Budaya-Tionghoa.Net | Ada orang yang memiliki badan sehat tanpa kurang suatu apapun, tapi masih mengeluh. Pikirannya dipenuhi oleh rasa tidak puas. Padahal bila kita berpikir dan mengamati diri kita sendiri dengan tenang, maka kita akan mendapati betapa berbahagianya kita. Tidak ada alasan untuk berkeluh kesah. Kita memiliki sepasang mata, sepasang tangan dan kaki yang lengkap, sehingga dapat bergerak dan melakukan apa saja. Apakah itu belum cukup?
|
Kalau kita mau melihat sekitar kita, maka kita akan mendapati betapa banyaknya manusia di belahan bumi ini yang kurang beruntung. Ada yang menghabiskan seluruh hidupnya dengan terbaring di atas ranjang. Ia lumpuh. Dan untuk menggerakkan kepalanya sedikit saja harus dilakukan dengan susah payah.
Kalau kita bandingkan keadaan kita dengan orang2 yang “kurang beruntung” ini, maka tidak selayaknya kita mengeluh dan menyesali diri. Kesehatan merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya. Cin Fung Sie, merupakan seorang sastrawan ternama dari Taiwan. Sejak kecil ia menderita polio.
Untuk dapat berjalan, ia merangkak dengan mengandalkan kedua belah tangannya. Ia sering dilecehkan oleh teman2 sekelasnya. Iapun sering mendapatkan tatapan sinis dari orang yang ada di sekitarnya. Tapi ia tidak berkecil hati. Dengan tabah ia menjalani hari demi hari. Berkat tekad bajanya, akhirnya ia berhasil menyelesaikan pendidikan dengan baik, untuk kenudian menikah dan membangun rumah tangga yang bahagia. Berdasarkan pengalaman pahitnya itu ia menulis sebuah buku yang berjudul : “Wang Yang Cung Tek Ik Tiau Coan” atau “Sebuah perahu di tengah gelombang samudra”.
Tulisannya menggugah semangat orang2 yang senasib dengannya. Lewat tulisan tersebut, iapun mengetuk hati masyarakat luas agar lebih memperhatikan orang2 cacat dan mau mengulurkan tangan untuk memberi bantuan.
Peristiwa mengharukan di atas menunjukkan pada kita bahwa cacat tubuh bukanlah penghalang untuk berkarya seperti juga Liu Wei yang dapat bermain piano tanpa tangan dan menggugah haru publik Tiongkok diacara Chinese Got Talent (Gambar 1) . Untuk melakukan sesuatu yang berarti dalam hidup. Kemauan dan tekad yang bulat dapat mengalahkan berbagai macam hambatan dan mendorong kita hidup sebagai orang berguna dan terpandang.
Hengki Suryadi
Dikutip dari “Bagaimana Menambah Kebahagiaan Hidup”
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa
——————————————————————–
Nomer Arsip : 8112
Diposkan oleh : Hengki Suryadi , 21 Oktober 2004
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa