Budaya-Tionghoa.Net | Matouqin atau dalam bahasa Mongol dikenal sebagai Morin Khuur adalah alat musik gesek khas Mongolia yang memakai dua senar, dan telah ada sejak abad kedua-belas.
|
Sesuai dengan namanya, ciri khas Matouqin adalah ukiran kepala kuda pada bagian atas gagangnya, berbeda dengan keluarga Huqin, ekor kuda penggesek tidak ditempatkan diantara kedua senar, cara memainkan Matouqin ini mirip dengan cello.
Matouqin adalah alat musik yang sangat penting bagi musik tradisional Mongol, sering pula disebut sebagai “Cello Padang Rumput”.
Matouqin digunakan untuk lagu-lagu rakyat Mongolia dan bisa tampil sebagai solo. Secara tradisional orang Mongol adalah bangsa nomaden dan penggembala dan karenanya bahan umum untuk pembuatan framenya juga dengan bahan kulit onta , kambing dan domba. Di masa modern mulai digunakan bahan kayu untuk membuat rangkanya.
Senar yang digunakan juga terbuat dari ratusan bulu kuda. Senar jantan terdiri dari 130 bulu sementara senar “betina” terdiri dari 105 bulu kuda.
Karena suku bangsa Mongolia merupakan bangsa nomaden maka ukuran instrumennya juga berbeda-beda disetiap kawasan. Instrumen yang berasal dari Mongolia Tengah berukuran lebih besar daripada di Mongolia Luar.
Photo Credit : Eric Pouhier , “Sambuugiin Pürevjav of Altai Khairkhan (an overtone singing ensemble from Mongolia) playing a morin khuur near Centre Georges Pompidou in 2005″
LINK GLOBAL
GESEK [Erhu – 二胡 ] [Gaohu – 高胡 ] [Jinghu – 京胡] [Diaogui – 掉归] [Zhonghu – 中胡] [Gehu – 革胡] [Yehu – 椰胡] [Matouqin – 马头琴] [Sihu – 四胡] [ Dahu – 大胡] PETIK [Guzheng ] [Guqin] [Yangqin] [Pipa] [Sanxian] [Yueqin] [Ruan] [Liuqin] [Qinqin] TIUP [Dizi] [Suona] [Bawu] [Guanzi] [Sheng] [Hulusi] [Koudi] [Xun] PUKUL [Gu] [Muyu] [Luo]
DU MING JIN
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua