Budaya-Tionghoa.Net | Stanley Ho dikenal sebagai Raja Judi . Terlahir dari keluarga makmur berpengaruh di Hong Kong pada tahun 1921 yang kemudian bangkrut. Ho berjuang dari permasalahan keluarga dan perang dunia kedua yang meletus untuk menjadi salah satu orang terkaya didunia.
|
The Telegraph (2011) mengutip Forbes yang memperkirakan kekayaan Stanley Ho lebih dari 4.8 miliar USD. Bisnis utama Ho adalah perjudian yang memang legal di Macao sejak abad 19. Ho memiliki 15 dari 18 kasino yang ada di Macao , termasuk pacuan kuda , lotere dan usaha transportasi yang berhubungan dengan pariwisata seperti kapal ferry dan helikopter.
Ho terlahir dari keluarga Ho yang sangat berpengaruh di Hong Kong. Ayah Ho bernama Ho Sai Kwong dan memiliki 13 anak selain Stanley Ho sendiri. Dalam depresi global yang terjadi didekade 1930an , keluarga Ho jatuh bangkrut sehingga dua saudara Stanley Ho melakukan bunuh diri dan kondisi keluarga Ho seketika berantakan.
Menjelang dewasa , Ho mendapat beasiswa di Universitas Hong Kong , tetapi studinya inipun berantakan dengan datangnya hantaman Jepang ke seantero Asia Tenggara ketika meletusnya Perang Pasifik. Ho dan keluarga mengamankan diri ke Macao. (Macao waktu itu aman karena Portugal bersikap netral sehingga Jepang pun tidak mendudukinya secara formal).
[Foto Ilustrasi : 太皮,”Stanley Ho”, 1 Oktober 2006 , Creative Commons Attribution-Share Alike 2.0 Generic ]
Stanley Ho kemudian merintis karir dalam sebuah perusahaan Jepang dibidang ekspor-impor. Bakat pengusaha membuat Ho dari karyawan menjadi partner dalam perusahaan itu. Joe Studwell dalam buku “Asian Godfathers” menyebutkan bahwa karir Ho meningkat tajam semasa Perang Pasifik atau Perang Dunia II dengan menjalankan usaha penjualan barang mewah ke Tiongkok. Ho juga mendirikan perusahaan di bidang kerosin pada tahun 1943.
Di tahun 1962 , Ho menginvestasikan keuntungannya untuk memenangkan hak monopoli di bisnis perjudian di Macao sebagai bagian dari konsorsium bisnis . Stanley Ho bersama konglomerat Henry Fok , Yip Hon (pemilik kasino lain di Macao) dan Teddy Yip , mengajukan bid dengan fitur mempromosikan turisme di Macao dan mengembangkan infrastruktur , mereka memenangkan tender untuk monopoli bisnis perjudian di Macao . Perusahaan untuk itu dinamakan Sociedade de Turismo e Diversoes de Macau atau STDM.
Stanley Ho kemudian memperkenalkan gaya perjudian ala Barat dan meningkatkan sarana transportasi di Macao yang memudahkan perjalanan dari Hong Kong ke Macao.
Bisnis perjudian ini menyumbang setengah dari GDP Macao untuk menunjukkan betapa besarnya bisnis yang dikelola Stanley Ho. Di tahun 2007 , Macao melampaui Las Vegas dari segi penghasilan dari perjudian. Dan penghasilan itu akan terus meningkat seiring dengan naiknya kelas menengah di Tiongkok menjadi Orang Kaya Baru-OKB.
Di tahun 2007 pula Genting International – Singapura memutuskan hubungan kerjasama dengan Stanley Ho. Menurut New York Times (2007) , langkah ini memudahkan Genting International dengan “sister firm”nya –Star Cruises–untuk memenangkan bid senilai 3.4 miliar USD untuk membangun kasino di Singapura.
Ho juga mempersiapkan suksesi dengan menempatkan putrinya , Pansy Ho menjadi direktur dari SJM . Salah satu puteranya , Lawrence Ho juga memimpin salah satu kasino di Macao. Walau demikian Ho mendapat permasalahan mengenai pembagian aset diantara 16 anaknya dari empat istri yang sempat menjadi kasus hukum , tetapi dibulan Maret 2011 , Ho menarik kembali kasus ini
Selain bisnis perjudian ini , Stanley Ho juga dikenal sebagai dermawan disatu sisi dan juga dicurigai disisi lain karena diduga mempunyai hubungan dengan Triad seperti yang dilansir media Filipina , Manila Standard.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua