Budaya-Tionghoa.Net | Li Bai membuka sajak ‘rembulan bukit perbatasan – guan shan yue’, (purnama di bukit langit, zhou fu yuan, gramedia, hal 30) dengan kalimat ‘ming yue chu tien shan – bulan purnama terbit di bukit langit (bukit langit = thian san)’ dan menutup bait pertama dengan ‘terus bertiup melintasi gerbang kumala (gerbang kumala = Giok Boen koan – yu men guan)’ . Apa yang menarik di puisi ini? Dimanakah Li Bai melihat purnama terbit di Thian San (bukit langit)? Pernahkah Li Bai kesana? Dimanakah Thian San dan dimanakah Giok Boen Koan?
|
Giok Boen Koan (Yu Men Guan) kurang lebih 80 km di sebelah barat kota Dun Huang (Toen Hong), ditepi gurun, atau di gurun itu sendiri. Berdiri disini, ke arah barat seluas mata memandang yang tertampak hanyalah gurun. Juga pandanglah memutar. Semua gurun. Disinilah ‘sang penjaga menatap rona perbatasan, wajah yang murung merindukan pulang’.
Dari sinilah jalur utara silk road di mulai. Dan membentang hingga melalui kota Turfan. Turfan terkenal di kalangan penggemar cerita silat, sebagai negara Ciu Mo Ti, satu karakter yang menarik dari cerita Thian Liong Pat Poh. (Saat ini sedang diterbitkan ulang oleh Panca Satya. Salah satu puncak karya Chin Yung.)
Sejak dinasti Han, dari benteng ini hingga jauh ke barat satu seri benteng telah didirikan untuk menghubungkan jalur utara. Begitu juga jalur selatan yang dimulai dari Yang guan. Itu semua untuk menjamin pedagang pedagang dari barat dapat keluar masuk ke Tiongkok dengan aman waktu itu.
Jauhkah Giok Boen Koan? Satu kereta yang berangkat dari Xian jam 07.09 pagi tiba di Liuyuan jam 01.26 pagi, 18 jam 17 menit perjalanan kereta dengan jarak 1743 km. Xian sekarang adalah Chang An pada waktu dinasti Tang, ibukota Tiongkok zaman Li Bai masih hidup Liu Yuan adalah stasiun terdekat, masih harus menempuh jarak kurang lebih 130 km ke DunHuang dan kemudian baru YuMenGuan 80 kam lagi.
Perjalanan dari LiuYuan ke YuMenGuan terasa melelahkan karena menembus gurun. Sekarang orang dapat terbang ke DunHuang di masa turis yang ramai, Mei sampai Oktober. Dun Huang adalah kota yang populer jadi tujuan turis, karena ditemukannya kembali ruang tersembunyi di Mogao grottoes. Tempat ini juga yang memberi ilham Khu Lung dan menjadi setting cerita Rahasia Ciok Koan Im.
Giok Boen Koan terletak di ujung barat propinsi Kam Siok (Gansu). Di propinsi ini pula banyak episode cerita Yoe Hiap Eng Hiong yang ke lima berlangsung. Di ujung propinsi inilah, gurun mulai disebelah baratnya. Pada dinasti Ming dan Ching, JiaYu guan adalah ujung terbarat Great Wall. 350 km sebelah timur kota Dun Huang. Pada Dinasti Han dan Tang, Giok Boen Koan menjadi ujung barat Great Wall, walaupun bukan kota benteng yang terakhir.
Dimanakah Li Bai melihat purnama terbit di bukit langit (Tien Shan)?
Apakah Thian San (Tien Shan) terlihat dari Giok Boen Koan? Sudah pasti tidak. Karena jarak terdekat pegunungan Thian San dengan Giok Boen Koan adalah kurang lebih 300 km. 60 km di utara kota Hami. Kota Hami yang terkenal dengan red sweet melon nya.
Pegunungan Thian San membentang dari timur ke barat dipropinsi XinJiang. Di mulai di timur laut kota Hami terus menyusur ke barat hingga sampai di sebelah timur kota Urumqi dan menyerong ke barat daya. Secara keseluruhan panjang pegunungan ini lebih dari 800 km. Dengan elevasi antara 2000 sampai dengan 3000 meter, kecuali di sebelah timur Urumqi, ada satu daerah yang mencuat ke atas, dengan elevasi lebih 5000 meter dan memiliki puncak setinggi 5445 meter. Puncak yag disebut Bogeda Feng atau Peak Of God..
Datanglah ke Urumqi pada pehgwe capgo (tanggal 15 bulan delapan penanggalan imlek) yang dianggap orang Tiongkok sejak dulu memberikan purnama yang paling menakjubkan. Pada bulan ini (september atau oktober), angin utara mulai bertiup, angin yang lebih dingin, meniup udara panas yang seakan berkabut asap putih tipis Pada hari ini udara tiba tiba cerah, langit kelihatan biru dalam, dan malam purnama, bulan terbit sedemikian terang.
Lihatlah ke timur dari Urumqi, silhouet pegunungan Thian San terpeta di langit timur. Pada waktu purnama baru terbit, jauh disebelah timur gunung, silhouet daerah puncak Thian San setinggi lebih 5000 meter membawa aura mistis, siapakah yang bisa tinggal disana kecuali dewa dan orang suci? Ketika purnama semakin tinggi tiba2 berpendaran warna perak dari puncak gunung Thian San, siapakah yang berlatih pedang disana?
Cahaya bulan yang menimpa salju abadi di puncak Thian San lah yang berpendaran seperti sinar perak pedang.
Mungkin di kota Urumqi inilah, yang berada di sebelah barat Thian San, Li Bai pernah datang dan melihat bulan purnama terbit di Thian San. Tetapi jarak lurus dari Yu Men guan hingga ke urumqi lebih dari 700 km, mungkin sekitar 750 km. Liu Yuan ke Urumqi 825 vkm. Untuk perbandingan Jakarta Surabaya sekitar 800 km. Sedang jika melalui jalur yang dilalui pedagang, jarak itu lebih jauh lagi bahkan sampai 1000 km. Jika Li Bai naik unta pada waktu itu, paling tidak dibutuhkan 25 hari nonstop untuk menempuh jarak itu. Mungkin bisa jadi waktu tempuhnya 2 bulan atau lebih tergantung banyak tidaknya berhenti di satu tempat. Dan 80 % perjalanan melalui gurun dan gurun. Di beberapa tempat memang melalui oase dan kebun melon di Hami atau kebun anggur di Turfan.
Atau di beberapa spot di utara kota Hami, melihat ke timur bulan juga akan tampak muncul dari pegunungan Thian San, tentu saja tidak seindah pemandangan di Urumqi karena pegunungan disini tidak setinggi yang kelihatan di Urumqi
Sungguh ini satu perjalanan penuh petualangan Li Bai.
Kemanakah Li Bai sebenarnya melihat purnama bangkit di Thian San? Di utara Hami ataukah di Urumqi? Pernahkah dia melintas di kota Gaochang? Satu reruntuhan kota dekat Turfan sekarang, dan kota yang ramai di zaman dinasti Tang. Atau pernahkah dia melihat ke reruntuhan kota JiaHe dari jaman Dinasti Han di dekat Turfan? Dari manakah kata2nya muncul ‘semenjak dulu dari medan pertempuran, tak nampak manusia yang dipulangkan’.
Kalau ke Urumqi, Li Bai melintas di Gaochang dan bisa jadi melihat reruntuhan Jiahe.
Jawabnya mungkin tertulis di puisi Li Bai yang lain, atau tertiup angin. Angin yang tetap setia ‘Ribuan kilo angin memanjang bangkit, terus bertiup melintasi Gerbang Kumala’. Hari ini Giok Boen Koan tinggal reruntuhan, tetapi angin yang sama yang dulu dilihat Li Bai masih bertiup sekarang. Masihkah angin yang sama akan bertiup seribu tahun lagi?
HARRY ALIM , 25873
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghua