Budaya-Tionghoa.Net| Dibawah ini adalah tanya-jawab antara Xuantong dengan beberapa member seputar masalah Taoism dan aliran-alirannya.Antara Quanzhen dan Zhengyi , antara aliran mainstream dan sub-sekte .
|
Tanya : Apakah gunung Xiaoyao San pernah disebutkan dalam literature Taoist di Tiongkok ?
Jawab : Saya pribadi tidak pernah mendengar gunung Xiao Yao, entah rekan lain. Jika aliran Xiaoyao, sepanjang yang saya tahu itu adalah aliran atau perguruan dalam cerita silat karangan Jin Yong yang kita kenal dengan judul Tianlong Babu atau Demi gods and semi devils.
Tanya : Kalau dari Longhushan, tentu nama alirannya akan terdaftar dan menerima Lu. Saya coba cek ke teman yang memiliki hubungan dengan Taoist Association di luar negeri mengatakan tidak pernah mendengar sekte itu ada di Tiongkok.
Jawab : Lu yang dimaksud adalah semacam pengesahan dan tanda kenaikan tingkat.
Tanya : Kalau setahu saya, aliran tersebut juga pernah menyebut dirinya sebagai aliran Shang Qing. Mana yang benar? Setahu saya kalau berasal dari Shang Qing berarti ada kaitannya dengan Mao shan yang berarti melalui silsilah Wei Hua Zun yang tidak ada garis langsung dari Zhang Dao Ling. Bagaimanakah pendapat dari para toako disini?
Jawab : Sah-sah saja jika mereka mencoba membuat garis lineage.
Tanya : Saya cek di daftar kitab dalam Dao Zhang, tidak pernah disebutkan adanya kitab Tai Shang Lao Jun Cen Ching. Oleh karena itu sangat aneh sekali bila dikatakan ia berada dalam garis silsilah Zhang Dao Ling . Kitab dalam Daozhang sepanjang yang saya tahu tidak membahas masalah Buddha dan Bodhisatva, apalagi jika ditarik pada masa jaman Zhang Daoling hidup, menurut saya tidak masuk akal.
Jawab : Kitab dalam DaoZhang sepanjang yang saya tahu tidak membahas masalah Buddha dan Bodhisatva, apalagi jika ditarik pada masa jaman Zhang DaoLing hidup, menurut saya tidak masuk akal.
Tanya : Apakah anda menyiratkan bahwa perekayasaan silsilah itu lumrah halnya? Apakah anda juga menyiratkan bahwa dalam budaya tionghua pemeo “Tujuan menghalalkan cara” itu bisa dibenarkan? Bagaimanakah dengan rasa etis (hati nurani) dalam hal ini? Bukankah kita berbicara tentang suatu agama, yang seharusnya menjadi suatu institusi yang menegakkan etika? Kalau etika itu dilanggar sendiri oleh dirinya, tentu bagaimana orang bisa percaya dengan bualan etikanya? Maaf, saya tidak sepaham dengan pendapat anda tentang kelumrahan itu. Kelumrahan dimasa lalu / jaman kuno bukan berarti bisa ditoleransi dijaman modern yg sudah berubah ini. Di jaman modern ini, pemalsuan informasi apalagi penipuan/pembodohan massal kepada masyarakat dapat digolongkan tindakan kriminal.
Jawab : jika anda meneliti sejarah agama-agama yang ada, dapat dikatakan 99 % menekankan garis silsilah entah itu adalah raja, orang terkenal pada jaman dahulu bahkan hingga kepada Mahluk Adikodrati. Saya hanya bisa memaklumi jika ada banyak aliran terutama yang baru timbul sekarang ini untuk mencari legitimasi mereka terutama dalam menghadapi aliran yang umum atau kita sebut saja aliran mainstream.
Dalam aliran Taoism, sebenarnya tidak mementingkan jumlah umat karena dalam pandangan umum Taoism mainstream mengenai umat mereka sederhana. Mereka yang menghormati “dewa”, lehulur langsung dikategorikan sebagai umat awam biasa atau yang sering disebut umat cung cung cep. Umat cung cung cep ini mayoritas hanya berprinsip “berbuat baik akan mendapat pahala baik”, “dewa melindungi umat yang saleh”. Sesederhana seperti itu. Tapi para Taoist master, biasanya mereka memiliki murid dan jumlah murid itu jarang sekali sampai berjumlah ribuan, bahkan hampir dikatakan tidak pernah. Mayoritas memiliki murid berkisar antara jumlah satuan hingga ratusan saja.
Karena dalam konsep Taoism, guru bertanggungjawab secara moral akan perkembangan spiritual muridnya. Jika murid membuat hal-hal yang melanggar moralitas atau lima sila dan sepuluh perilaku dalam Taoism mainstream ( cat: aliran Zhengyi dan Quanzhen ), maka guru tersebut akan juga turut menanggung dosa atau karma atas perbuatan buruk muridnya.
Tentunya tidak ditutup kemungkinan akan umat awam biasa menjadi jushi atau bisa kita sebut mereka yang mau meningkatkan diri dari umat yang cung cung cep menjadi “umat” yang memiliki pandangan atau kebijakan yang meningkat. Jadi dengan melihat standar penerimaan murid menurut aliran Taoism mainstream yang saya jelaskan, mungkin bisa membantu anda memahami akan aliran yang anda tanyakan.
Tanya : Apa perbedaan aliran Quanzhen dan Zhengyi ? Setahu saya cuma bagi pendeta Quan Zhen tidak boleh menikah. Apa betul? Saya dengar juga Quanzhen itu campuran antara Buddha dan Konghucu juga?
Jawab : Masalah mainstream dan yang bukan itu terletak pada pandangan bahwa aliran mainstream adalah aliran yang bisa disebut zhengtong. Dalam khasanah sejarah dan budaya Tiongkok ada yang disebut ZhengTong Dao Jiao serta MinJian DaoJiao, begitu pula Buddhism Tiongkok ada yang disebut ZhengTong FoJiao serta MinJian FoJiao. Dalam pandangan saya, aliran mainstream memiliki organisasi yang tertata rapih serta sistematis yang jelas dan lineage. Dalam hal ini, Daoism diwakili oleh dua aliran besar yaitu Quanzhen dan Zhengyi.
Airan Quanzhen tidak seperti yang umum ketahui bahwa mereka dilarang menikah. Dua murid utama Wang Chongyang yaitu Ma Yu dan Sun Bu-er adalah suami istri. Masalahnya disini, hidup selibat lebih ditekankan agar ego tidak berkembang menjadi masalah yang membuat ego menjadi lebih berkembang seperti misalnya memikirkan keluarga. Tindakan atau sikap wuwei lebih mengaco kepada nonselfish bagi para Taoist.
Sebenarnya jika kita mau berkata jujur, Taoism aliran Zhengyi maupun Quanzhen mendapat pengaruh Buddhism dan Confuciusm ( cat: Ruism ). Misalnya penggunaan Yijing yang mendasari banyak filsafat Taoism, yang notabene merupakan salah satu kitab suci kaum Ruism. Atau juga Marici yang disebut juga Dou Mu.
Tanya : Saya membaca pendapat di suatu milis Tao yang mengatakan bahwa mainstream itu hanya berlaku untuk aliran Zhengyi karena merupakan silsilah langsung dari Chang Tao Ling. Sedangkan Quanzhen adalah hasil perkembangan belakangan sehingga tidak bisa disebut sebagai mainstream. Saya masih kurang jelas, apa yang mendefinisikan mainstream atau bukan? Siapa yang menentukan? Saya kurang suka membahas secara iman (berdasarkan kepercayaan semata), tetapi ingin tahu fakta nyata, bagaimana tinjauan secara historisnya?
Jawab : Seperti dalam tulisan awal saya, saya sudah menuliskan bahwa 99 % agama atau aliran di dunia ini selalu menyangkutkan aliran atau agamanya dengan tokoh terkenal, raja bahkan mahluk adikodrati. Ada tiga pendiri Taoism menurut mitos ( cat: saya tekankan mitos, karena disini kita membahas dari sudut pandang sejarah ).
Tiga pendiri itu adalah Huangdi, Laozi dan Zhang Daoling.
Masalahnya apakah benar Huang Di memang exist dalam sejarah peradaban Tiongkok atau sekedar tokoh mitos saja ? Hal ini yang perlu kita pikirkan secara tenang dan kepala dingin bahwa ternyata Huangdi sudah dianggap menjadi bapak bangsa serta keberadaan-Nya dan pengaruh-Nya diakui oleh banyak aliran filsafat yang berkiblat kepada Tiongkok. Bahkan Kongzi sekalipun memuji Beliau dan banyak catatan para sejarahwan pada masa Tiongkok purba maupun para filosof yang memujiNya.
Jika kita mau mengkaji secara jujur, ternyata Taoism mendapat pengaruh budaya Tiongkok. Bisa dikatakan bahwa Taoism dibentuk oleh budaya Tiongkok.
Mengenai masalah Quanzhen dan Zhengyi, tergantung darimana sudut memandang. Masalah perkembangan belakangan, kita tarik contoh saja aliran Shangqing yang termasuk sub sekte Zhengyi, apakah termasuk sempalan juga ? Ataukah aliran Qingwei yang lebih belakangan lahir. Yang disebut Zheng Tong atau kita sebut saja mainstream sebenarnya ditujukan untuk membedakan antara kepercayaan yang bersifat rakyat atau lokal dengan kepercayaan yang terorganisir.
Tanya : Yi Jing atau Kitab Peralihan meskipun dimasukkan sebagai buku pegangan perguruan Confucius, tapi pengaruhnya kelihatannya tidak terlalu besar. Dan sebagai filsafat, pengaruhnya lebih nyata pada aliran Lao Huang Xuan Xue yang berkembang belakangan ( kalau saya tidak salah semasa dinasti Jin?). Aliran inilah yang akhirnya berkembang menjadi agama Tao. bagaimana menurut anda?
Jawab : Yang saya maksud ini adalah dalam perkembangan agama, bukan sebagai filsafat. Misalnya konsep Yijing yang mempengaruhi Taoism Fengshui, pengobatannya dan banyak hal lainnya. Yin-Yang sendiri merupakan filsafat dari Yijing dan menjadi landasan bagi Taoism pula. Memang ada pengaruh Huang Lao Dao, yang menggabungkan konsep filsafat Laozi dengan Huangdi.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa 2452