Budaya-Tionghoa.Net | Perayaan Tahun Baru Imlek (Sienci) atau Tahun Baru Kongfuzius 1 Cia Gwee 2556 menurut penanggalan masehi jatuh pada tanggal 9 Februari 2005. Tahun monyet 2004 akan berganti dengan tahun ayam 2005.
|
Kaisar Han Bu Tee (140-86 SM) dari Dinasti Han (206 SM-220) menetapkan ajaran Kongfuzius (Kong Hu Chu) sebagai agama resmi, dan penanggalan yang dianjurkan oleh Kong Hu Chu, yaitu He Lek resmi dipakai semua orang, baik masyarakat maupun pemerintahan dan tahun pertamanya dihitung dari tahun kelahiran Kong Hu Chu, yaitu tahun 551 SM, dengan demikian penanggalan Imlek dan penanggalan masehi berselisih 551 tahun. Oleh karenanya jika tahun masehi saat ini 2005, maka tahun Imleknya menjadi 2005 + 551 = 2556. Karena
dihitung sejak Kong Hu Chu lahir maka tahun Imlek lazim disebut sebagai Khongculek.
Tahun Baru Imlek muncul dari tradisi masyarakat agraris Tiongkok. Penanggalan ini sangat cocok bagi petani karena penanggalan tersebut perhitungan musim, peredaran matahari, serta uraian penjelasan mengenai iklim, maka penanggalan tersebut jadi populer dan disebut juga Long Lek (penanggalan petani). Hal inilah yang disyukuri petani, karena selain panen, masa itu baik untuk menanam kembali untuk musim berikutnya. Dengan demikian, selain suasana syukur, Imlek juga munculnya harapan baru untuk masa depan (musim) yang lebih baik.
Sistem penanggalan Imlek ini digunakan juga dalam kehidupan keagamaan di antara umatnya di Jepang, Korea, Vietnm, Taiwan, Burma, dan negara lainnya meskipun dengan nama yang diucapkan berbeda-beda tetapi merayakan hari tahun barunya sama. Bahkan di lingkungan agama Budha Sekte Mahayana yang
berkembang di kawasan Asia Timur juga menggunakan penanggalan Imlek guna menentukan hari-hari suci keagamaannya.
Perhitungan penanggalan Imlek semula didasarkan atas peredaran bulan mengelilingi bumi (lunar calender), dan telah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Uniknya perhitungan penanggalan ini juga didasarkan atas peredaran bumi mengelilingi matahari (solar calender), seperti penanggalan masehi. Maka terjadi penyesuaian yaitu melalui mekanisme yang dikenal sebagai ‘Lun Gwee’ (bulan ulang) atau penyisipan 2 (dua) bulan tambahan setiap 5 (lima) tahun. Dengan adanya penyesuaian ini maka lebih tepat disebut penanggalan Imyanglek (sistem lunisolar).
Dalam sejarah tercatat, penanggalan Imlek dimulai sejak tahun 2637 SM, sewaktu Kaisar Oet Tee / Huang Ti (2698-2598 SM) mengeluarkan siklus pertama pada tahun ke-61 masa pemerintahannya. Penanggalan Imlek sebutan asalnya adalah He Lek, yakni Penanggalan Dinasti Ke / Hsia (2205-1766 SM), di mana pertama kali mengenalkan penanggalan berdasarkan solar, dan penetapan tahun barunya bertepatan dengan tibanya musim semi. Dinasti Sing/Ien (1766-1122 SM) menetapkan tahun barunya mengikuti Dinasti He, yakni akhir musin dingin.
Kong Hu Chu yang hidup pada zaman Dinasti Cou / Chin (1122-255 SM) merasakan bahwa sistem penanggalan yang dipakai Dinasti Ciu kurang mempunyai nilai praktis, yaitu karena tahun baru jatuh pada hari Tangcik (Tung Ze).Saat itu hari tengah musim dingin maka pendapat Nbi Khongcu, penanggalan Dinasti He yang paling tepat, hal itu dapat diketahui dari Sabda Kong Hu Chu : “Pakailah penanggalan Dinasti He …” Kitab Sabda Suci (Lun Gi / Lun Yu) jilid XV : 11.
Tahun Baru Khon Hu Chu (Imlek) selalu jatuh pada bulan baru (Chee It / Chu Yi) setelah memasuki Tai Han (T Kan) 21 Januari (Great Cold – saat terdingin), sampai dengan tibanya Hi Swi (Yi Suei) 19 Feebruari (spring
showers – hujan musim semi).
Mang Ucup
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua
Catatan Admin : Tulisan ini ada kesalahan mendasar tetapi dibiarkan tulisannya tetap utuh untuk mempertahankan originalitas tulisan member . Untuk melihat koreksi anda bisa melihat komentar yang ada dibawah artikel ini dan untuk melihat komentar dan koreksi dari salah satu moderator kami , pembaca harus melakukan login