Budaya-Tionghoa.Net | Perang Korea yang pecah tahun 1950 sebenarnya dipercaya banyak orang pada masa tersebut akan berkembang menjadi Perang Dunia ke-3. Pemimpin Korea Utara Kim Il-sung yang menyerang Korea Selatan untuk mempersatukan Korea di bawah pemerintahan komunis secara mendadak dan berhasil merebut Seoul dalam waktu 3 hari mengejutkan dan menyadarkan AS dan sekutunya bila Korea Selatan jatuh ke tangan komunis, niscaya penyebaran Komunis di Asia takkan dapat terbendung lagi.
|
Sebenarnya, Beijing tidak pernah punya rencana untuk terlibat dalam Perang Korea. Namun kemudian Beijing memutuskan untuk melibatkan diri dalam perang juga karena AS waktu itu merangsek masuk ke wilayah di utara 38 derajat LU yang merupakan wilayah Korea Utara lalu mendekati wilayah China di Manchuria. Sebelumnya, PBB dalam resolusinya mengizinkan AS untuk membantu Korea Selatan dengan catatan hanya memukul mundur pasukan Pyongyang (Korut) dari Korea Selatan, namun AS malah melanggar resolusi ini dan kebetulan waktu itu tidak ada protes dari negara internasional.
Melihat pasukan AS yang merangsek melewati garis batas 38 derajat LU terus ke perbatasan Korea Utara dan China (Ya-lu Jiang = Sungai Yale), Beijing mengajukan protes ke AS atas hal tersebut. Tujuan AS pada waktu itu adalah untuk mempersatukan Korea di bawah pemerintahan kapitalis dengan perang dan Beijing tahu itu. Beijing tentu tidak ingin kehilangan Korea Utara sebagai bumper (buffer state) dari kekuatan kapitalis (Korea Selatan) dan sekaligus juga takut AS akan masuk ke China melalui Liaoning.
Akhirnya, terlepas dari keputusan Beijing apakah cuma salah perhitungan atau tidak, Beijing lalu mengirimkan pasukan perangnya yang besar dalam kuantitas namun minim peralatan perang melewati Sungai Yale dan menyerang Amerika. Gelombang pertama adalah sebanyak 260.000 tentara. Dengan kuantitas tentara seperti ini, mereka dapat menggunakan “Ren Hai Zhan Shu = Taktik Lautan Manusia” yang menggunakan tentara di garis depan sebagai tameng buat mendesak mundur musuh. Sebenarnya, taktik ini juga yang digunakan oleh pasukan komunis untuk menghadapi pasukan nasionalis, menggunakan rakyat sipil sebagai tameng di garis depan untuk memukul mundur lawan.
Dalam 3 kali pertempuran, tentara komunis sempat memukul mundur tentara AS sampai ke Seoul. Pada saat ini Presiden AS Harry Truman sampai merencanakan akan menggunakan bom atom kembali untuk menyelesaikan perang Korea ini, namun dicegah oleh PM Inggris Atlee. Pertempuran ke-4, pasukan AS berhasil mengetahui karakteristik perang pasukan China yang dipimpin Panglima Perang Peng te-huai. Pasukan China cuma dapat berperang secara kontinyu selama 7-8 hari dan setelah itu mereka harus berhenti menyerang karena menunggu tambahan logistik. Dan juga mereka cuma menyerang pada malam terang bulan purnama.
AS segera melancarkan pertempuran ke-4 dan berhasil maju sampai ke garis 38 derajat LU kembali. Pertempuran ke-5 dimulai oleh Peng Te-huai bersama dengan pasukan Kim Il-sung dan berhasil mengalahkan AS kembali dan keadaan menjadi berimbang. AS maupun China sadar bahwa tak ada satu pihakpun yang dapat mempersatukan Korea dengan perang. Keadaan ini akhirnya memaksa tiga pihak (AS, Korea Utara dan China) menandatangani perjanjian penghentian perang. Perang Korea yang berlangsung 3 tahun itu menyebabkan banyak perubahan politik regional di Asia Timur.
Banyak yang bisa didiskusikan dalam kaitannya dengan sejarah Tiongkok mutakhir.
Rinto Jiang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua