Katanya di Tiongkok tidak ada taman makam pahlawan. Apa benar begitu ? Kenapa ?
Budaya-Tionghoa.Net | Taman makam pahlawan biasanya ada kalau saat-saat perang. Ada beberapa tempat khusus pemakaman para prajurit yang gugur dalam perang, terakhir perang melawan Jepang. Di Taiwan ada makam khusus tentara, namun tidak sampai disebut sebagai taman makam pahlawan, namanya tetap taman makam tentara (junren gongmu).
|
Untuk memperingatinya, itu soal lain lagi. Biasanya ada sebuah tempat peringatan bagi para pahlawan yang gugur disebut “zhonglieci” atau martyr’s shrine. Di dalamnya ada nama-nama pahlawan yang gugur di dalam perang. Itu seperti Yasukuni Shrine yang ada di Jepang.
Sekarang, pemakaman tidak dianjurkan pemerintah. Pemerintah RRC, HK, Taiwan, Macau menganjurkan perabuan untuk menghemat area tanah, kepraktisan dan ekonomis. Pemerintah Singapura juga.
Kalau tidak dalam keadaan perang, masalah pemakaman merupakan masalah personal. Tidak ada makam pahlawan kolektif untuk itu. Orang sipil, Deng Xiao-ping diperabukan lalu abunya disebar di Laut Kuning. Zhou En-lai diperabukan lalu ditempatkan di pemakaman umum. Mao Ze-dong punya maosoleum sendiri di Tiananmen.
Sama dengan Mao, ada pula maosoleum buat Sun Yat-sen yang namanya Zhongshan Ling di Nanjing. Chiang Kai-shek dan Chiang Ching-kuo pertamanya ingin dikuburkan di Tiongkok Daratan, namun karena belum kesampaian, jenazah mereka akan dimakamkan di taman makam tentara di pinggiran Taipei.
Pengertian pahlawan di Tiongkok sepertinya berbeda dengan kaprah pahlawan di Indonesia.
Rinto Jiang , 13131
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua