Budaya-Tionghoa.Net | Jeruk Bali merupakan tanaman yang banyak manfaatnya karena dapat dikonsumsi sebagai buah , jelly , manisan , rujak dan sebagainya . Jeruk ini juga jenis jeruk terbesar diantara jenis lainnya.
|
Jeruk Bali juga bermanfaat bagi kesehatan dimana kandungan pektinnya tertinggi diantara sejenisnya dan dipercaya dapat menurunkan kolesterol dan menurunkan resiko jantung . Jeruk Bali mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah tua. Dan tentunya mengandung vitamin C dengan komposisi 350 mikrogram per 100 gram daging jeruk. Kandungan likopen yang tinggi dengan bersinergi dengan betakaroten dapat berperan sebagai antioksidan. (Kompas , 2011).
Jeruk Bali dalam Budaya Tionghua disediakan untuk menyambut hari Imlek. Jeruk bali sering dipakai dan juga jeruk-jeruk yang ada daunnya – sebab musim ini biasanya juga musim jeruk kalau diutara khatulistiwa. Masalah jeruk ini sebenarnya tidak terlalu ruwet. Simbolitas di dalam kebudayaan Tionghoa itu sangat banyak jenisnya, salah satunya adalah persamaan lafal. Lafal yang sama, walaupun tidak dari karakter yang sama dapat dijadikan sebagai perlambang ini dan itu. Lagipula, hasil panen jeruk biasanya mencapai puncaknya pada musim dingin di belahan bumi utara (November – Januari).
Arti kata Jeruk Bali dalam bahasa Latin adalah citrus maxima atau citrus grandis yang kurang lebih berarti Jeruk Besar. Dalam bahasa Mandarin disebut Youzi 柚子 yang bermakna you 佑 atau 庇佑 perlindungan. Sebenarnya ditempat asalnya biasa dipakai pada saat Tiongciu Pia , karena pada saat itu itulah mereka berbuah , tetapi disini berbeda. Arti lainnya adalah persatuan dan berkumpulnya keluarga karena modelnya yang bulat besar.
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghua