Budaya-Tionghoa.Net | Berikut ini nasehat pernikahan jaman dulu , dimuat di Liberty pada bulan November 1931 , dalam bahasa masa itu. Tentunya nasehat ini belum tentu cocok untuk dijaman sekarang tapi baiklah disajikan disini untuk perbandingan karena sepertinya ini nasehat untuk istri dalam menghadapi kehidupan pernikahan tahun 1930an. Pointnya kurang lebih adalah : (1) bila sudah menikah jangan sekali malas berdandan ,(2) jagalah kesehatan fisik anda dan sajikan hidangan yang hemat tapi sedap , (3) jangan ganggu suami anda pada waktu istirahatnya , (4) percaya pada suami , (5) jangan mengomel apa yang disukai suami , (6) jangan putus harapan dan uring-uringan ketika menghadapi masalah (7) terima bingkisan dari suami dengan penuh kegembiraan , (8) jangan cepat kecil hati , (9) jangan suka membahas permasalahan yang sudah lewat , (10) rawatlah suami dikala susah dan senang dan arahkan suami jika pikirannya sedang tersesat. Untuk lebih jelasnya lihat langsung dibawah ini .
|
LIBERTY – NOVEMBER 1931
Bagimana Mendjadi Broentoeng Dalem Pernikahan.
Kongtjotjo Poenja Sepoeloe Larangan.
Oleh ; Mej. Tjiong Djie Nio
Semarang.
1. BlLA kau soeda mengindjek di mana lapangan bernikah, djangan sekaji kau males berdandan dan soengkan berias, kaloe kau tida ingin boewang itoe sarinja kabroentoengan; tapi kau haroes djaga djoega dengen djoedjoer itoe kabroentoengan mendjadi kekel.
2. Aken dapetin Itoe kabroentoengan, kau haroes djangan loepa djaga kau poenja kwarasan badan, kerna kasehatan ada penting sekali berhoeboeng dengen segala masaikan di dalem dapoer. Ambilah Ini tindakan jang tida menelen ongkos besar, perhatiken semoeanja hidangan jang kloear dari dapoer boem-boenja merasa sedep dan enak; kau bisa lekas boektiken brapa besar kau poenja soeami nanti hatoerken banjak trima kasi.
3. Apabila kau taoe soeamimoe tinggal dalem roemah doedoek mengasoh, djangan goenaken itoe tempo bikin dijengkelnja ia poenja pikiran, dengerken segala tetek-bengek jang koerang perloe atawa kaperloean roemah-tangga ini dan itoe koerang; kasilah ia mengerti perloe sekali ambil tempo boeat bebrapa hari doedoek mengasoh, atawa pergi tetira di mana kota jang hawanja dingin. Nanti la kombali lagi dengen badan sehat dan penoeh kagoembirahan aken sampeken apoenja kwadjiban berlipet ganda.
4. Djangan ambil perhatian dari iapoenja familie atawa sobat-andenja; pertjajalah pada dirinja seperti djoega kau pertjaja pada badanmoe sendiri boeat bikin iapoenja kabaekan. Nanti ia poedji tinggi kau poenja kamoelia’an dan tida gampang moesna dari iapoenja pengrasa’an tjinta.
5. Djangan se’kali kau tjelah dan menjomel bila soeamimoe pake dasi atawa pakean jang kau rasa koerang, seneng, atawa kabetolan sekali ia isep cigaret bikin kau tida tahan dari mengeboelnja asep. Kau haroes pikir iapoenja kasoeka’an dan kainginan sama sadja seperti djoega kau poenja kamaoean dan kasenengan.
6. Djangan kau mendjadi poetoes harepan hadepken soeamimoe di dalem oering-oeringan, biarpoen jang mendjadiken pokoh dan soeal ada satoe prempoean jang paling tjantik; kerna itoe soeda djamaknja orang prempoean koedoe intjerken kadoea matanja, apa dirinja lebih manis dipandeng terhadep pada laennja.
Djoestroe ini toeladan kau haroes tiroe seperti djoega laikoenja itoe prempoean. Lebih agoeng kau oendjoeken kau poenja katinggian hati, lebih toendoek ia nanti briken kahormatan. Tapi ! Inget djangan kau berlakoe tjongkak, kerna dirimoe djoega ada satoe prempoean.
7. Bila kau taoe soeamimoe poelang roemah membawa bingkisan, sekalipoen itoe bingikisan terisih satoe barang bilkin kau merasa koerang seneng, atawa beroepa satoe pakean bila kau pake matjemnja seperti orang oetan; trimalah dengen penoeh kagoembirahan dengen kadoea tanganmoe srentah brikoet djoega satoe tjioeman
boeat iapoenja katjinta’an.
8. Bila ada sedikit karewelan jang sering kali dateng hinggapin, djangan kau mendjadi ketjil hati, goenakenlah kau poenja katadjeman mata boeat liat dari mana datengnja itoe pokoh; kerna oemoemnja kariboetan bisa dibikin ‘moesna oleh kadjinaka”an di rnana masing-masing tida mengandoeng arti apa-apa hingga kombali sampe di mana dasarnja kabroentoengan.
9. Djangan soeka roendingken dan mendongeng segala perkara jang soeda kadjadian lama, se­perti djoega kau ingin sadjiken hidangan jang soeda berbaoe bazin. Inget ! kerna sedikit pertjidra’an ada salah satoe
djembatan jang menoedjoe di mana pintoe Gerbang Pertjerean.
10. Inget! itoe perkata’an b e r n i k a h jang kau berdoea soeda terangkep mendjadi soeami dan istri ………… kau tjinta ia, bri’kenlah kahormatan dan rawatlah ia saben hari di waktoe ia dalem kwarasan atawa dalem sakit; loepaken segala kabintjana’an, pertjajaken kau poenja diri, badan dan soekma tergantoeng pada dirinja. Bila sawaktoe-waktoe ia bikin kasalahan, sedarken dan bikin ia mendoesin dari iapoenja piikiran jang tersesat, kerna orang lelaiki bisa mendjadi penghianat dari Iantaran orang prempoean.
Salam
tjendela , 20335
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua