Budaya-Tionghoa.Net | Diprediksikan bahwa dalam jangka beberapa tahun lagi China akan bisa mengambil alih gelar „Master of the Universe“ dari Amerika. Menurut pendapat pakar ekonomi Perancis Francois Perroux, sebelumnya perang dunia kedua „écomonie dominante“ dipegang oleh Inggris setelah itu diambil alih oleh Amerika.
|
Dalam jangka tujuh tahun terakhir ini Amerika telah kehilangan 3,4 juta lapangan kerja sedangkan Jerman 2,3 juta lapangan kerja. Hal ini mengakibatkan banyak sekali pengangguran. Di China juga banyak pengangguran, hanya bedanya pengangguran di Eropa/Amerika membebankan pemerintah dan menghambat ekonomi sedangkan di China bahkan bisa membantu meningkat kemajuan ekonomi mereka. Kenapa?
Kebanyakan pengangguran di Eropa/Amerika adalah „mantan“ pekerja yang sudah tidak bisa diserap lagi oleh pasaran kerja, karena usianya sudah tua atau pengetahuannya yang sudah kadaluarsa. Sedangkan di China kebanyakan pengangguran adalah „calon“ pekerja baru yang barusan tamat sekolah dan usianya masih muda. Dengan banyaknya pengangguran tersebut perusahaan-perusahaan di China bisa menekan gaji buruh agar tetap rendah. Gaji buruh di China satu bulan sama dengan gaji buruh satu hari di Belanda.
Perusahaan Wall Mart Amerika memproduksi 80% dari barang-barangnya di China, tetapi di jual di Amerika oleh sebab itu kebanyakan kontainer penuh menuju ke Amerika atau Eropa tetapi balik pulang kosong ke China.
80% microwave, mesin fotocopy maupun mainan anak-anak yang ada pasaran dunia berasal dari China. 50% pakaian maupun sepatu berasal dari China, 25% PC atau handy yang terjualpun berasal dari China.
Maka tidaklah heran apabila defisit dagang Amerika semakin hari semakin meningkat. Saat ini saja defisit niaga Amerika terhadap China sudah mencapai 200 milyar AS$, tren meningkat terus. Defisit niaga Amerika di th 1997 masih minus 140 milyar AS$ sekarang dalam jangka waktu delapan tahun saja sudah mencapai minus 792 milyar AS$. Dan hutangnya per hari bertambah sebanyak 660 juta AS$ (Sumber Bureau of Economic Analysis).
Kebalikannya dengan China di tahun 2000 mereka baru memiliki cadangan devisa sebesar 166 milyar AS$ dan di awal tahun 2006 sudah bisa mencapai 925 AS$.
Perusahaan-perusahaan Amerika & Eropa memproduksi barang mereka di China tanpa mereka sadari, mereka telah memberikan seluruh know how yang mereka miliki secara tidak langsung ke China. Para pengusaha China selalu berusaha mempraktekan motto: Better try than buy atau dalam arti kata sebenarnya lebih baik menjiplak atau membajak know how orang daripada beli.
Misalnya Magnetically Levitated Train (Maglev Train) atau kereta api tercepat buatan Jerman, yg menghubungi Airport Pudong ke Stasion Longyang, dlm jangka waktu 8 menit dgn kecepatan 431 km per jam. Telah berhasil di copy dengan baik sehingga China sendiri sudah mampu memproduksinya sendiri.
China mengharapkan agar barang-barang murah hasil produksinya bisa masuk ke Eropa maupun Amerika tanpa adanya bea proteksi, tetapi China sendiri melakukan bea proteksi sebesar 27% untuk sepatu yang di import ke China dari Vietnam atau Bangladesh, karena disana biaya produksinya jauh lebih murah daripada di China.
Untuk kemajuan ekonominya China harus bayar mahal dengan perusakan lingkungan hidup, mulai dari pencemaran air sampai dengan udara. Pertumbuhan ekonomi China sama pesatnya seperti jumlah pencemaran lingkungan hidup disana diperkirakan 10%. Disamping itu jumlah buruh yang meninggalkan pun tidak sedikit diperkirakan di tahun 2005 saja sekitar 100.000 buruh yang meninggal dunia karena kecelakaan.
Mang Ucup
Email: [email protected]
Homepage : www.mangucup.org
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua