Budaya-Tionghoa.Net | Tanggal 27 Desember 2010 sebanyak 3 kapal perang milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (People’s Liberation Army Navy) masing-masing : kapal pendarat amphibi (Landing Platform Dock [LPD]) “Kunlun Shan” , kapal perusak berpeluru kendali (Guided Missile Destroyer) “Lanzhou” serta kapal suplai (Comprehensive Supply Ship) “Weishanhu” merapat di dermaga pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dalam rangka kunjungan persahabatan selama 5 hari ke Indonesia serta mendapat sambutan hangat dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut serta masyarakat Jakarta.
Turut menyambut di dermaga Tanjung Priok yaitu Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia Zhang Qiyue beserta segenap staf kedutaanTiongkok, atase militer, konsuler, termasuk atase perdagangan dll. Di
barisan penyambut juga nampak para pimpinan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia, juga ada sebagian perwakilan dari masyarakat Tionghoa di Jakarta, tak ketinggalan para wartawan baik dari media Tiongkok maupun Indonesia juga hadir, total kurang lebih 300 orang. Di tangan mereka masing-masing tergenggam bendera Indonesia dan Tiongkok ukuran kecil yang dikibar-kibarkan sambil menyerukan selamat datang !.
Pada hari itu, dermaga kontainer sangat rapi dan bersih, tumpukan kontainer sudah tertata rapi, di depan pergudangan nampak berjajar banyak karangan bunga berisi ucapan selamat datang yang dikirim dari berbagai pihak. Tepat pukul 09.00 pagi , ketiga kapal perang Tiongkok yang masing-masing mengibarkan bendera
Indonesia dan Tiongkok dengan dipandu 2 kapal cepat milik TNI AL pelan-pelan memasuki pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, nampak paling depan yaitu kapal perusak berpeluru kendali “Lanzhou”, disusul oleh kapal pendarat amphibi “Kunlun Shan” dan terakhir diikuti kapal suplai “Weishanhu”. Sebanyak 965 orang prajurit AL Tiongkok yang berseragam putih-putih berdiri berjajar rapi di sisi kanan lambung kapal masing-masing sambil membalas salam kepada para penyambut.
Setelah kapal “Kunlun Shan” merapat di dermaga, komandan kapal perang AL Tiongkok Rear Admiral Wei Xueyi didampingi beberapa perwira stafnya menuruni tangga kapal dan disambut hangat oleh Komandan Pangkalan Utama TNI AL (DANLANTAMAL) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Arief Suherman dan jajaran stafnya serta Dubes Tiongkok Zhang Qiyue.
Acara dilanjutkan dengan penyambutan sederhana di ruang istirahat. Dubes Zhang Qiyue, Petinggi TNI AL, serta Rear Admiral Wei Xueyi bergiliran berbicara. Brigjen TNI (Mar) Arief Suherman menyampaikan selamat datang kepada ketiga kapal perang Tiongkok yang akan membawa misi persahabatan dan persaudaraan kepada rakyat Indonesia beserta TNI, serta mendatangkan kesempatan untuk saling mempelajari dan berkomunikasi, diharapkan semoga kunjungan AL Tiongkok ke Jakarta selama 5 hari ini akan berlangsung sukses dan menggembirakan. Sedangkan Dubes Zhang Qiyue mewakili Kedubes Tiongkok beserta perusahaan-perusahaan
Tiongkok di Indonesia, para wartawan media Tiongkok yang bertugas di Indonesia menyampaikan selamat datang kepada ketiga kapal perang AL Tiongkok. Beliau mengatakan, tahun ini merupakan 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Indonesia Tiongkok, sekaligus merupakan Tahun Persahabatan yang digagas oleh pemimpin kedua negara, kehadiran ketiga kapal perang Tiongkok ini akan membawa kepentingan yang berguna untuk memperkokoh hubungan antara kedua pemerintahan beserta angkatan bersenjatanya. Semoga para prajurit AL Tiongkok dalam kunjungan kali ini mendapatkan kegembiraan !.
Komandan kapal perang AL Tiongkok Rear Admiral Wei Xueyi mengatakan berterima kasih atas sambutan selamat datang yang diberikan pihak TNI AL beserta Kedubes Tiongkok. Beliau mengatakan, pada tahun 1995 kapal perang Tiongkok pernah pertama-kali berkunjung ke Indonesia, kemudian pada bulan Agustus tahun 2009
kapal perang Tiongkok dari jenis perusak (Destroyer) “Guangzhou” datang ke Indonesia mengikuti event internasional “Sail Bunaken 2009” di Bitung Manado. Sedangkan kali ini, akan mengunjungi para Petinggi TNI , para prajurit TNI AL dan AL Tiongkok akan saling meninjau kapal perang, juga diadakan pertandingan sepak bola antar kedua kesebelasan prajurit AL yang bertujuan untuk memperdalam hubungan kerja sama militer kedua negara dan memperkokoh persahabatan.
Beliau mengatakan, ketiga kapal perang Tiongkok akan singgah selama 5 hari di Jakarta, para awaknya akan turun ke darat menikmati panorama indah Indonesia sambil memahami budaya rakyat Indonesia, juga belajar dari TNI Angkatan Laut, guna memperkokoh hubungan persahabatan angkatan laut kedua negara.
Setelah acara penyambutan usai, para hadirin dipersilakan naik ke atas geladak kapal perang untuk melihat-lihat. Para pengunjung didampingi dua orang perwira AL Tiongkok bagian informasi yaitu Zhong Kuirun dan Guo Xinwu sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para wartawan. Ketiga kapal perang ini terlihat gagah dan mengagumkan, setiap pengunjung spontan bergumam dan memuji “hebat amat ya”!.
Mayor Guo Xinwu mengatakan, diantara ketiganya kapal “Kunlun Shan” tergolong paling besar, dikerjakan oleh galangan kapal Shanghai, mulai beroperasi tahun 2003, berpangkalan di Zhanjiang provinsi Guangdong. Kapal “Kunlun Shan” (nomor lambung 998) mempunyai panjang 210 meter, lebar 28 meter, berbobot 18500 ton,
masuk dalam gugus tugas armada Laut Selatan AL Tiongkok. Kapal perusak “Lanzhou” (nomor lambung 170) mempunyai panjang 136 meter, lebar 17 meter, berbobot 7000 ton. Sedangkan kapal suplai “Weishanhu” (nomor lambung 887) mempunyai panjang 178 meter, lebar 25 meter, berbobot 20000 ton.
Mayor Guo mengatakan, ketiga kapal ini semenjak tanggal 30 Juni 2010 mulai berlayar meninggalkan pangkalan AL di Zhanjiang, pada tanggal 22 November 2010 rampung menyelesaikan misi pengawalan kapal-kapal niaga, mereka telah berada di tengah samudera selama setengah tahun lamanya. Selama menjalankan misi pengawalan kapal-kapal niaga ini, tercatat sukses mengawal 49 rombongan / konvoi yang mencakup 615 kapal-kapal niaga baik milik Tiongkok maupun negara-negara lain (termasuk diantaranya 5 kapal dagang berbendera Indonesia). Kemudian mereka juga memeriksa / menginspeksi dan menghalau 190 kapal-kapal kecil yang mencurigakan, menyelamatkan satu kapal yang mengalami perompakan, serta menolong 3 kapal yang tengah dikejar & diserang oleh gerombolan bajak laut.
Dia mengatakan, pemerintah Tiongkok semenjak tanggal 26 Desember 2008, telah mengerahkan armada kapal perang ke Teluk Aden, perairan Somalia untuk melaksanakan misi pengawalan kapal-kapal niaga, sampai detik ini, mereka sukses mengawal dan mengantarkan 3000 lebih armada kapal-kapal dagang milik Tiongkok maupun negara-negara lain. Sebelum muhibah ke Indonesia, ketiga kapal ini sempat singgah ke Arab Saudi dan Bahrain juga untuk kunjungan persahabatan, mereka juga mengikuti peringatan HUT ke-60 Angkatan Laut Srilanka serta tampil dalam kegiatan “Presidential Sailing Pass in Review”.
Dia juga berterima-kasih atas sambutan hangat dari masyarakat Tionghoa Indonesia. Dia mengatakan, para prajurit AL Tiongkok akan singgah di Jakarta selama 5 hari, mereka akan turun ke darat melihat-lihat pemandangan di Jakarta sambil mempelajari kebudayaan Indonesia yang cemerlang dan eksotik, kemungkinan
juga mereka akan jalan-jalan ke kawasan pecinan di Jakarta sambil menyapa masyarakat Tionghoa setempat.
Para pengunjung yang naik ke kapal juga dipersilakan untuk berfoto bersama para prajurit AL Tiongkok sebagai kenang-kenangan, ini menunjukkan hubungan persaudaraan yang erat antara prajurit-prajurit dan warga masyarakat.
———————–
Artikel Terkait
{module [26]}
———————–
Sources :
- http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/54615
- Dikutip dan diterjemahkan dari Harian Qian Dao Ri Bao terbitan Surabaya edisi 28 Desember 2010.Laporan wartawan Harian Qian Dao Ri Bao di Jakarta Shen Weizhen.
Photo Credit :