Budaya Tionghoa

Forum Budaya & Sejarah Tionghoa

Menu
  • HOME
  • FB GRUP
  • FB PAGE
  • MAILING-LIST
  • Photo
  • Esai & Opini
Menu

Tag: Siauw Giok Tjhan

Jawaban Siauw Tiong Djin Atas Tanggapan Tulisan “BAPERKI” [Bagian 2]

Posted on October 31, 2011 by Siauw Tiong Djin via HKSIS

Budaya-Tionghoa.Net | Tulisan saya tentang Baperki ternyata mengundang banyak tanggapan dan pertanyaan, baik langsung ke saya atau melalui beberapa jalur lainnya. Mungkin terlalu banyak pertanyaan atau hal yang bisa ditanggapi dalam sebuah e-mail.  Kalau dilakukan tanggapannya akan panjang dan tidak coherent. Saya putuskan untuk menulis sebuah tanggapan singkat yang diharap secara global menjawab berbagai pertanyaan dan juga menanggapi hal-hal yang diangkat oleh banyak teman. E-mail ini juga diharapkan bisa mendorong para teman untuk terus memikirkan masalah pelik dan jangka panjang yang dihadapi Komunitas Tionghoa khususnya dan Indonesia umumnya.

Read more

Charles A. Coppel: Sebuah Kenangan Pribadi Tentang Siauw Giok Tjhan

Posted on October 28, 2011 by Charles A. Coppel

Budaya-Tionghoa.Net | Saya sangat menyesal karena tidak berkesempatan untuk bertemu dengan Siauw Giok Tjhan ketika saya melakukan riset untuk disertasi gelar doctor saya di Universitas Monash.  Pokok disertasi saya adalah tentang sejarah politik golongan Tionghoa di Indonesia pada tahun 1960-an.  Siauw adalah seorang tokoh yang memainkan peranan penting pada masa itu.

Read more

Menuju Indonesia Yang Baik Dengan Ter-Realisasi-Nya “Bhinneka Tunggal Ika”[6] – Hetze Anti Tionghoa Meluap

Posted on October 16, 2011 by Siauw Giok Tjhan

Budaya-Tionghoa.Net| Setiap orang yang meneliti kebijaksanaan politik luar negeri RI sejak proklamasi Kemerdekaan, bisa mendapatkan kenyataan bahwa RI selalu berusaha menarik keuntungan dengan adanya pertentangan kepentingan diantara 2 negara Super Power, USA dan USSR. Tentu saja ada berbagai penyimpangan sebagai akibat adanya pikiran dapat menarik USA dipihak RI dalam memaksa penjajah Belanda mengakui berdirinya RI, misalnya ditahun 1948 kabinet Hatta menjalankan’red drive’yang dikenal dengan’Peristiwa Madiun’; kemudian ditahun 1952, kabinet Sukirman melakukan’red drive ke-II’ atau yang dikenal dengan razzia Sukiman dengan menangkapi orang2 komunis atau yang dituduh ‘komunis’ dengan tujuan menarik USA kepihak RI untuk memaksa  penjajah Belanda menyerahkan kembali Irian-Barat pada RI; Kemudian awal tahun 1960-an, Presiden Soekarno berusaha menarik keuntungan dengan politik anti-imperialisme lebih tegas lagi untuk memperoleh bantuan perlengkapan perang lebih besar dari USSR, yang jelas perlengkapan perang demikian itu tidak bisa diperoleh dari USA. Keadaan2 demikian ini bisa dikatakan berhasil memaksa USA untuk menekan Belanda mengakui berdirinya RI dan kemudian menyerahkan Irian Barat kembali kedalam kekuasaan RI.

Read more

Menuju Indonesia Yang Baik Dengan Ter-Realisasi-Nya “Bhinneka Tunggal Ika”[5] – Faktor External Yang Menimbulkan Berbagai Macam Ekses

Posted on October 2, 2011 by Siauw Giok Tjhan

Budaya-Tionghoa.Net| Dalam meneliti perkembangan keadaan Indonesia selama tahun 50-an orang tidak boleh melupakan, bahwa ketika itu ‘perang dingin’ sedang berlangsung. ‘Perang dingin’ sedang berlangsung sangat hebat didaerah Asia, terutama bertujuan membendung kemajuan pengaruh Republik Rakyat Tiongkok di Asia.

USA sedang menjalankan politik’China Containment policy’, dan politik ini tidak bisa tidak tentu mempengaruhi perkembangan politik dalam negeri Indonesia. Patut diperhatikan, bahwa cukup banyak perwira2 Indonesia dikirim ke USA untuk mendapatkan pendidikan dan latihan kemiliteran; juga tidak sedikit sarjana2 kejuruan dikirim ke USA untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

 

Read more

Menuju Indonesia Yang Baik Dengan Ter-Realisasi-Nya “Bhinneka Tunggal Ika”[4] – Proses Peralihan Tertunda

Posted on September 22, 2011 by Siauw Giok Tjhan

Budaya-Tionghoa.Net| Setelah perjanjian KMB (Konperensi Meja Bundar), terjadilah penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia Serikat, dengan Bung Karno sebagai Presiden dan Bung Hatta sebagai Perdana Menteri. Dan dalam peristiwa ini patut diperhatikan kenyataan dicoret-nya pasal 33 UUD 1945. Pihak Belanda berpendapat ketentuan pasal 33 itu tidak memungkinkan penanaman modal asing di Indonesia, jadi harus dicoret.

Read more
  • Previous
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • Next
Budaya Tionghoa

Recent Posts

  • The Most Forgotten Fact About Medical Marijuana Explained
  • Just how to Date A Colleague
  • Daddyhunt Review
  • Exactly What She’s Thinking If You Are Sexting Her
  • The value of Data Cover Work
  • Taking advantage of the insights in Your VDR
  • Mengintepretasikan dengan Rekan-rekan Daode Jing Bab 2
  • List Buku-buku yang Diterbitkan dan atau Kerjasama dengan Grup Budaya Tionghoa
  • Daode Jing bab 1, Awal dari Mulainya Penamaan (dan Pemaknaan Kami)
  • Apa dan Bagaimana Shengren: Sebuah notulensi

Recent Comments

  1. Andi Anwar on Mengenal Ciswak [2]
  2. Erwin R Tan on KELENTENG DAN AGAMA BUDDHA MENUJU KEHARMONISAN
  3. Huang Dada on REVIEW FILM : MULAN 2020

Archives

Categories

agama Bandung budaya budaya tionghoa buddhisme capgome dewa Diaspora dinasti ming dinasti qing dinasti song dinasti tang fengshui Festival filsafat fotografi hakka Hengki hokkian Huangdi imlek jin yong kelenteng kematian kisah laozi lasem Li Bai Marga marga li marga tan marga tionghoa peranakan pernikahan sastra seri LF she Siauw Giok Tjhan sne tao taoism taoisme tibet tionghoa zheng he

© 2023 Budaya Tionghoa | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme