya Tionghoa | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme