Budaya Tionghoa

Forum Budaya & Sejarah Tionghoa

Menu
  • HOME
  • FB GRUP
  • FB PAGE
  • MAILING-LIST
  • Photo
  • Esai & Opini
Menu

Tag: tionghoa

Tionghoa Dungkek dan Pulau Sapudi (Pulau Madura) dan Makna Kubur Berbentuk Perahu ( bag. kedua.Tamat )

Posted on June 29, 2015 by Ardian Cangianto

Tionghoa di Dungkek dan pulau Sapudi

Dungkek dan pulau Sepudi berada di wilayah sebelah timur pulau Madura dan masuk dalam kabupaten Sumenep. Tidak jelas kapan sejarah kedatangan Tionghoa ke pulau Madura, ada yang mengkaitkan dengan armada Tartar yang dikalahkan oleh Raden Wijaya dan juga pelarian dari kerusuhan Batavia 1740[1], semua itu adalah kemungkinan tapi ada factor lain yang perlu dipertimbangkan bahwa ada kemungkinan orang Tionghoa datang ke pulau Madura bukan sebagai pelarian atau juga keturunan tentara Tartar. Bisa ada kemungkinan mereka adalah pedagang perantara yang sudah bermukim sejak jaman sebelum dinasti Ming.

Read more

Marga ZĒNG [CAN]

Posted on June 29, 2015 by Thng Liang Wu 汤亮羽& Liao King Hian 廖敬贤
ZĒNG [CAN]

曾

Mandarin: Zēng; Hokkian: Can;

Tiociu: Cang; Hakka: Cen; Konghu: Cvng

Ejaan Hokkian lama di Indonesia: Tjan

Pusat leluhur: Luguo 鲁国

(Sekarang propinsi Shandong 山东)

Nomor urut pada Tabel Utama: 254

Nomor urut pada Baijiaxing: 385

 

Read more

MARGA BÁI [PEQ]

Posted on June 18, 2015 by Thng Liang Wu 汤亮羽& Liao King Hian 廖敬贤

MARGA BÁI [PEQ]

白
Mandarin: Bái; Hokkian: Peq;

Tiociu: Peq; Hakka: Phak; Konghu: Pak

Ejaan Hokkian lama di Indonesia: Peh, Pek, Pee

Pusat leluhur: Nanyang 南阳

(Sekarang di propinsi Henan 河南)

Nomor urut pada Tabel Utama: 4

Nomor urut pada Baijiaxing: 267

 

Catatan mengenai leluhur orang sne Bai [Peq]白 ini banyak, perhatikan di bawah ini:

Read more

Sne ( marga ) Tionghoa saat ini

Posted on June 15, 2015 by Thng Liang Wu 汤亮羽& Liao King Hian 廖敬贤

Sne Tionghoa saat ini

Sne orang Tionghoa kebanyakan terdiri dari satu suku saja, misalnya Lin [Lim] 林, Chen [Tan] 陈, Zheng [Tne] 郑, Xu [Khou] 许, Liu [Lao] 刘, dan lain-lain.Tapi ada pula yang terdiri dari dua suku, seperti Aoyang [Aoyang] 欧阳, Situ [Setou] 司徒, Linghu [Linghou] 令狐, Yuchi [Utti] 尉迟, dan sebagainya. Sne yang lebih dari dua suku, kebanyakan berasal dari golongan minoritas, yang lama-lama menyesuaikan diri dengan mengambil hanya satu huruf dari snenya atau menggantinya dengan huruf lain yang bunyinya mendekati.

Read more

Tionghoa Dungkek dan Pulau Sapudi (Pulau Madura) dan Makna Kubur Berbentuk Perahu ( bag. pertama )

Posted on June 14, 2015 by Ardian Cangianto

Tionghoa Dungkek dan Pulau Sapudi (Pulau Madura) dan

Makna Kubur Berbentuk Perahu

Ardian Cangianto

ABSTRAK

            Kedatangan masyarakat Tionghoa ke Nusantara sudah berlangsung selama ribuan tahun lamanya dan hubungan antara Tiongkok dengan kerajaan-kerajaan Nusantara dicatat pertama kali dalam “Kronik Han”. Dengan adanya catatan itu menunjukkan berlangsungnya arus migrasi baik dari Nusantara maupun dari Tiongkok.

            Dalam perjalanan sejarah arus migrasi dari Tiongkok dan menetapnya mereka di Nusantara, tentunya terjadi asimilasi alamiah dan akulturasi orang-orang Tionghoa yang   menyimpan harapan dan keinginan dari kaum imigran Tiongkok yang menetap tersebut. Hal itu dapat kita lihat dalam ornament kelenteng maupun kuburan orang Tionghoa, dalam paper ini  akan diuraikan bentuk kuburan kaum Tionghoa di Dungkek dan pulau Sapudi yang amat unik dari bentuknya berupa perahu mengandung unsur pengharapan diterima secara utuh oleh masyarakat tempat mereka tinggal dengan tidak melupakan asal mereka.

Dari pengamatan terlihat adanya perubahan bentuk kuburan dari yang berornamen Tionghoa menjadi bentuk perahu dan kemudian ornament dan bentuk kuburan Tionghoa yang tidak berbentuk perahu lagi.  Dari bentuk kuburan itu dapat disimpulkan bahwa ada empat bentuk kuburan dan juga mewakili tiga masa walau tidak secara sepenuhnya dapat dikatakan harus seperti itu, dan bentuk perubahan dari yang bergaya Tiongkok maupun bergaya ‘modern’ atau makam bernuansa ‘Islam’, dapat menunjukkan kepercayaan mereka, tapi dari pengamatan makam berbentuk ‘perahu’ itu dapat dilihat bahwa ternyata hal itu tidak berlaku berdasarkan kepercayaan.

Bentuk kuburan seperti ‘perahu’ yang merapat itu bisa melambangkan pengharapan akan ketenangan dan penerimaan, juga asal muasal mereka adalah perantau melewati lautan dan mendarat di tanah yang baru.

Kata kunci : kubur, perahu, Madura, Sapudi, Dungkek.

Read more
  • Previous
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • …
  • 8
  • Next
Budaya Tionghoa

Recent Posts

  • Mengintepretasikan dengan Rekan-rekan Daode Jing Bab 2
  • List Buku-buku yang Diterbitkan dan atau Kerjasama dengan Grup Budaya Tionghoa
  • Daode Jing bab 1, Awal dari Mulainya Penamaan (dan Pemaknaan Kami)
  • Apa dan Bagaimana Shengren: Sebuah notulensi
  • REVIEW FILM : MULAN 2020
  • KISAH SEDIH TENTANG PUISI LI MOCHOU „AKU BERTANYA PADA DUNIA APAKAH CINTA ITU?“
  • BAO ZHENG – HAKIM YANG JUJUR
  • LI BAI ( LI TAI PO ) – PUJANGGA TERMASYHUR
  • TATA CARA PENULISAN TABLET PAPAN ARWAH
  • PAN AN – SASTRAWAN ERA DINASTI JIN BARAT

Recent Comments

  1. Andi Anwar on Mengenal Ciswak [2]
  2. Erwin R Tan on KELENTENG DAN AGAMA BUDDHA MENUJU KEHARMONISAN
  3. Huang Dada on REVIEW FILM : MULAN 2020

Archives

Categories

agama Bandung budaya budaya tionghoa buddhisme capgome dewa Diaspora dinasti ming dinasti qing dinasti song dinasti tang fengshui Festival filsafat fotografi hakka Hengki hokkian Huangdi imlek jin yong kelenteng kematian kisah laozi lasem Li Bai Marga marga li marga tan marga tionghoa peranakan pernikahan sastra seri LF she Siauw Giok Tjhan sne tao taoism taoisme tibet tionghoa zheng he

© 2023 Budaya Tionghoa | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme