Budaya-Tionghoa.Net| Lomba perahu naga ini (Dragon Boat) atau Mandarinnya disebut Duan Wu Jie . Festival ini berasal dari salah satu perayaan budaya tradisionil Tiongkok yang sudah berumur lebih dari 2000 tahun. Perlombaan ini dirayakan biasanya pada tanggal 5, bulan 5 pada penanggalan kalendar Lunar setiap tahunnya atau jatuh pada bulan Juni pada penanggalan internasional (Gregorian).
|
Perlombaan “dragon boat” ini sekarang telah menjadi sebuah olahraga air yang populer dan tercepat pertumbuhannya didunia sekarang. Popularitasnya bukan saja di negara-negara Asia Timur, tetapi juga telah menyebar ke negara lainnya seperti di Amerika Serikat, Australia, Eropah, Afrika, Karibia dan terutama di Kanada (Vancouver, Toronto dan Ottawa) dimana setiap tahunnya diselenggarakan perlombaan Dragon Boat yang menarik ribuan pengunjung untuk menyaksikannya.
Di Indonesia perlombaan perahu naga ini telah lama diperlombakan pada beberapa tempat pada beberapa kota atau daerah yang banyak dialiri sungai-sungai yang cukup besar seperti sungai Batanghari (Jambi), Siak (Pekanbaru), Musi (Palembang), Mahakam (Samarinda dan Tenggarong pada festival Erau), Kapuas (Pontianak), Barito (Banjarmasin), Cisadane (Tanggerang) atau di kepulauan yang mempunyai banyak selat seperti di Bau-Bau (Buton), Makasar, Kendari, Tanjung Pinang dan Batam (Riau) dan bahkan sampai ke Maluku (Bandaneira), Cilacap dan kepulauan Mentawai dll.
Di Maluku dikenal juga sejenis perahu tradisionil seperti perahu naga dengan sebutan Kora-Kora. Perahu ini bukan saja berfungsi sebagai alat transportasi laut saja, tetapi juga digunakan sebagai perahu perang seperti yang digunakan oleh Kesultanan Ternate dan Tidore dahulu dalam meluaskan wilayahnya serta digunakan dalam peperangan dengan Portugis, Spanyol dan Belanda.
Bagi penduduk Jakarta, perayaan lomba perahu naga yang dirayakan pada pesta Peh Cun itu lebih dikenal melalui pesta perayaan Peh Cun di Tangerang yang diperlombakan pada sungai Cisadane yang cukup luas, dan sekarang menjadi bagian dari festival budaya Cisadane.
Lomba perahu naga ini sekarang telah menjadi bagian dari olahraga dan budaya Indonesia. Universitas Indonesia mempunyai tim perahu naga sendiri yang diperlombakan didanau dekat kampusnya di Depok.
TNI-AL seperti Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan Marinir juga mempunyai tim yang cukup tangguh dan pernah memenangkan beberapa perlombaan perahu naga nasional, demikian juga dengan Polri.
Menurut legendanya seorang mantan menteri dan penasihat kaisar yang jujur dan setia, Qu Yuan (340-278 SM), difitnah dan dipecat dari kerajaan Chu pada jaman periode negara-negara berperang (475-221 SM), Qu Yuan kemudian menjadi rakyat jelata dan seorang penyair serta pujangga yang terkenal di Tiongkok.
Qu Yuan (340-278 SM), melakukan bunuh diri dengan meloncat ke sungai Miluo (propinsi Hunan) sebagai bentuk protes dan kekecewaannya atas perilaku pejabat lainnya yang menyebabkan kekalahan negara Chu oleh Qin sejak kepergiannya.
Rakyat yang merasa kehilangan Qu Yuan yang dicintainya itu, berupaya untuk mencari jenazahnya, mereka melemparkan nasi yang dibungkus daun (bakcang / zongzi) kedalam sungai sebagai umpan pengalih ikan, agar ikan-ikan tersebut tidak memakan jenazah beliau.
Penduduk setempat mencari jenazah Qu Yuan dengan menggunakan perahu sambil memukul tambur agar para ikan pergi menjauh. Dari sinilah lahir sebuah tradisi perayaan dalam kebudayaan Tionghoa untuk mengenang Qu Yuan setiap tahunnya.
Awak perahu naga bervariasi jumlahnya, mulai dari yang berawak 10 orang sampai dengan yang berjumlah 50 orang, tetapi umumnya 20 – 22 orang, satu orang yang memukul tambur dan satunya lagi memegang kemudi. Panjang perahu naga tersebut biasanya rata-rata sekitar 12 m dengan lebar 1,20 m dan berat 227 kg serta dapat mencapai kecepatan 3-4 m/detik, 70 -80 kayuhan/ menit, tetapi ada juga perahu naga yang 18 m sampai 30 m panjangnya dengan lebar 1,65 m. Dikepala perahu dipasang kepala naga dengan mulut terbuka sebagai hiasannya, dan dilukis dengan warna warni yang menarik.
[Foto Ilustrasi : Brianz Liu , “Perayaan Duanwu yang diramaikan dengan Dragonboat Festival, di kali-kali kota Guangzhou.Ikut pula merayakan naga berwujud asap”, 2012]
Saat kini sudah terbentuk beberapa organisasi perahu naga internasional seperti International Dragon Boat Federation (IDBF), Asian Dragon Boat Federation (ADBF) dan European Dragon Boat Federation (EDBF). Perahu Naga tersebut dibedakan dalam dua kategori, yaitu antara perahu naga yang digunakan untuk kompetisi dan perahu naga yang dipergunakan untuk festival yang biasanya lebih berbentuk tradisional dan informal.
Biasanya perahu naga ini diperlombakan pada jarak-jarak sekitar 200 m atau 250 m, 500 m, 1000 m dan 2000 m. Kompetisi kejuaraan dunia Dragon Boat ini diselenggarakan setiap tahunnya di beberapa negara yang dimulai sejak pertama kalinya pada tahun 1995 di Yueyang, Tiongkok.
Perlombaan perahu naga ini telah menjadi bagian dari cabang olahraga yang diperlombakan pada SEA Games , Asian Games ,Asian Beach Games .Tim perahu naga dari Indonesia , yaitu tim perahu naga kota Padang sukses memenangkan perlombaan “Dragon Boat International Four City Festival 2007” di Tiongkok sebagai juara umum . Sebelumnya Tim perahu kota Padang ini juga telah menjuarai perlombaan internasional perahu naga di Penang, Malaysia tahun sebelumnya. Selain itu kota Padang juga dikenal pernah menjuarai perlombaan Barongsai sedunia (World Lion Dance) di Ginting, Malaysia.
Golden Horde , 26118
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa | Facebook Group Angkatan Muda Tridharma Jawa Tengah