Budaya-Tionghoa.Net | Dòu Yānshān memiliki nama asli Dòu Yùjūn 竇禹鈞. Ia hidup di jaman 5 dinasti 16 negara (sekitar abad ke 10 CE), periode setelah jaman dinasti Tang dan sebelum dinasti Song. Tempat hidupnya berada di daerah Hebei sekarang. Karena di tempat tinggalnya ada sebuah gunung bernama 燕山yān shān (gunung walet) maka dia dijuluki orang dengan nama Dòu Yānshān yang artinya Dòu dari gunung Yan.
|
Dòu Yānshān berasal dari keluarga pedagang kaya, dan berprofesi sebagai seorang pedagang. Walau kaya raya, ia memiliki hati yang jahat. Suka mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari orang lain.
Misalnya dengan menipu timbangan barang dagangan, menipu kualitas barang, dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Mungkin karena sifat jahatnya ini, ia menerima balasannya. Walaupun sudah berumur 30 tahun (usia yang cukup tua di masa itu untuk memiliki anak), ia sama sekali tidak dikarunia seorang anak pun.
Suatu malam, Dòu Yānshān mengalami mimpi yang tidak biasa. Ia bermimpi ayahnya yang telah meninggal datang berkunjung dan memarahinya. Ayahnya memberitahukan bahwa sifat jahatnya sehari-hari telah diketahui orang banyak dan telah membuat Tian marah. Kalau terus begini, bukan hanya tidak akan mendapatkan keturunan, bahkan umurnya akan jadi pendek. Ayahnya kemudian meminta Dòu Yānshān untuk segera merubah sifat, banyak-banyak berbuat baik. Mungkin dengan begitu akan bisa meredakan kemarahan Tian dan dilimpahi berkah.
Begitu bangun Dòu Yānshān langsung mengingat teguran ayahnya dalam mimpi dan menjalankan nasehat yang diberikan. Sejak itu ia kemudian merubah sifatnya, setiap hari banyak berbuat baik untuk menghimpun pahala. Beberapa tahun kemudian, Dòu Yānshān kembali bermimpi tentang ayahnya. Kali ini ayahnya datang memberitahu kabar baik.
Ayahnya memberitahu bahwa karena Dòu Yānshān beberapa tahun ini telah berubah sifat, banyak berbuat baik, telah menghimpun banyak pahala. Nama baiknya telah tersebar ke mana-mana, bahkan sampai ke langit.
Atas jasa-jasa ini ayahnya memberitahu bahwa Tian akan mengkaruniai Dòu Yānshān dengan 5 orang anak laki-laki yang kelak masing-masing anak akan lulus ujian kerajaan. Bukan itu saja, ayahnya juga memberitahu bahwa karena jasa baiknya, Dòu Yānshān juga dikaruniai Tian dengan umur panjang, akan hidup sampai usia 80-90 tahun.
Mendengar ayahnya berkata demikian dalam mimpi, Dòu Yānshān kemudian semakin giat melatih diri dan semakin banyak melakukan kebaikan. Dan istrinya memang kemudian melahirkan 5 orang anak laki-laki yang disambut gembira Dòu Yānshān.
Ia menamai kelima orang anaknya dengan nama-nama yang mengingatkan akan hidupnya sekarang yang dilimpahi berkah yaitu儀 yi2 (bersusila)、儼 yan3 (memiliki harga diri dan menghargai orang lain)、侃 kan3 (kejujuran dan ketulusan dalam berbicara dan bersikap)、偁 cheng4 (terpuji perilakunya)、僖 xi1 (kebahagiaan ketika melayani dan rendah hati).
Dòu Yānshān kemudian mendidik kelima orang anaknya dengan dispilin dan ketegasan. Kelimanya berhasil lulus ujian kerajaan dan medapatkan reputasi tinggi, terkenal di mana-mana dengan julukan pujian竇氏五龍 dou4 shi4 wu3 long2 lima naga keluarga Dou4.
Lima bersaudara ini semuanya kemudian menikah dan mendapatkan istri yang sepadan. Pihak lelaki giat bekerja dan belajar, pihak perempuan pandai dan rajin merawat rumah tangga serta menenun. Satu keluarga besar hidup dengan rukun, harmonis dan berbakti kepada orangtuanya (Dòu Yānshān dan istri).
Karenanya, ada seseorang yang di masa itu terkenal sebagai orang bijaksana bernama Feng Dao menulis sebuah puisi persembahan untuk memuji keluarga Dòu Yānshān.
Puisinya ini:
燕山竇十郎,教子有義方。靈椿一株老,丹桂五枝芳。
artinya kurang lebih
Dòu Yānshān punya kiat untuk membimbing anak, beliau seperti sebatang pohon chun (Ailanthus Altissima) sakti yang berusia ratusan tahun (mengacu kepada umur panjang Dou Yanshan) yang mempunyai lima batang dan gui (Osmanthus Fragrans ) yang harum semerbak (mengacu kepada lima orang anaknya yang semuanya berhasil dan bernama harum). (terjemahan oleh Liu Weilin & Ardian Changianto)
Yu Yong De
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa
Photo-Photo Credit : http://www.artworld.cn/a/Collection/cnart/qi/2011/0110/5651.html