Budaya-Tionghoa.Net | GONGSUN MU hidup pada masa Dinasti Han Timur. Semasa muda keluarganya sangat miskin. Namun ia sangat ambisius, bekerja keras dan belajar Puisi Han. Pada musim semi dan gugur, mempelajari dengan tekun kitab-kitab kuno Hetu dan Loushu, terutama cara meramal masa depan. Dia dikenal sebagai seorang yang paling jujur dan baik, sehingga disegani banyak orang. Cerita di bawah ini membuktikan kejujurannya.
|
Gongsun Mu memelihara babi. Ketika seekor babinya sakit, ia meminta seorang tetangga untuk menjualnya ke pasar sambil berpesan, ”Jika ada yang berminat membelinya, kau harus memberitahu kalau babi ini sakit, kau juga harus menjualnya dengan harga murah dan pantas. Jangan menipu orang dengan meminta harga tinggi.”
Namun saat menawarkan babi tersebut, si tetangga tak memberitahu si pembeli tentang penyakitnya bahkan menjualnya dengan harga tinggi. Demi mengetahui hal ini, Gongsun Mu sendiri bergegas ke pasar untuk mencari pembelinya. Dia memberitahu si pembeli, ”Maaf, babi itu sebenarnya sakit. Aku ingin menjualnya dengan harga murah. Aku tak menyangka tetanggaku menjualnya padamu dengan harga mahal.” Langsung dia mengembalikan separoh uang pada si pembeli.
Ada pula peristiwa lain, seorang kaya-raya bernama Wang Zhong berkata pada Gongsun Mu, ”Kau dapat melakukan hal-hal hebat kalau kau punya banyak uang. Nah,
aku ingin memberimu seribu tael untuk berbisnis asal kau mau menjadi anak-semangku dan mematuhi semua titahku. Bagaimana?”
Gongsun Mu yang telah mempelajari kitab Hetu, Luoshu dan buku-buku kultivasi lainnya sangat memahami Hukum Langit, Takdir Pertemuan, Perjodohan, Perpisahan, dan sebagainya, maka dia pun menjawab, ”Aku sangat menghargai kebaikanmu! Sesungguhnya manusia itu menjadi kaya atau miskin adalah keputusan
dari Langit. Aku pasti akan mendapatkannya jika itu memang ditakdirkan dalam hidupku. Aku tak boleh menerima!”
Sedemikian tersohornya kebajikan dan kebijakan Gongsun Mu hingga direkomendasikan mempunyai “Xiao Lian” (salah satu kriteria untuk menyeleksi pejabat tinggi. Xiao bermakna penghormatan dan kasih sayang pada orang tua; Lian bermakna tak dapat disuap). Peraturan Pertama dari Kaizar adalah orang yang tak mempunyai sifat Xiao dan Lian tak memenuhi syarat untuk menduduki posisi sebagai pejabat pemerintah.
Maka Gongsun Mu pun diangkat menjadi pejabat setelah lulus ujian seleksi. Sebagai pejabat, pencapaiannya menjadi pembicaraan dan sangat tersohor karena kebijaksanaannya. Begitu juga kelima putranya kelak masyhur karena kebaikan mereka. Kisah “Gongsun Mu Menjual Babi Sakit” menjadi contoh moral bagi orang
Tionghoa sejati yang menyanjung tinggi kejujuran dan integritas.
Salam,
Yan W
Mailing-List Budaya Tionghua , Arsip No 18768, 19 April 2006 ,
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua