Budaya-Tionghoa.Net | Belum lama ini di Tiongkok ada opini yang menentang penggunaan Huangdi Era, karena sebagian para ahli sejarah mengatakan bahwa sekarang ini sudah terbukti bahwa kebudayaan Tiongkok sudah berumur 7000 tahun, bukan 5000 tahun seperti yang diketahui oleh masyarakat awam. Tapi opini yang menentang penggunaan Huangdi Era itu gaungnya tidak luas.
|
Hitungan tahun diatas selain yang dikenal, ada cara hitungan lain yaitu dengan hitungan Yuan atau 1 siklus 60 jiazi. 1 siklus jiazi adalah sama dengan 60 tahun. Dimana 60 tahun itu adalah hasil penggabungan cabang Langit dan ranting bumi yang menjadi dasar perhitungan kalender Imlek.
Hitungan Yuan itu juga berpatokan pada kelahiran Huangdi, dan sekarang ini sudah memasuki Yuan yang ke 77 dan ada yang mengatakan sudah memasuki siklus ke 78. Sistem perhitungan dengan siklus jiazi ini yang membuat tahun 2008 ini disebut tahun tikus tanah.
Selain masalah tahun Kongzi era dan Huangdi Era, sering terjadi kesalahan yang lain, seperti penyebutan tahun pemerintahan sebagai nama kaisar dan juga anggapan bahwa kalender Imlek adalah kalender lunar.
Sistem tahun yang digunakan oleh orang Tionghoa jaman dahulu memang sering membingungkan orang jaman sekarang.
Sebagai contoh adalah kaisar Ming Chengzu ( 1360-1424 ), sering disebut sebagai kaisar Yongle. Saya sering melihat banyak orang yang ketika menuliskan atau membahas laksamana Zhenghe (1371-1435 ), sering menyebut atau menulis nama kaisar bernama Yongle yang memerintahkan laksamana Zheng He berlayar. Ini adalah suatu kesalahan i, karena Yongle bukan nama kaisar tapi merupakan tahun pemerintahan atau disebut nian hao. Tahun Yongle ke 1 hingga ke 23 jika dikonversikan ke kalender barat menjadi tahun 1403 sampai dengan 1424. Setelah itu nama tahun pemerintahan berganti lagi menjadi tahun pemerintahan Hongxi dan kaisarnya sudah bukan Ming Chengzu tapi kaisar Ming Renzhong..
Selain cara penghitungan berdasarkan 60 siklus jiazi, cara penghitungan tahun pemerintahan juga selama ribuan tahun digunakan oleh orang Tionghoa .
Sebutan festival musim semi atau Chunjie tidak berasal dari sebutan jaman kuno tapi dipopulerkan pada awal abad ke 20.
Pada tanggal 2 Januari 1912, Sun Yat Sen yang menjabat presiden sementara Repulik Tiongkok mengeluarkan telegram yang menetapkan bahwa Republik Tiongkok menggunakan kalender barat dan pada tanggal 13 bulan 11 tahun Xinghai 4609 H.E adalah hari berdirinya Republik Tiongkok dan selanjutnya Huangdi Era diganti dengan Republik Era.
Dan juga tanggal 1 Januari adalah perayaan tahun baru untuk menggantikan perayaan tahun baru Imlek yang sudah menjadi budaya dan tradisi orang Tionghoa di belahan dunia manapun. Inti dari telegram itu mengubah perayaan tahun baru orang Tionghoa menjadi tanggal 1 januari dan mengubah kalender orang Tionghoa.
Dengan adanya telegram ini, banyak dari jajaran pemerintah Republik Tiongkok menyebut perayaan tahun baru Imlek menjadi festival musim semi. Tapi mayoritas rakyat Tiongkok dan orang Tionghoa perantauan di seluruh dunia tetap beranggapan bahwa tanggal 1 bulan 1 penanggalan Tionghoa adalah perayaan tahun baru. Setiap tanggal tersebut ucapan selamat tahun baru tetap diucapkan dimana-mana. Upaya Sun Yatsen untuk menghapuskan perayaan tahun baru Imlek tidak berhasil sebaliknya sekarang ini perayaan Imlek semakin semarak dimanapun juga termasuk di Indonesia. Dan hingga sekarang sebutan perayaan musim semi tidak bisa menghapuskan kenyataan bahwa tanggal 1 bulan 1 Imlek adalah perayaan tahun baru orang Tionghoa.
Banyak orang yang beranggapan bahwa kalender Tionghoa adalah kalender lunar, dan penyebutan Imlek sebagai kalender Tionghoa sebenarnya kurang pas. Sistem kalender Tionghoa menggunakan perhitungan luni solar dan mengenal bulan kabisat untuk menyelaraskan perhitungan kalender yang berdasarkan garis edar bulan dengan garis edar matahari. Berdasarkan perhitungan kalender Imlek, dalam 19 tahun ada 7 bulan kabisat. Dengan adanya bulan kabisat itu maka rata-rata jumlah hari pertahun adalah 365,25 hari. Ini tidak berbeda dengan perhitungan kalender barat atau kalender Gregorian.
Dari sini kita bisa melihat ternyata tahun Imlek 2562 K.E bisa juga tahun Imlek 4708 H.E, dan menurut saya tidak menjadi masalah tahun yang manapun juga yang digunakan. Kita bisa memakai Kongzi Era maupun Huangdi Era, bahkan boleh saja tahun 4708 H.E itu disebut Dao Era.
Pada intinya kalender Imlek tetap berdasarkan perhitungan lunisolar yang dipercaya dibuat oleh Huangdi dan dipakai oleh dinasti Xia.(2070 BCE-1600 BCE ).
Xinnian Kuaile Wanshiruyi
Selamat hari raya Imlek 4708 H.E