Budaya-Tionghoa.Net| Hallo rekan-rekan sekalian, Saya pernah memuat cara baca sne (marga) Tionghoa. Cara baca dikumpulkan dari berbagai dialek yang sering terdengar di Indonesia: Mandarin, Hokkian, Tiociu, Hokchnia (nomor pertama belum ada Hokchnianya, nanti akan diulang), Kheq (Hakka)dan Konghu.
Para rekan yang tahu cara menulis huruf Tionghoa dari snenya, masalah tidak besar, sebab sne Tionghoa adalah sne huruf bukan sne bunyi, artinya asal hurufnya benar bunyinya mau dibaca apa, terserahlah.
Tapi kalau ditulis dalam huruf Latin, maka masalah akan menjadi banyak, mungkin anda sadar atau tidak. Contoh penulis pernah ditanya orang bagaimana cara menulis snenya.
Di antara yang bertanya ada yang bertanya tentang sne Ng dan sne Tjioe. Susah payah penulis menjelaskannya, karena mereka sudah tak mengerti bahasa Tionghoa lagi, apalagi huruf Mandarinnya.
Yang perlu ditanyakan, adalah: dari kelompok dialek mana ia berasal? Apakah ia orang Hokkian atau orang Kheq?
Misalkan jikalau dia adalah seorang Hokkian maka NG adalah UI atau HUANG dalam Mandarin. Kalau dia orang Kheq maka “NG” adalah GOU atau WU dalam Mandarin.
Jadi pertanyaan saya sne NG bagaimana menulisnya tidak bisa dijawab tanpa keterangan tambahan. Orang sne NG di Indonesia belum tentu satu sne.
Itulah pentingnya mengetahui kelompok dialek, setelah tahu anda orang Kheq (Hakka) misalnya, baru cari dari daftar sne yang akan dimuat di milis ini, huruf mana yang dialek Kheqnya Ng.
Demikian juga orang sne Tjioe. Tanya dulu, ia orang Hokkian atau Konghu? Kalau Hokkian Tjioe adalah Zhou Mandarin, kalau Konghu, Tjioe adalah Tio Hokkian atau Zhao Mandarin.
Karena itu penting sekali mengetahui anda berasal dari dialek mana? Kalau sudah tidak tahu sama sekali,
coba lihat panggilan di rumah sebelum zaman orba, kalau and memanggil paman asuk dan isterinya sukme, maka anda adalah orang Kheq (Hakka), kalau anda memanggil encek/ancek/acek dan isterinya encim, ancim atau acim, maka anda adalah orang Hokkian.
Orang Hokchnia meskipun sangat berhasil dalam bidang ekonomi di Indonesia, tapi jumlahnya tidak banyak, dan kebanyakan menerima dialek Hokkian dalam penulisan nama. Hokchnia sne Lin Mandarin, harusnya Lieng, tapi di Indonesia kebanyakan mereka menggunakan Lim, dialek Hokkian, termasuk taipan Lim Siu Liong. Oleh karena itu ada manfaatnya mengetahui
dialek asal anda meskipun anda sudah tak mampu berbicara dengan dialek itu.