Budaya-Tionghoa.Net| Tanggal 8 Februari 2005, Dubes RRT untuk Indonesia Lu Shumin yang segera mengakhiri masa tugasnya di Indonesia menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta guna berpamitan, dalam kesempatan itu keduanya sempat saling bertukar pikiran.
|
Dubes Lu berkata, masa tugas saya di Indonesia akan segera berakhir, dalam masa tugas selama 2 tahun 9 bulan ini, saya beruntung bisa mendapatkan dukungan dari Bapak Presiden beserta segenap Jajaran Pemerintahan lainnya, termasuk Departemen Luar Negeri serta berbagai lapisan masyarakat, untuk itu saya mengucapkan terima kasih setulus- tulusnya. Selain itu saya juga sangat gembira menyaksikan beberapa tahun belakangan ini hubungan antara Indonesia dan Tiongkok mengalami perkembangan yang pesat, kerja sama saling menguntungkan telah terjalin di berbagai bidang, hubungan antar pejabat kedua negara juga semakin erat, persahabatan antara rakyat Indonesia dan Tiongkok terjalin semakin dalam. Saya yakin berkat kerja keras kedua negara, hubungan antar kedua negara akan berkembang semakin pesat.
Dalam kesempatan ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menitipkan salam kepada Dubes Lu untuk disampaikan kepada Pemerintah RRT, juga menantikan pertemuan dengan Pejabat Pemerintah RRT guna bertukar pikiran demi mendorong perkembangan hubungan antar kedua negara. Presiden SBY berkata, saya sangat gembira menyaksikan, hubungan antar kedua negara mengalami perkembangan yang sangat baik, memperkuat kerja sama di bidang yang lebih luas lagi, semoga hubungan kedua negara bisa mengalami perkembangan yang lebih pesat lagi. Presiden SBY menegaskan, Indonesia mengutamakan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utama, perkembangan ekonomi Tiongkok telah menjadi pusat perhatian dunia, juga telah menjadi mesin penggerak ekonomi di wilayah ini, Asia bahkan perekonomian dunia, Indonesia menantikan kerjasama yang lebih erat lagi dan saling menguntungkan dengan Tiongkok di bidang ekonomi, sumber daya dsb. Presiden SBY juga sekali lagi menegaskan komitmennya bahwa Indonesia tetap akan menerapkan kebijakan “Satu Tiongkok” (One China Policy), posisi ini akan tetap tak tergoyahkan. Presiden SBY juga berterima kasih kepada Dubes Lu yang selama bertugas telah memajukan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok, Presiden SBY mengatakan bahwa Beliau dan
Dubes Lu telah menjalin persahabatan pribadi yang sangat baik, semoga ini akan tetap berlanjut. Selanjutnya, Dubes Lu juga menyampaikan surat yang ditulis pribadi oleh seorang warga kota Hangzhou Tiongkok bernama Jiang Minde untuk disampaikan kepada Presiden SBY yang juga disertai bantuan dana kemanusiaan untuk bencana alam di Indonesia dari Bapak Jiang sebesar 121.100 USD, Bapak Jiang Minde adalah seorang pengusaha di kota Hangzhou RRT, pada saat dia menyaksikan tragedi bencana alam di televisi, langsung terbersit niatnya untuk menyumbangkan dana kemanusiaan, akhirnya diputuskannya untuk menyumbang dana sebesar 121.100 USD kepada para korban bencana di Indonesia. Bapak Jiang
menjelaskan, Tiongkok merupakan negara besar yang bertanggung jawab, saat Perdana Menteri kami Wen Jiabao menaruh perhatian dan bersimpati kepada para korban bencana Tsunami, rakyat biasa di Tiongkokpun juga mempunyai rasa kepedulian yang sama. Presiden SBY atas nama segenap warga korban bencana di Indonesia menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan dari Bapak Jiang, ini semua menunjukkan hubungan persahabatan yang erat dan mendalam antara rakyat Indonesia dan Tiongkok.
Dikutip dan diterjemahkan dari Harian Qian Dao Ri Bao terbitan Surabaya edisi 11 Februari 2005.
XIAOLONGNI
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa 10626