Tanya : Mungkin Chen-Tsu-i, seorang penguasa-preman Cina palembang yang menguasai sndikat perdagangan ilegal ditundukan Cheng Ho dengan dibiayai Hsia Yuan-chi, saingan bisnis Chen. (Hal 87, Qurtuby). Hal ini dibandingkan Bapak Anand Krishna dengan Hal 63 dari buku Prof. Mulyana yang mengatakan hal yang hampir sama, “Cen Cu Yi, kepala perampok di Kukang ditawan, dirantai dan dibawa ke Peking. Di situ ia mati dipancung di muka umum, sebagai peringatan kepada orang-orang Tionghoa Hokkian di seluruh Nan Yang.”….
Jawab : Chen Zuyi ditangkap Cheng Ho pada perjalanan pulang ekspedisi pertama Cheng Ho. Chen Zuyi ini adalah seorang bajak laut yang merompak siapa saja yang lewat di perairan dekat Kukang (Palembang). Chen Zuyi berani begitu karena waktu itu kekuatan armada laut Sriwijaya sudah lemah.
|
Cheng Ho pertama juga singgah di Kukang setelah lebih dulu sampai di pantura Jawa, Chen Zuyi sudah ada di sana pada waktu ini. Namun Cheng Ho tidak membereskannya dan meneruskan perjalanannya ke Aceh, Guli sampai ke Arab. Sepulangnya ia dari Guli dan kembali singgah di Kukang, barulah ia membereskan Chen Zuyi.
Tanya : Mengapa Cheng Ho tidak membereskan Chen Zuyi pada kontak pertama mereka?
Jawaban ada dua :
1. Karena Chen Zuyi menyerang Cheng Ho pada kontak kedua mereka. Cheng Ho bersikap defensif dan pasif dalam hal ini. Kalau Chen Zuyi tidak pernah menyerang Cheng Ho, mungkin ia akan terus berkuasa di perairan Palembang.
2. Cheng Ho mendapat laporan dari orang Tionghoa setempat bernama Si Cin-kheng bahwa Chen Zuyi sangat meresahkan para pelaut dan membahayakan jalur perdagangan di perairan Palembang. Atas dasar inilah, Cheng Ho menguatkan alasan untuk membereskan Chen Zuyi.
Bila Chen Zuyi tidak dibereskan oleh Cheng Ho, cepat atau lambat ia akan dibereskan oleh Majapahit, karena beberapa lama kemudian Majapahit telah menyerang Palembang dan menaklukkan Sriwijaya. Itu makanya Cheng Ho memilih Malaka sebagai main-hub (stasiun) jalur ekspedisinya kemudian hari dan tidak singgah di Palembang lagi.
Korelasinya dengan peringatan terhadap orang Hokkian di Nanyang? Tidak ada. Karena seorang bajak laut sudah seharusnya dibereskan. Perompak2 Indonesia di Selat Malaka bila ditangkap oleh Polisi Air Diraja Malaysia, apakah dapat dianggap sebagai peringatan terhadap orang Indonesia?
Rinto Jiang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghua