Budaya-Tionghoa.Net | Perbedaan mendasar antara orang Hakka dan Hokkian adalah dari segi bahasa. Bahasa orang Hokkian adalah Minnanhua [Banlam’ue] sedangkan bahasa orang Hakka adalah Kejiahua [Hakkafa]. Kedua bahasa ini berbeda cukup jauh, sehingga orang Hakka tidak bisa mengerti pembicaraan bahasa Hokkian, dan sebaliknya.
ARTIKEL TERKAIT :
{module [201]}
|
|
|
Mayoritas orang Hakka berasal dari propinsi Guangdong [Hakka: Kuongtung, Hokkian: Kngtang], dengan daerah yang dianggap ‘pusat’ orang Hakka di kabupaten Meixian (sekarang kota Meizhou) di Guangdong Timur Laut. Sedangkan orang Hokkian berasal dari propinsi Fujian Tenggara [Hokkian: Hokkian, Hakka: Fukkian] di keresidenan Quanzhou, Zhangzhou, dan Xiamen.
Di Indonesia, secara keseluruhan orang Hokkian adalah yang terbesar, kemudian diikuti oleh orang Hakka. Populasi orang Hokkian banyak di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku. Sedangkan orang Hakka adalah Tionghoa terbanyak di Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Barat. Di Pulau Jawa orang Hakka cukup banyak di Jabar (walaupun tetap lebih banyak orang Hokkian), dan sedikit di Jateng dan Jatim.
Dialek BAHASA MIN
Dulu bahasa Hokkian/Min dibedakan menjadi Hokkian Utara (Hokciu, Hokchnia, Hinghua) dan Hokkian Selatan (Hokkian).
Sekarang bahasa Min dibedakan menjadi: (1) Mindong (Min Timur), di Fuzhou, Fuqing , (2) Minbei (Min Utara), (3) Minzhong (Min Tengah), di Yong’an, Sanming, Shaxian. (4) PuXian (Putian dan Xianyou), di Putian, Xianyou (catatan : sebelumnya digabungkan sebagai Mindong , (5) Minnan (Min Selatan), mencakup wilayah Quanzhou, Zhangzhou, Xiamen (ketiganya di Fujian), Chaoshan (Chaozhou dan Shantou), Leizhou di Guangdong, dan Zhejiang selatan.
KING HIAN
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua