Budaya-Tionghoa.Net | Barusan saya diinformasikan teman, bahwa akan diselenggarakan kegiatan Gotong Tuapekong di kota Bandung pada tanggal 17 Feb 2011, hari Sabtu pk. 4 sore… Kegiatan akan dimulai di Jalan Cibadak, dan kisaran jalan Kebon jati, Gardu jati, Jendral Sudirman, dan kembali ke Cibadak. Saya berencana mengajak anak anak saya untuk melihat di pinggir jalan, atau naik ke jembatan penyebrangan agar lebih jelas yang dilihat.
Nah, mumpung acara belum dilaksanakan, saya ingin bertanya pada sesepuh sesepuh di milis BT, sekiranya ada cerita budaya dibalik acara gotong tapekong ini, agar kami bisa menikmati dengan lebih baik, karena memahami. Saya sudah coba cari info tentang gotong tapekong ini di arsip milis, tapi belum sempat menemukan. Jadi saya memberanikan diri membuka thread baru untuk bertanya, sekalian menginformasikan siapa tahu ada teman teman yang tertarik juga dengan kegiatan ini.
***Tambahan dari Ryan Zheng
Susunan acaranya kurang lebih sebagai berikut:
Ciagwee Capgo/Capgome sore(17 Februari 2011)
Yangfan/Yo Hoan, Pemasangan Tengko/Bendera dan Lentera Guangbang/Khai Pangbun, Pemasangan dan peresmian/Kaiguang/Tiam Pangbun, pengumuman untuk dewa dan roh di tiga alam. *Keduanya melambangkan bahwa acara telah resmi dimulai.
Ciagwee Caplak(18 Februari 2011),
Penerimaan Kimsin Tamu dari Kelenteng/Bio Tamu., Sembahyang Kifuk/Qifu dipimpin YA. Shi Yongjing, menurut tradisi Lingguangsi(menggunakan bahasa Hakka/Kheq). Sembahyang Kifuk/Qifu secara Taois, dipimpin oleh Chen Liwei Daozhang/Tan Liwie Tosu dari Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal.
Ciagwee Capchit(19 Februari 2011)
Penerimaan Kimsin Tamu. Sembahyang bersama secara Buddhis dipimpin YA. Shi Yongjing,menurut tradisi Lingguangsi(menggunakan bahasa Hakka/Kheq).Sembahyang Kungfan secara Taois, dipimpin oleh Chen Liwei Daozhang/Tan Liwie Tosu dari Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal. Cutbio Joli/Tandu Dewa tuan rumah diikuti Joli/Tandu Dewa dari Kelenteng tamu.
Tujuan Gotong Toapekong hampir sama dengan tujuan diadakannya bersih desa/ruwatan desa yang biasa dilakukan disini, khususnya di daerah Jawa. Gotong Toapekong bertujuan untuk mengusir bala bencana, wabah, dsb. Juga digunakan sebagai sarana pengaduan ketika ada sengketa/perselisihan, dsb. Jadi bisa dibilang mirip dengan tujuan ketika seorang Pejabat Kerajaan atau Kaisar melakukan inspeksi ke suatu daerah pada jaman dahulu.