Budaya-Tionghoa.Net | Dari kemarin saya telah melihat topik diskusi yang dilemparkan oleh Sdr. Xiao Lin (Lin Kecil) tentang target 80% penduduk China akan minum Coca Cola dari perusahaan Coca Cola, saya gatal untuk nimbrung karena saya pernah melihat berita ini dari TV, namun dikarenakan tidak sempat maka saya harapkan ada rekan lainnya yang mungkin saja akan mengoreksi kesalahpahaman Sdr. Xiao Lin akan angka 80% itu. Namun karena sampai saat ini belum ada yang mengoreksi, maka izinkan saya untuk mengoreksi kesalahpahaman ini.
|
Coca Cola Company memang pernah menyatakan angka 80% dari penduduk China. Coca Cola walaupun sudah masuk berpuluh tahun ke Tiongkok, namun jangkauan distribusinya belum luas. Sampai tahun lalu, pemasaran mereka masih terkonsentrasi di kota2 besar seperti Shanghai, Beijing dan Guangzhou. Daerah2 kota lainnya memang ada, namun karena distribusi yang masih tersendat maka otomatis mereka kalah bersaing dengan minuman ringan lokal yang relatif murah.
Jumlah penduduk kota di Tiongkok sampai pada tahun lalu adalah sekitar 300 juta orang. Ini berarti sekitar 23% dari seluruh jumlah penduduk Tiongkok. Dari sini berarti yang mendiami pedesaan adalah sekitar 77%. Nah, di sini muncul pernyataan 80% itu. 80% adalah menunjuk kepada rakyat yang mendiami kawasan pedesaan yang 77% itu.
Bunyi pernyataan Coca Cola Comp. yang saya dengar adalah “kami akan memperluas distribusi Coca Cola ke seluruh Tiongkok dan memperkenalkan Coca Cola kepada 80% rakyat Tiongkok yang hidup di pedesaan”.
Jadi, 80% bukan jumlah produksi Coca Cola Company, melainkan jumlah penduduk Tiongkok yang hidup di pedesaan. Langkah yang ditempuh Coca Cola untuk ini adalah memperbanyak pabrik pengemas Coca Cola di kawasan2 pedalaman seperti di Lanzhou, Heilongjiang dan Mongolia Dalam.
Perlu diketahui, dari pasaran minuman ringan di Tiongkok, Coca Cola punya setengah (53%) dan sisanya dibagi2 di antara merek2 lainnya. Jangan terkejut, sebab Coca Cola bukan hanya punya Coke di Tiongkok, ia juga punya merek lokal “Tian Yu Di” yang artinya “Langit dan Bumi”.
Imbas Coca Cola terhadap perekonomian Tiongkok itu positif. Coca Cola menciptakan lebih kurang 1/2 juta lapangan pekerjaan langsung, belum lagi yang kecipratan keuntungan seperti pengecer dan toko2 kecil yang tidak resmi tercatat dalam lapangan kerja yang tercipta dari Coca Cola. Coca Cola juga menyumbangkan jutaan USD pemasukan pajak bagi kas negara. Coca Cola yang termasuk merek internasional juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan mutu daripada perusahaan minuman lokal di Tiongkok. Coca Cola juga menurunkan gaya manajemen yang lebih efektif kepada orang2 lokal di manajerial mereka.
Di bidang budaya, pengaruhnya apa saya kurang mengerti. Apakah minum Coca Cola akan mengubah seseorang menjadi orang Amerika? Atau minum Coca Cola akan mengubah seseorang menjadi berbudaya Amerika?
Bagaimana dengan orang Barat yang suka minum teh atau makan makanan Chinese? Apakah mereka langsung menjadi seorang berbudaya tionghoa? Korelasinya tidak besar. Jadi pengaruh terhadap budaya tidak lebih menarik untuk dibahas daripada pengaruhnya dalam bidang ekonomi.
Rinto Jiang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa 10184