Budaya-Tionghoa.Net | Zhao Kuangyin, seorang jenderal dari Dinasti Zhou Akhir, berhasil mempersatukan Tiongkok kembali dan mendirikan Dinasti Song. Gelarnya adalah Song Taizu (960 – 976). Catatan sejarah menyatakan bahwa ia telah dipaksa oleh para prajuritnya untuk mengenakan jubah kekaisaran serta menjadi penguasa baru mereka. Setelah menjadi kaisar, karena merasa khawatir para anak buahnya memberontak terhadap dirinya, ia kemudian membujuk mereka agar mengundurkan diri secara sukarela.
|
Prestasi lain Zhao Kuangyin adalah keberhasilannya di dalam menghapuskan kekuasaan para gubernur militer setempat, sehingga politik menjadi lebih stabil. Para ahli sejarah membagi Dinasti Song ini menjadi dua, yakni Song Utara (960 – 1126) dan Song Selatan (1126 – 1279).
Penemuan pada masa Dinasti Song antara lain adalah uang kertas yang pertama di dunia. Uang kertas ini pertama kali diberlakukan pada masa pemerintahan Kaisar Renzong (1022 – 1063) dan dicetak di Chengdu, Sichuan pada tahun 1024. Latar belakang dipergunakannya uang kertas ini adalah kemajuan dalam bidang ekonomi yang luar biasa, sehingga permintaan akan uang logam meningkat.
Oleh karena uang logam cukup berat untuk dibawa-bawa serta menyita tempat yang lebih banyak, maka diciptakanlah uang kertas untuk mewakili nilai uang logam tersebut. Prestasi lainnya adalah pembuatan jam bertenaga air pada tahun 1090 di Kaifeng, serta penemuan teknik mencetak, yang sekitar 500 tahun sebelum Gutenberg (penemu mesin cetak di Barat).
Pada saat yang bersamaan dengan Dinasti Song, di Utara berdirilah Kerajaan Liao dan Jin. Kedua kerajaan tersebut didirikan oleh suku semi nomadik yang berasal dari Manchuria. Kerajaan Liao
ini kemudian menjadi ancaman bagi Dinasti Song, maka Dinasti Song kemudian bersekutu dengan Suku Jin (Jurchen) untuk bersama-sama mengalahkan Liao. Setelah Liao berhasil dikalahkan giliran Jin menjadi ancaman bagi Song. Pada tahun 1127 mereka menyerbu dan menaklukkan Kaifeng, ibu kota Dinasti Song Utara dan bahkan Kaisar Huizong (1101 – 1125) serta Qinzong (1126) berhasil ditawan oleh mereka. Penawanan ini menandai berakhirnya periode Dinasti Song Utara.
Penemuan besar pada masa ini adalah kompas yang sangat berguna bagi pelayaran pada tahun 1119. Penemuan ini yang merupakan pertama di dunia ini memajukan pelayaran secara besar-besaran. Dinasti Song terselamatkan oleh seorang pangeran muda bernama Zhao Gou yang berhasil melarikan diri ke selatan. Ia memindahkan ibu kotanya ke Hangzhou di sebelah selatan setelah Kaifeng jatuh ke tangan Bangsa Jin. Gelarnya setelah menjadi kaisar adalah Gaozong (1127 – 1162) dan Periode Dinasti Song Selatanpun mulailah. Pada tahun 1141 ia menandatangani perjanjian perdamaian dengan Jin, menerima status sebagai negara bawahan dan membayar upeti sebesar 500.000 unit sutra dan perak. Tindakan ini menunjukkan bahwa Zhao Gou bukanlah kaisar yang bijaksana, dia menyerah kepada Jin dalam keadaan jenderalnya menang dalam peperangan, sejarah mencatat dia adalah seorang raja yang menjual negara dan rakyatnya sampai anak cucu, dengan kehilangan setengah dari wilayah dinastinya.
Pengganti Gaozong, Xiaozong (1163 – 1190) membawa Tiongkok memasuki jaman penjelajahan samudera, yang jauh mendahului bangsa Barat. Ilmu navigasi dan pembuatan kapal segera mencapai puncaknya dan kapal Tiongkok menjadi yang paling maju pada saat itu. Kapasitasnya berkisar antara 200 – 600 ton. Salah satu kapal Dinasti Song yang ditemukan kembali, panjangnya mencapai 40 m dan lebarnyamencapai 10m. Benar-benar suatu prestasi yang luar biasa. Sementara itu di utara Bangsa Mongol telah menjadi semakin kuat. Pada mulanya Bangsa Mongol adalah taklukan dari Kerajaan Jin, namun pada akhirnya mereka berhasil mengalahkan Jin dan mendirikan kerajaan sendiri, di bawah Genghis Khan. Bangsa Mongol segera menjadi ancaman baru bagi Dinasti Song Selatan.
Pada masa pemerintahan Kaisar Duzong (1265 – 1274) mereka berusaha menaklukkan Tiongkok dan akhirnya berhasil merebut kota Xianyang, yang merupakan benteng pertahanan utama Dinasti Song. Hilangnya Xianyang sangat melemahkan pertahanan Song dan membuka jalan bagi penyerbuan ke selatan.
Pengganti Duzong: Gongzong (1275), Duanzong (1276 – 1278), dan Bingdi (1279), menghabiskan sebagian waktu mereka dalam pelarian dan kejaran pasukan Mongol. Pada tahun 1279, serangan pasukan Mongol memaksa keluarga kerajaan untuk melarikan diri ke laut, namun akhirnya Mongol berhasil mengepung mereka kembali. Ketika melihat tidak ada harapan lagi, salah seorang menteri yang setia pada Dinasti Song bernama Lo Shiufa, memeluk Bingdi dan bersama-sama menceburkan diri ke laut. Peristiwa ini menandai berakhirnya Dinasti Song.
***
Tulisan ini adalah bagian dari Serial Sejarah , yang bisa anda ikuti melalui link dibawah ini .
[San Huang Wudi] [Xia] [Shang] [Zhou] [Qin] [Han] [Samkok] [Jin] [Sui] [Tang][Song] [Yuan] [Ming] [Qing]
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua