Budaya-Tionghoa.Net | Dari sejak masa “Tiga Dinasti” , Xiongnu telah menjadi sumber konstan kekhawatiran dan gangguan terhadap Tiongkok. Bangsa Han telah mencoba untuk menentukan periode kekuatan dan kelemahan Xiongnu sehingga dapat diambil sebagai ukuran defensif ataupun meluncurkan serangan hukuman jika keadaan memungkinkan.
Leluhur bangsa Xiongnu adalah seorang keturunan dari penguasa Dinasti Xia yang bernama Chunwei. Lebih awal lagi di masa Kaisar Yao dan Shun dan sebelumnya , kita mendengar mengenai masyarakat yang disebut Barbarian Pegunungan , Xianyun 獫狁, atau Hunzhu , hidup di kawasan utara barbarian dan mengembara dari satu tempat ke tempat lain menggembalakan hewan mereka. Hewan yang mereka besarkan terdiri dari kuda , sapi dan domba , tetapi juga termasuk hewan yang jarang seperti onta[1] dan keledai, dan kuda liar yang dikenal dengan sebutan taotu dan tuoji. Mereka bergerak untuk mencari sumber air dan padang rumput dan tidak punya kota bertembok maupun hunian tetap , dan tidak mempraktekkan agrikultur. Tanah mereka , terbagi kedalam beberapa kawasan yang di control oleh berbagai pemimpin. Mereka tidak punya sistem tulisan , dan bahkan untuk berjanji dan melangsungkan persetujuan dilakukan secara verbal. Anak lelaki yang masih kecil mulai belajar untuk mengendalikan domba dan menembak burung serta tikus dengan busur dan panah, ketika bertumbuh besar mereka mulai berburu rubah dan kelinci yang akan dikonsumsi sebagai makanan. Demikianlah semua pria dalam masyarakat tersebut dapat menggunakan busur dan bertindak seperti layaknya pasukan kavaleri dimasa perang. Inilah tradisi mereka untuk menggembalakan kawanan ternak mereka dimasa damai dan membuat penghidupan mereka dengan berburu, tetapi dalam periode krisis mereka akan mengangkat senjata dan berangkat untuk ekspedisi penjarahan dan perampokan. Ini tampaknya sudah menjadi pembawaan mereka sejak lahir. Untuk senjata jarak jauh mereka menggunakan busur dan anak panah , dan pedang serta tombak untuk pertarungan jarak dekat. Jika pertempuran berlangsung baik maka mereka akan terus maju , tetapi jika tidak mereka akan mundur , dan bagi mereka bukan sesuatu yang aib untuk melarikan diri. Perhatian mereka semata keuntungan sendiri , dan mereka tidak mengetahui soal susila dan kebajikan.
Dari kepala suku sampai ke bawahnya , menyantap daging dari hewan domestic dan mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu. Para pemuda menyantap makanan terbaik sementara yang tua mendapatkan apa yang tersisa , karena suku tersebut menghormati siapapun yang muda dan kuat serta memandang rendah kaum tua dan lemah. Ketika ayah mereka meninggal , sang anak akan menikahi ibu tirinya , dan ketika saudara mereka meninggal , saudara yang tersisa akan mengambil janda saudaranya sebagai istrinya. Mereka tidak mempunyai nama halus melainkan hanya nama pribadi [2], dan tidak ada tabu dalam penggunaan nama pribadi.
Ketika kekuatan Dinasti Xia menurun , Gong Liu[3] , leluhur dari Dinasti Zhou , kehilangan posisinya sebagai mentri pertanian , kemudian tinggal bersama masyarakat barbar Xirong[4] , mengadopsi cara hidup mereka dan mendirikan kota Bin.[5] Tiga ratus tahun kemudian suku Rong dan Di menyerang keturunan Gong Liu[6] , Lord Danfu . Danfu melarikan diri ke kaki gunung Qi dan seluruh populasi Bin mengikutinya , mendirikan kota baru disana. Ini adalah asal mula negara Zhou.
Beberapa ratus tahun kemudian Chang , Duke Zhou dari Barat , menyerang suku Quanshiyi , dan sepuluh atau duabelas tahun kemudian , anaknya , Raja Wu , menggulingkan Kaisar Zhou[7] , kaisar terakhir Dinasti Shang , dan mendirikan ibukota baru di Luo. Dia juga menduduki kawasan Feng dan Hao , mengusir kaum barbar ke utara melewati sungai Jing dan Luo , dan mewajibkan mereka untuk membawa tribute untuk pemerintahannya di waktu tertentu. Tanah mereka dikenal sebagai “pembuangan yang tunduk”.
[Peta 1]
[ Peta Tiongkok di masa Kampanye Zhou Menundukkan Shang , Courtesy The Cambridge of Ancient China]
Sekitar dua ratus tahun kemudian , ketika kekuatan dinasti Zhou menurun , Raja Mu[8] menyerang Dong Rong dan membawa kembali empat serigala putih dan empat menjangan putih yang telah dirampas. Sejak saat itu , orang di tanah “pembuangan yang tunduk” tidak lagi mengadakan perjalanan ke pemerintah. (Pada saat itu Zhou mengadopsi kode hukum dari Marquis Fu)[9]
Dua ratus tahun sesudah masa Raja Mu[10] , Raja You dari Zhou , dihasut oleh selir terkasihnya Baosi , bertengkar dengan Marquis Shen. Dalam kemarahan , Marquis Shen menggabungkan kekuatan dengan Anjing Rong[11] dan menyerang serta membunuh Raja You di kaki gunung Li. Segera kaum barbarian merebut kawasan Jiaohuo dari Zhou, menduduki area antara sungai Jing dan Wei , dan menyerang serta menjarah kawasan tengah Tiongkok. Duke Xiang dari Qin[12] datang untuk menyelamatkan pemerintahan Zhou , dan penerus Raja You yaitu Raja Ping meninggalkan kawasan Feng dan Hao dan memindahkan ibukotanya ke kota Luo. (Pada masa itu Duke Xiang dari Qin menyerang barbarian dan maju sejauh Gunung Qi) ; hasilnya dia menjadi penguasa feudal terkemuka pertama kali dalam Dinasti Zhou.
Enam puluh lima tahun kemudian (704SM) Barbarian Gunung melintas hinga negara Yan dan menyerang negara Qi. Duke Li dari Qi[13] bertempur dengan mereka dipinggiran ibukotanya. Empat puluh empat tahun kemudian Barbarian Gunung menyerang negara Yan . Negara Yan melaporkan kesukaran yang mereka alami kepada Duke Huan dari Qi[14] , yang menuju utara dan menyerang barbarian , mengusir mereka.
Sekitar dua puluh tahun kemudian kaum barbarian menuju sejauh ibukota Luo dan menyerang Raja Xiang dari Zhou[15]; Raja Xiang melarikan diri ke kota Fan di Zheng. Sebelumnya Raja Xiang ingin menyerang negara Zheng dan karena itu dia menikah dengan seorang putri barbarian dan membuatnya sebagai ratu ; kemudian dengan bantuan kekuatan barbarian , dia menyerang negara Zheng. Setelah mencapai tujuannya , dia menyingkirkan ratu barbar-nya. Ibu tiri Raja Xiang , Ratu Hui , mempunyai seorang anak bernama Zidai yang diharapkan untuk menduduki tahta, dan karena itu Ratu Hui , anaknya dan barbarian setuju untuk bekerjasama dengan penyerang barbar dari dalam ibukota membuka kota kepada mereka. Sehingga pasukan barbar ini dapat masuk ,mengalahkan dan menyingkirkan Raja Xiang , dan menempatkan Zidai sebagai Putra Langit.
Setelah barbarian menduduki area Luhun , menjelajahi jauh ke timur, membinasakan dan menjarah kawasan tengah Tiongkok dengan kejamnya. Kekaisaran berada dalam kesulitan dan untuk itu sebuah puisi dalam “Shijing”[16] seperti :
Kami menghantam barbarian utara
Kami memukul Xianyun[17]
Dan menggiring mereka ke dataran luas
Kami mengirim pasukan chariot dalam susunan yang megah
Dan memasang tembok di kawasan utara[18]
Setelah Raja Xiang disingkirkan dari tahtanya dan hidup diluar Tiongkok selama empat tahun , dia mengirimkan seorang utusan kepada Negara Jin untuk menjelaskan keadaannya yang menyedihkan. Duke Wen dari Jin[19] baru saja naik kekuasan , dan untuk itu dia membangun sebuah pasukan dan menyerang serta mengusir barbarian , mengeksekusi Zidai dan mengembalikan tahta kepada Raja Xiang di Luo.
Pada saat itu Negara Qin dan Negara Jin adalah negara yang paling kuat di Tiongkok. Duke Wen dari Jin mengusir barbarian Di dan mendorong mereka ke kawasan barat di Sungai Kuning antara sungai Yun dan Luo, Duke Mu dari Qin[20] telah mendapatkan pengabdian You Yu , dan berhasil membuat delapan suku barbar di barat masuk dalam otoritasnya.
(Peta 2)
[Photo Credit : Hugo Lopez – Wikimedia Commons user: Yug ]
Demikian pada saat itu hiduplah suku Mianzhu , Hunrong , Diyuan dikawasan barat Long . Diutara Gunung Qi , Liang dan Jing hiduplah suku Yiqu , Dali , Wuzhi dan Quyan. Di utara Jin terdapat Barbarian Hutan dan Loufan, sementara itu di utara Yan hiduplah Barbarian Timur dan Barbarian Gunung. Semua dari mereka tersebar disekitar lembah kecil mereka , masing-masing memiliki kepala suku. Dari waktu ke waktu mereka mengumpulkan seratus lebih pria , tetapi tidak ada satupun suku yang mampu mempersatukan dibawah satu penguasa.
Sekitar seratus tahun sesudah Duke Dao dari Jin[21] mengirim Wei Jiang untuk berdamai dengan barbarian , lalu mereka datang untuk memberi hormat kepada penguasa Jin. Seratus tahun lebih sesudah itu , Viscount Xiang dari keluarga Zhao di Negara Jin melintasi Gunung Juzhu , mengalahkan barbarian , dan menganeksasi kawasan Dai , membawa negaranya kepada kontak dengan suku Huhe. Segera sesudah itu dia bergabung dengan viscount dari Hann dan keluarga Wei untuk menyingkirkan rival mereka , Zhi Bo , dan membagi tiga negara Jin diantara mereka bertiga. Keluarga Zhao memiliki Dai dan tanah di utara Gunung Juzhu . sementara itu keluarga Wei memiliki provinsi Hexi (Ordos) dan Shang , membatasi tanah barbarian.
Setelah itu suku Yiqu mulai membangun tembok dan fortifikasi untuk melindungi mereka , tetapi negara Qin secara bertahap melahap kawasan mereka dan dibawah Raja Hui , akhirnya merebut 25 benteng mereka. Raja Hui juga menyerang negara Wei, memaksanya untuk menyerahkan kepadanya provinsi Hexi dan Shang.
Dimasa pemerintahan Raja Zhao dari Qin[22] , penguasa barbar Yiqu berhubungan gelap dengan ibu dari Raja Zhao, Quen Dowager Xuan , dari hubungan gelap ini menghasilkan dua anak. Kemudian Queen Dowager menipu dan membunuhnya di istana dan segera membangun pasukan dan mengirimnya untuk menyerang tanah Yiqu. Demikian Qin memiliki provinsi Longxi , Beidi dan Shang , dimana dibangun tembok panjang untuk pertahanan terhadap barbarian.
Disaat bersamaan Raja Wuling dari Zhao merubah tradisi masyarakatnya , memerintahkan mereka untuk mengadopsi busana barbarian dan mempraktekkan gaya hidup mereka, dan memimpin mereka ke utara dalam satu serangan sukses terhadap Barbarian Hutan dan Loufan. Dia membangun tembok pertahanan yang terbentang dari Dai sepanjang kaki gunung Yin hingga Gaoque , mendirikan tiga provinsi di Yunzhong , Yanmen dan Dai.
Tak lama kemudian seorang jendral berjasa yang bernama Qin Kai muncul di Negara Yan. Dia awalnya dikirim sebagai sandera kepada barbarian dan telah memenangkan kepercayaan mereka yang mendalam ; sekembalinya ke negaranya , dia memimpin satu serangan ke Barbarian Timur , mengalahkan dan mendorong mereka melampaui 1000 li dari perbatasan negara. Negara Yan juga membangun tembok panjang dari Zaoyang hingga ke Xiangping dan mendirikan provinsi Shanggu , Yuyang , Youbeiping , Liaoxi , Liaodong untuk berjaga dari serangan barbarian. [23]
Kemudian Tiongkok terbagi diantara tujuh negara , tiga diantaranya berbatasan dengan kawasan Xiongnu. Kemudian , selama seorang jendral Zhao bernama Li Mu[24] hidup , Xiongnu tidak berani melintas perbatasan Zhao.
Akhirnya Qin menggulingkan enam negara lainnya, dan Kaisar Pertama Qin mengirim Meng Tian untuk memimpin seratus ribu pasukan ke utara untuk menyerang barbarian. Dia merebut control atas seluruh tanah diselatan Sungai Kuning dan mendirikan batas pertahanan disepanjang sungai , mengkonstruksi empat puluh empat distrik kota bertembok dengan pandangan kebawah sungai dan mengawaki mereka dengan buruh hukuman yang dipindahkan ke perbatasan untuk tugas garnisun. Dia juga membangun Jalan Langsung dari Jiuyuan ke Yunyang. Jadi dia mengutilisasi rintangan alam pegunungan untuk mendirikan batas pertahanan , mengeduk bukit dan membangun benteng dan membangun instalasi di tempat lain dimana mereka dibutuhkan. Seluruh garis pertahanan membentang melampaui sepuluh ribu li dari Lintao sampai ke Liaodong dan bahkan memanjang melampaui Sungai Kuning hingga Yangshan dan Beijia.
Pada saat itu Barbarian Timur sangat kuat dan Yuezhi[25] juga sedang bertumbuh. Shanyu atau kepala suku Xiongnu bernama Touman[26] . Touman , tidak dapat menahan kekuatan Qin , telah mundur sampai jauh ke utara, dimana dia hidup bersama sukunya selama lebih dari sepuluh tahun. Setelah Meng Tian wafat , para penguasa feudal bangkit melawan Qin , menjerumuskan Tiongkok kedalam periode kekacauan, buruh hukuman yang dikirim ke utara telah kembali ke rumah mereka. Xiongnu , tekanan terhadap mereka mengendur , dan kembali mulai masuk ke selatan dari belokan Sungai Kuning sampai mereka mengokohkan diri disepanjang perbatasan kuno Tiongkok.
Putera tertua Touman , merupakan pewaris dari posisinya , bernama Maodun , tetapi Shanyu juga mempunyai anak yang lebih muda dari selir lain yang dia cintai. Dia memutuskan untuk menyingkirkan Maodun dan menempatkan anak yang lebih muda sebagai pewarisnya , dan dia lalu mengirim Maodun sebagai sandera kepada negara Yuezhi. Kemudian , setelah Maodun tiba di Yuezhi, Touman membuat serangan mendadak terhadap mereka. Yuezhi hendak membunuh Maodun sebagai pembalasan , tetapi dia mencuri salah satu kuda terbaik dan meloloskan diri , secepatnya kembali menuju daerahnya. Ayahnya , terkejut dengan keberaniannya , memposisikan Maodun kedalam komando sebuah kekuatan 10 ribu kavaleri.
Maodun memiliki sejumlah panah yang dapat bersiul ketika sedang melesat dan menggunakannya untuk melatih pasukannya dalam memanah saat berkuda. “Tembak dimanapun kamu melihat panah bersiul saya menuju” perintahnya , “dan siapapun yang gagal untuk menembak akan ditebas!” Kemudian dia pergi berburu burung dan binatang lain , dan jika setiap anakbuahnya gagal untuk memanah apa yang dia panah maka dia akan menebasnya ditempat. Setelah itu , dia memanah salah satu kuda terbaiknya. Beberapa dari anak buahnya tidak berani memanah kuda tersebut , dan Maodun mengeksekusi mereka. Sesaat kemudian dia mengambil sebuah panah dan memanah salah satu selir favoritnya. Dan lagi anak buahnya segan dan gagal untuk memanah dan kembali Maodun mengeksekusi mereka ditempat. Akhirnya dia pergi berburu bersama orang-orangnya dan memanahkan panah bersiul kesalah satu kuda terbaik ayahnya . Kali ini anak buah Maodun serempak memanah kea rah yang sama dan Maodun tahu bahwa akhirnya mereka bisa dipercaya. Mengiringi ayahnya , Shanyu Touman , dalam satu ekspedisi berburu , dia menembakkan panah bersiulnya ke ayahnya dan setiap anak buahnya menujukan panah mereka kearah yang sama dan memanah shanyu hingga tewas. Kemudian Maodun mengeksekusi ibu tirinya , saudara mudanya dan seluruh pejabat tinggi yang menolak perintahnya , dan menetapkan dirinya sebagai shanyu yang baru.
Pada masa itu Barbarian Timur sangat kuat dan , mendengar bahwa Maodun membunuh ayahnya dan membuat dirinya sebagai pemimpin , mereka mengirim utusan untuk bertanya apakah mereka dapat memiliki kuda milik Touman yang terkenal yang dapat berlari sejauh 1000 li dalam sehari. Maodun mengkonsultasikan masalah itu dengan mentri-mentrinya , tetapi mereka semua menjawab , “Kuda ribuan li adalah salah satu harta bangsa Xiongnu. Anda tidak seharusnya memberikannya!”
“Ketika sebuah negri tetangga memintanya , kenapa saya harus menyesalkan seekor kuda?” dia berkata , dan memberikan kuda ribuan li. Beberapa waktu kemudian Barbarian Timur , menduga bahwa Maodun takut terhadap mereka , mengirimkan utusan untuk meminta salah satu dari selir Maodun. Sekali lagi Maodun bertanya kepada mentrinya , dan mereka menjawab dengan gusar “Barbarian Timur adalah binatang yang meminta salah satu selir Shanyu. Kami mohon untuk menyerang mereka !”
Tetapi Maodun menjawab , “Jika ini untuk negara tetangga , kenapa saya menyesalkan seorang wanita” dan dia mengirim selir favoritnya kepada Barbarian Timur.
Penguasa Barbarian Timur menjadi semakin percaya diri dan arogan , menyerang kawasan barat . Diantara kawasannya , dan kawasan Xiongnu terdapat sebuah area lebih dari 1000 li yang tidak berpenghuni; dan dua bangsa berdiam disisi tanah kosong ini.[27] Penguasa Barbarian Timur mengirim utusan kepada Moadun berkata ,” Bangsa Xiongnu tidak punya cara memanfaatkan tanah kosong ini yang terbentang antara perbatasan kami dan anda. Dan kami ingin memilikinya!”
Ketika Maodun berkonsultasi dengan para mentrinya , beberapa diantara mereka berkata , “Karena kawasan itu tidak berguna maka lebih baik anda serahkan kepada mereka,” dan sebagian lain berkata , “Tidak , anda jangan menyerahkannya!”
Maodun marah , “Tanah adalah basis dari negara! Katanya , Kenapa saya harus menyerahkannya? “ Dan dia mengeksekusi mentri-mentri yang menasehati untuk menyerahkan kawasan itu kepada musuh.
Kemudian dia menaiki kudanya dan menyerang Barbarian Timur , menyebarkan sebuah perintah keseluruh kawasannya bahwa setiap orang yang lambat untuk mengikutinya akan dieksekusi. Barbarian Timur pada masa itu masih memandang rendah Maodun dan tidak membuat persiapan untuk pertahanan mereka , ketika Maodun dan para prajuritnya datang , menimbulkan satu kekalahan yang menghancurkan , membunuh penguasa Barbarian Timur, mengambil tawanan dan merampas hewan ternak mereka. Kemudian kembali dan menuju kawasan Barat untuk menyerang Yuezhi , dan menganeksasi kawasan dari penguasa Loufan dan Boyang di selatan Sungai Kuning. [28]Dengan ini dia memulihkan kepemilikan Xiongnu atas kawasan yang pernah dirampas oleh jendral Meng Tian ; Kawasan antara kawasannya dengan kekaisaran Han mengikuti perbatasan klasik sebelumnya , dan dari sana dia berkampanye ke Chaona dan Fushi untuk kemudian menyerang Yan dan Dai.
Pada masa itu kekuatan Han berimbang dengan pasukan Xiang Yu , dan Tiongkok kelelahan oleh peperangan . Maodun dapat memperkuat posisinya dengan sebuah kekuatan yang terdiri dari 300 ribu pemanah yang baik.
Telah 1000 tahun lalu berlalu sejak masa Chunwei , leluhur Xiongnu hingga ke Maodun , sebuah periode panjang dari suku-suku yang terpecah dan tersebar kedalam berbagai grup , kadang meluas dan kadang menyusut dalam ukuran. Sehingga tidak mungkin untuk memberikan perintah apapun dalam garis silsilah para penguasa Xiongnu. Ketika Maodun berkuasa , Xiongnu mencapai puncak kekuatan dan ukuran mereka , menaklukkan semua barbarian dari utara ke selatan untuk menghadapi Tiongkok sebagai negara rival. Sebagai hasilnya , menjadi mungkin untuk memberikan catatan disini mengenai penguasa Xiongnu kemudian dan gelar kenegaraannya.
[Photo Credit : Gabagool ]
Dibawah Shanyu terdapat Raja Bijaksana Kiri dan Kanan , raja Luli kiri dan kanan , komandan kiri dan kanan , administrasi rumah tangga kiri dan kanan , bangsawan Gudu kiri dan kanan . Kata Xiongnu untuk “bijaksana” adalah “tuqi” , sehingga pewaris Shanyu secara tradisi disebut sebagai “Raja Tuqi Kiri”. Diantara pemimpin lainnya dari “raja bijaksana” sampai administrator rumah tangga , yang lebih penting adalah yang memimpin 10 ribu kavaleri dan beberapa ratus ribu sejumlah 24 pemimpin semuanya , yang dikenal dengan julukan “Ratusan Ribu Kavaleri”. Pejabat mentri berdasarkan turun temurun , diisi dari generasi ke generasi oleh anggota keluarga Huyan dan Lan , dan kemudian keluarga Xubu. Tiga keluarga ini merupakan aristokrasi negara. Raja dan pemimpin kiri lain hidup di kawasan timur , kawasan dari timur Shanggu hingga kawasan orang-orang Huimo dan Chaoxian. Raja dan pemimpin kanan hidup dikawasan barat , dari kawasan provinsi Shang sampai ke kawasan Yuezhi dan Qiang. Pemerintahan Shanyu terdapat dikawasan utara Dai dan Yunzhong. Setiap grup memiliki areanya sendiri , dimana mereka bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari air dan padang rumput. Raja Bijaksana Kiri dan Kanan serta Raja Luli adalah yang paling berkuasa , sementara bangsawan Gudu membantu Shanyu dalam administrasi negara. Setiap 24 pemimpin pada gilirannya juga memilih “kepala dari seribu” , “kepala dari seratus” dan “kepala dari 10” , sebagaimana hirarki raja-raja bawahan , perdana mentri , komandan kepala , administrator , juqu[29] dan seterusnya.
Pada bulan pertama di setiap tahun , berbagai pemimpin datang berkumpul dalam pertemuan kecil di tempat Shanyu untuk melakukan pengorbanan , dan dibulan kelima sebuah pertemuan besar digelar di Longcheng , dimana pengorbanan dilakukan terhadap leluhur Xiongnu , Langit dan Bumi , dan para dewa dan roh . Di saat musim gugur ketika kuda-kuda menjadi gemuk , pertemuan besar lain digelar di Rimba Dai ketika satu perhitungan dibuat dari jumlah orang dan hewan.
Menurut hukum Xiongnu , siapapun yang disaat biasa menarik pedangnya dari sarungnya dapat dihukum mati . Siapapun yang melalukan pencurian maka propertinya akan disita. Penyerangan kecil dapat dihukum cambuk sampai yang lebih berat dihukum mati. Tidak ada yang berada dipenjara lebih dari 10 hari dalam menanti vonis , dan jumlah tahanan pria diseluruh negri tidak lebih dari hitungan jari. [30]
Pada pagi hari , Shanyu meninggalkan kemahnya dan melakukan penghormatan kepada matahari yang sedang terbit , dan disore hari dia juga melakukan penghormatan yang sama kepada bulan. Dalam susunan tempat duduk , sisi kiri menghadap utara yang dianggap sebagai tempat kehormatan. Pada hari wu dan ji dari 10 hari dalam seminggu dianggap sebagai yang hari keberuntungan.
Dalam pemakaman , orang Xiongnu menggunakan peti mati luar dan dalam , dengan akseksoris emas , perak , pakaian dan bulu binatang , tetapi mereka tidak membangun tumpukan tanah kuburan atau menanam pohon dikuburan , tidak juga menggunakan pakaian berkabung . Ketika seorang penguasa wafat , para mentri dan selir favoritnya dan siapa yang wajib mengikutinya dalam kematian seringkali berjumlah ratusan atau bahkan ribuan.
Kapanpun Xiongnu memulai melakukan , mereka mengamati bintang dan bulan. Mereka menyerang ketika bulan sedang penuh dan menarik pasukan mereka ketika bulan sedang susut .Setelah sebuah pertempuran , kepala musuh dipenggal atau mengambil tawanan , diberikan secangkir anggur dan diperkenankan untuk mengambil barang rampasan . Setiap tawanan akan dijadikan budak . Karena itu setiap mereka bertempur , setiap orang berjuang untuk keuntungannya sendiri. Mereka sangat pandai untuk menggunakan pasukan umpan untuk menggiring musuh mereka menuju kehancuran . Ketika mereka mulai melihat musuh , mereka menukik kebawah seperti kawanan burung , dengan hasrat untuk merampas , tetapi ketika mereka sendiri dalam tekanan dan dikalahkan , mereka menyebar dan lenyap dalam kabut. Siapapun yang berhasil menemukan jenazah rekan seperjuangan yang telah gugur akan menerima semua properti dari yang telah gugur.
Sesaat setelah periode yang disebutkan diatas . Maodun melancarkan serangkaian kampanye ke utara , menguasai suku Hunyu , Qushe , Dingling , Gekun dan Xinli. Demikian para bangsawan dan pejabat tinggi Xiongnu semuanya diraih oleh Maodun sehingga dianggap sebagai pemimpin sejati.
Pada masa pemerintahan Gaozu , pendiri Han , yang telah memenangkan control dari seluruh kekaisaran , memindahkan Xin , bekas raja Hann untuk menjadi penguasai Dai dengan ibukota di Mayi. Xiongnu mengelilingi Mayi dan menyerang kota dengan kekuatan besar sehingga Hann Xin menyerah kepada mereka. Dengan Hann Xin berada dipihak mereka , mereka mulai memimpin pasukan ke selatan dengan melewati Gunung Juzhu dan menyerang Taiyuan , dan bergerak terus sejauh kota Jinyang . Kaisar Gaozu memimpin sebuah pasukan untuk menyerang mereka , tetapi musim dingin dan dia menghadapi cuaca dingin dan salju dashyat sehingga dua atau tiga dari setiap sepuluh prajurit Han kehilangan jari mereka karena radang dingin. Maodun berpura-pura mundur untuk menjebak prajurit Han kepada satu serangan. Ketika mereka tiba dalam pengejaran , dia menyembunyikan seluruh prajurit terbaiknya dan menyisakan hanya prajurit lemah untuk diamati para pengintai Han . Dengan seluruh kekuatan Han , dan tambahan 320 ribu infantry , tergesa-gesa menyerang keutara untuk mengejarnya , Gaozu terus maju sejauh kota Pingcheng.
Sebelum pasukan infantri memiliki kesempatan untuk tiba , Maodun dengan 400 ribu pasukan kavaleri terbaiknya mengepung Gaozu di Puncak Putih , dan menahannya selama tujuh hari. Pasukan Han dalam pengepungan dan tidak ada jalan menerima bantuan atau perbekalan dari rekan mereka diluar, karena kavaleri Xiongnu telah mengepung mereka dari segala penjuru , dengan kavaleri putih di barat , kavaleri hijauh di timur , kavaleri hitam diutara dan kavaleri merah di selatan . [31]
Gaozu mengirim utusan rahasia ke selir Maodun , menghadiahinya dengan barang berharga , dan selir tersebut berkata kepada Maodun , “Kenapa penguasa dari dua negara saling mempersulit satu sama lain ? Bahkan jika anda dapat memperoleh kawasan Han , anda tidak akan bisa mendudukinya , dan penguasa Han memiliki dewa pejangga sebagaimana diri anda . Saya mohon anda mempertimbangkan hal ini baik-baik!”.
Maodun sebelumnya mengatur pasukan Wang Huang dan Zhao Li , dua dari jendral Hann Xin[32] , untuk bertemu dengannya , tetapi hingga batas waktu tiba , mereka tidak menampakkan diri dan dia mulai mencurigai bahwa mereka merencanakan sesuatu dengan pasukan Han. Dia kemudian memutuskan untuk mendengarkan nasehat selirnya dan menarik pasukannya dari salah satu satu penjuru kepungan. Gaozu memerintahkan orangnya untuk mengisi busur panah mereka dan membuat mereka siaga kearah luar. Persiapan ini rampung , dan mereka bergerak keluar dari kepungan dan bergabung dengan pasukan lain.
Maodun kemudian menarik orang-orangnya dan pergi , dan demikian juga Gaozu mundur dan meninggalkan kampanyenya , mengirim Liu Jing untuk menandatangani kesepakatan damai dengan Xiongnu.
Setelah Hann Xin menjadi seorang jendral Xiongnu , dan Zhao Li dan Wang Hung berulang kali melanggar kesepakatan damai dengan menyerang dan menjarah Dai dan Yunzhong . Sesaat kemudian , Chen Xi memberontak dan bergabung dengan Hann Xin untuk menyerang Dai. Gaozu mengirim Fan Kuai untuk menyerang mereka dan mengembalikan kepemilikan distrik dan provinsi Dai , Yanmen dan Yunzhong , tetapi mereka tidak melampau perbatasan.
Pada masa itu sejumlah jendral Han telah berada disisi bangsa Xiongnu , dan untuk alasan ini Maodun secara konstan menjarah kawasan Dai dan menyebabkan kecemasan besar disisi Han. Gaozu kemudian mengirim Liu Jing untuk menganugrashi seorang putrid kerajaan kepada Shanyu untuk menjadi selirnya. Han setuju untuk mengirim sebuah hadiah khusus seperti benang sutera , pakaian , beras serta bahan makanan lain setiap tahun , dan dua negara hidup dalam kedamaian dan persaudaraan. Setelah ini Maodun menyerang perbatasan lebih jarang daripada sebelumnya. Kemudian Lu Wan , raja Yan , memberontak dan memimpin ratusan ribu pasukannya melintasi perbatasan untuk menyerah kepada Xiongnu ; mereka menjelajah dari kawasan Shanggu hingga ke timur , menyebabkan banyak gangguan.
Setelah Kaisar Gaozu mangkat , Kaisar Hui dan Ibu Suri Lv memimpin negara. Pada masa itu Han semakin kuat dan Xiongnu tidak terkesan dengan kekuatannya , bersikap dengan arogansi besar . Maodun bahkan mengirim sebuah surat penghinaan kepada Ibu Suri Lv . [33] Dia hendak melancarkan perang terhadap Maodun , tetapi para jendralnya mengingatkannya “bahkan kaisar Gaozu , dengan segala kebijaksanaan dan keberaniannya , menghadapi kesulitan besar di Pingcheng” , dan ibu suri akhirnya terbujuk untuk membatalkan idenya dan kembali bersahabat dengan Xiongnu.
Ketika Kaisar Wen naik tahta , dia memperbaharui perjanjian damai dengan Xiongnu . Di bulan kelima pada tahun ketiga masa pemerintahannya (177SM) , Raja Bijaksana Kanan dari Xiongnu menyerang kawasan selatan Sungai Kuning , dan menjarah barbarian setempat di Provinsi Shang yang telah ditunjuk Han untuk menjaga perbatasan dan membunuh sejumlah penduduknya. Kaisar Wen memerintahkan kanselir Guan Ying untuk memimpin 85 ribu pasukan kereta dan berkuda ke Gaonu , dimana mereka menyerang Raja Bijaksana Kanan , yang kemudian melarikan diri keluar perbatasan . Kaisar secara pribadi mengunjungi Taiyuan , pada masa raja Jibei memberontak . Ketika kaisar kembali ke ibukotanya , dia membubarkan pasukan yang Guanying gunakan untuk menyerang barbarian.
Tahun berikutnya Shanyu mengirim sebuah surat kepada penguasa Han yang dibaca :
Shanyu agung dari Langit bertanya dengan penuh hormat tentang kesehatan kaisar. Dahulu kaisar memulai pertanyaan tentang satu aliansi perdamaian , dan Saya sangat bahagia untuk memenuhi maksud baik yang terlihat dalam suratnya. Beberapa pejabat perbatasan Han , menghina Raja Bijaksana Kanan , dan hasilnya dia mengindahkan nasehat Houyi , Luhou , Nanzhi dan jendral lainnya dan , tanpa seijin saja , melakukan pertempuran kecil dengan para pejabat Han , dan melanggar kesepakatan antara penguasa dua negara dan memutuskan ikatan persaudaraan yang menyatukan kita, Kaisar telah dua kali mengirim surat mengeluhkan situasi ini dan saya sebagai gantinya mengirimkan utusan dengan jawaban saya , tetapi utusan saya tidak dibiarkan kembali , tidak juga utusan datang dari Han. Sebagai hasilnya , Han telah memutuskan hubungan penuh damai , dan dua negara kita yang bertetangga tidak lagi terbatas dalam aliansi.
Karena pelanggaran kesepakatan ini dilakukan oleh pejabat rendah , dan peristiwa berikutnya , saya telah menghukum Raja Bijaksana Kanan dengan mengirimnya ke barat untuk mencari bangsa Yuezhi dan menyerangnya. Melalui bantuan Langit , dengan keunggulan tempur orang-orangnya , dan kekuatan kudanya , dia telah sukses menyapu Yuezhi , membantai atau memaksa setiap anggota suku untuk tunduk. Sebagai tambahan , dia telah menguasai suku Loulan , Wusun , dan Hujie , sebagaimana 26 negara terdekat , jadi semua dari mereka telah menjadi bagian dari negara Xiongnu. Semua orang yang hidup dengan menarik busur sekarang hidup dalam satu keluarga dan seluruh kawasan utara dalam perdamaian.
Jadi , Saya berharap sekarang untuk menurunkan senjata , mengistirahatkan prajurit saya , dan mengembalikan kuda-kuda saya kepadang rumput , untuk melupakan masalah terakhir dan mengembalikan kesepakatan kita yang lama, bahwa orang-orang diperbatasan bisa berdamai seperti yang mereka nikmati dimasa sebelumnya, bahwa yang muda bisa tumbuh dengan kedewasaan , bahwa yang tua hidup dengan keamanan , dan generasi demi generasi menikmati perdamaian dan kenyamanan.
Betapapun , saya belum mengetahui maksud kaisar . Karena itu saya mengutus abdi istana Xihuqian untuk mengantarkan surat ini. Pada saat yang sama saya mohon untuk pemberian satu unta , dua kuda tunggangan dan delapan kereta kuda . Jika kaisar tidak mengharapkan Xiongnu untuk mendekati perbatasannya , kemudian dia sebaiknya memerintahkan para pejabat dan rakyat disepanjang perbatasan untuk mundur dengan jarak ideal dari perbatasan . Ketika utusan saya telah tiba dan mengantarkan ini , saya percaya bahwa dia akan mengirimkan kembali ke saya.
Utusan yang membawa surat tiba dikawasan Xinwang di bulan keenam . Ketika surat tersebut diantarkan kepada kaisar , dia mulai berunding dengan para mentrinya , apakah lebih baik menyerang atau berdamai. Para pejabat tinggi semua menyatakan bahwa , “Karena Shanyu telah menguasai Yuezhi dan sedang menunggang gelombang kemenangan , dia tidak diserang . Terlebih lagi , bahkan jika kita bisa merebut kawasan Xiongnu , mereka semuanya rawa dan tidak berguna , tidak cocok untuk tempat tinggal . Akan lebih baik untuk membuat perdamaian.”
Kaisar setuju dengan opini mereka dan ditahun keenam dimasa pemerintahannya (174 SM) dia mengirimkan utusan ke Xiongnu dengan sebuah surat yang terbaca sebagai berikut :
Kaisar bertanya dengan penuh hormat tentang kesehatan Shanyu agung . Abdi istanamu Xihuqian telah membawakan sebuah surat yang mana berbunyi : “ Raja Bijaksana Kanan , tanpa meminta ijin dari saya , mengabaikan nasehat Houyi , Luhou , Nanzhi dan jendral-jendralnya yang lain , melanggar kesepakatan antara penguasa dari dua negara dan memutus ikatan persaudaraan yang mempersatukan kita , dan dua negara tidak lagi terbatas dalam aliansi. Karena pelanggaran kesepakatan dilakukan oleh pejabat rendah , Saya telah menghukum Raja Bijaksana Kanan dengan mengirimnya ke barat untuk menyerang Yuezhi . Telah rampung dalam menguasai kawasan tersebut . Saya ingin meletakkan senjata saya , mengistirahatkan prajurit-prajurit saya , dan mengembalikan kuda-kuda saya ke padang rumput ; untuk melupakan permasalahan terakhir dan mengembalikan kesepakatan lama kita sehingga orang-orang diperbatasan dapat berdamai , yang muda akan tumbuh menjadi dewasa , yang tua akan hidup dalam keamanan , dan generasi demi generasi akan menikmati perdamaian dan kenyamanan.”
Kami dengan sepenuh hati setuju perkataan ini. Ini tentu saja merupakan cara yang dibicarakan raja-raja bijaksana dimasa lampau .
Han telah membuat satu perjanjian persaudaraan dengan Xiongnu , dan untuk alasan ini kami telah mengirimkan hadiah berharga untuk anda. Setiap pelanggaran dari kesepakatan ini atau memutuskan ikatan persaudaraan telah dilakukan Xiongnu. Bagaimanapun , telah terjadi satu amnesti sejak permasalahan Raja Bijaksana Kanan terjadi, anda tidak perlu memberi hukuman berat kepadanya. Jika maksud anda benar-benar seperti yang diutarakan dalam surat anda, dan jika anda akan membuat masalah ini lebih jelas dikalangan pejabat anda yang beragam sehingga untuk selanjutnya mereka akan bertindak dengan keyakinan yang baik dan tidak melakukan pelanggaran perjanjian , kemudian kita akan bersiap menghormati persyaratan dalam surat anda.
Utusan anda memberitahukan kami bahwa anda telah memimpin pasukan anda secara pribadi untuk menyerang negara barbar lain dan meraih penghargaan , mengalami kesulitan besar dalam medan perang . Untuk ini kami mengirimkan anda sebuah jubah sulam dengan pola damas , sebuah jubah dalam bergaris dan tersulam , sebuah pakaian brokat , masing-masing satu ; sebuah sisir, sebuah selempang dengan ornament emas , sebuah ikat pinggang kulit berornamen emas , sepuluh gulung sulaman , tigapuluh gulung brokat , dan empat puluh gulung sutera merah tua dan sutera hijau muda , yang akan diantarkan kepada anda oleh utusan kami.
Sesaat kemudian , Maodun wafat dan anaknya , Jizhu mendapat gelar Old Shanyu . Ketika Jizhu menjadi Shanyu , Kaisar Wen mengirimkan seorang puteri istana untuk menjadi selirnya , mengutus seorang kasim dari Yan bernama Zhonghang Yue untuk menemaninya sebagai gurunya. Zhonghang Yue tidak berhasrat untuk menjalankan misi iini tetapi para pejabat Han mendesaknya . “Kepergian saya tidak akan membawa apapun tetapi masalah bagi Han!” dia memperingatkan mereka.
Setelah Zhonghang Yue mencapai tujuan , dia berada dipihak Shanyu yang memperlakukan dia dengan kemurahan hati.
Xiongnu selalu menyukai sutera dan bahan makanan Han, tetapi Zhonghang Yue mengatakan kepada mereka , “ Semua kekayaan bangsa Xiongnu tidak akan menyamai satu provinsi di kekaisaran Han. Kekuatan Xiongnu terletak pada makanan dan pakaian mereka yang berbeda dengan bangsa Tionghoa , dan karena itu mereka tidak tergantung pada Han untuk apapun. Sekarang Shanyu mempunyai kegandrungan terhadap barang-barang Tionghoa dan mencoba merubah tradisi Xiongnu . Jadi , meskipun Han mengirim tidak lebih dari seperlima barangnya kesini , ini akan menjadi akhir dari kemenangan berkesinambungan terhadap seluruh bangsa Xiongnu. Mulai sekarang , ketika kalian mendapatkan sutera Han , kenakan itu dan coba kendarai kuda hingga semak-semak dan semak berduri ! Tidak berapa lama pakaian kalian akan tercabik-cabik dan setiap orang dapat melihat bahwa sutera tidak sebanding dengan kegunaan dan kebaikan dari pakaian kulit . Demikian juga ketika kalian mendapatkan bahan makanan dari Han , lemparkan itu sehingga orang bisa melihat bahwa mereka tidak praktis dan lezat seperti susu dan kumis.[34]
Dia juga mengajari Shanyu bagaimana membuat sebuah akunting perincian dari jumlah orang dan hewan domestic dalam negara tersebut.
Surat Han yang ditujukan kepada Shanyu selalu ditulis dalam catatan kayu berukuran satu kaki dan satu inchi dalam panjang dan bermula , “Kaisar dengan penuh hormat menanyakan kesehatan Shanyu agung dari Xiongnu. Kami mengirimkan anda beberapa artikel etc etc “ . Zhonghang Yue , betapapun , menginstruksikan Shanyu untuk menanggapi Han dengan menggunakan catatan kayu berukuran satu kaki dan dua inchi yang didekorasi oleh cap besar dan meterai panjang , dan ditulis dengan cara elegan : “Shanyu agung dari Xiongnu , terlahir dari Langit dan Bumi dan ditahbiskan oleh matahari dan bulan , dengan penuh hormat menanyakan kesehatan kaisar Han. Kami mengirimi anda artikel berikut etc etc”
Ketika utusan Han kepada Xiongnu mencemooh tradisi Xiongnu yang tidak menghormati orang tua , Zhonghang Yue mulai mencaci maki mereka, “Menurut tradisi Han “, katanya , “ketika pria muda dipanggil untuk dinas militer dan mengirimkan bersama pasukan untuk menjaga perbatasan , bukankah orang tua mereka di kampung halaman dengan sukarela menyerahkan pakaian hangat mereka dan makanan lezat sehingga cukup untuk menopang para prajurit ?”
“Ya , mereka lakukan” , aku utusan Han.
“ Xiongnu membuatnya jelas bahwa peperangan adalah urusan mereka dan karena orang tua dan lemah tidak kapabel untuk bertempur , makanan dan minuman terbaik secara umum dibagikan kepada pria muda dimasa utama kehidupan mereka. Jadi pria muda rela untuk bertempur untuk mempertahankan negara , dan kedua orangtua dan anak dapat hidup dalam keamanan. Bagaimana bisa bahwa anda mengatakan bahwa Xiongnu tidak menghormati orang tua ?”
“Tetapi diantara orang Xiongnu” , utusan melanjutkan , “ayah dan anak hidup bersama dalam satu tenda , Dan ketika seorang ayah meninggal , anak mereka mengawini ibu tiri mereka sendiri, dan ketika saudara mereka meninggal , maka saudara tersisa menikahi janda-janda mereka ! Orang-orang ini tidak mengetahui apapun mengenai penutup kepala dan korset yang elegan , tidak juga ritual dalam istana!”
“Menurut tradisi Xiongnu” jawab Zhonghang Yue , “ orang-orang memakan daging dari hewan ternak mereka , meminum susu mereka dan mengenakan kulit mereka, sementara hewan tersebut digembalakan dari tempat ke tempat , mencari padang rumput dan air, dimasa perang para pria berlatih mengendarai kuda dan memanah , dimasa damai mereka menikmati diri dan tidak punya sesuatu untuk dilakukan . Hukum mereka sederhana dan mudah diterapkan ; hubungan antara penguasa dan subjeknya adalah santai dan intim , jadi untuk memerintah seluruh negri tidak lebih sulit daripada memerintah satu orang. Alasan bahwa anak-anak menikahi ibu tiri mereka dan janda-janda saudara mereka itu sederhananya karena mereka tidak menyukai klan mereka berakhir. Karena itu , meskipun Xiongnu menghadapi beberapa kali gejolak , keluarga penguasa selalu mengatur untuk berdiri kokoh. Di Tiongkok , disisi lain , walaupun seorang pria tidak pernah bermimpi untuk menikahi ibu tiri mereka ataupun janda ; anggota keluarga yang sama terlepas begitu jauh bahwa mereka berakhir dengan saling membunuh! Ini secara tepat kenapa pergantian dinasti terjadi di Tiongkok ! Terlebih lagi , diantara orang Tionghoa , etiket dan sense of duty hancur , permusuhan meningkat diantara penguasa dan yang dikuasai , sementara pembangunan rumah dan tempat tinggal yang berlebihan mengurangi kekuatan sumber daya negara. Para pria mencoba untuk mendapatkan makanan dan pakaian dengan bertani dan berternak ulat sutera dan untuk menjamin keamanan mereka membangun tembok dan fortifikasi. Karena itu , meskipun bahaya mengancam , bangsa Tionghoa tidak diberikan pelatihan dalam perang agresif , selagi dalam masa yang stabil mereka masih harus menggunakannya untuk membuat penghidupan . Pooh ! Anda orang dalam pondok lumur – berbicara terlalu banyak ! Cukup dengan tangisan dan perkataan yang dibuat-buat !
Setelah ini , kapanpun utusan Han mencoba untuk melancarkan setiap orasi dan wejangan , Zhonghang Yue datang untuk membantah mereka setiap kali.”Utusan Han jangan terlalu banyak berbicara ! Hanya pastikan bahwa sutera dan bahan pangan yang anda bawa kepada Xiongnu dalam ukuran dan kualitas yang tepat , hanya itu. Apa lagi yang perlu dibicarakan ? Jika barang yang anda kirim ternyata melebihi ukuran dan kualitas baik , tidak mengapa. Tetapi jika ada kekurangan kualitas yang tidak baik , kemudian ketika panen musim gugur tiba , kami akan mengambil kuda kami dan menginjak-nginjak hasil panen kalian.
Siang dan malam dia instruksikan Shanyu tentang bagaimana bermanuver untuk meraih posisi yang lebih menguntungkan.
Di tahun keempatbelas masa pemerintahan Kaisar Wen (166SM) , Shanyu memimpin sebuah pasukan yang terdiri dari 140 ribu kavaleri melalui Chaona dan Xiao Passes , membunuh Sun Ang , komandan kepala provinsi Beidi , dan membawa sejumlah besar rakyat dan hewan . Secepatnya dia menuju sejauh Pengyang , mengirim kekuatan kejutan untuk menerobos dan membakar istana Huizhong dan mengirim para pengintainya sejauh Istana Musim Semi di Yong. [35]
Kaisar Wen mengangat komandan militer istana Zhou She dan kepala istana Zhang Wu sebagai jendral dan menempatkan mereka terhadap komando yang terdiri 1000 chariot dan 100 ribu kavaleri untuk menjaga disekitar Chang-an dan menjaga ibukota dari serangan barbarian. Dia juga mengangkat Lu Qing , bangsawan dari Chang , sebagai jendral di provinsi Shang , Wei Su bangsawan dari Ning sebagai jendral Beidi , Zhou Zao , bangsawan dari Longlu sebagai jendral di Longxi , Zhang Xiangru , bangsawan dari Dongyang sebagai jendral , Dong Chi bangsawan dari Cheng sebagai jendral dibarisan depan , dan mengirim mereka dengan kekuatan besar chariot dan kavaleri untuk menyerang barbarian . Shanyu tetap berada di perbatasan kekaisaran untuk sesaat selama sebulan dan kemudian mundur. Kekuatan Han mengejar mereka hingga diluar perbatasan tetapi kembali tanpi mampu membunuh satu orang musuhpun.
Bangsa Xiongnu menjadi semakin arogan hari demi hari , melintasi perbatasan setiap tahun . membunuh banyak rakyat dan mencuri hewan mereka. Yunzhong dan Liaodong menjadi kawasan yang menderita paling parah , sementara Provinsi Dai sendiri lebih dari 10 ribu orang terbunuh . Pemerintah Han sendiri berada dalam kesulitan besar , mengirimkan utusan dengan sebuah surat kepada Xiongnu. Dan Shanyu sebagai gantinya mengutus administrator rumah tangganya untuk meminta maaf dan meminta satu pembaharuan dari aliansi perdamaian.
Ditahun kedua dari masa terakhir kekuasaannya (162SM) , kaisar Wen mengirimkan utusan ke Xiongnu dengan sebuah surat yang terbaca :
Kaisar dengan penuh hormat menanyakan kabar kesehatan Shanyu agung. Utusan anda , administrator rumah tangga dan juqu Diao Qunan dan seorang abdi istana Han Liao telah mengantarkan kepada kami dua kuda , yang kami terima dengan penuh hormat.
Menurut dekrit dari kaisar sebelumnya , kawasan utara dari Tembok Besar , dimana para pria menggunakan busur dan panah , telah menerima perintahnya dari Shanyu , sementara itu didalam tembok , dimana penduduknya menghuni rumah dan mengenakan topi dan korset dibawah kekuasan kami ; jadi mungkin terdapat penghuni yang tidak terhitung di tanah ini mendapatkan makanan dan pakaian mereka dengan agrikultur , menenun , atau berburu , ayah dan anak hidup berdampingan , penguasa dan para mentri menikmati keamanan bersama ; dan semua meninggalkan kekerasan dan pemberontakan. Sekarang kami telah mendengar bahwa kejahatan tertentu orang yang terpedaya , mengalah pada keserakahan untuk mendapatkan keuntungan , telah beralih dari kebajikan dan melanggar aliansi perdamaian , melupakan nasib penduduk yang tidak terhitung dan mengacaukan harmoni yang telah ada antara penguasa dari dua negara.
Ini bagaimanapun , adalah satu permasalahan dimasa lampau. Dalam surat anda mengatakan bahwa “sejak dua negara kita telah bergabung kembali dalam perdamaiand an dua penguasa kembali rukun,”anda berhasrat “untuk mengistirahatkan prajurit anda, mengembalikan kuda-kuda anda ke padang rumput , dengan tujuan agar generasi ke generasi dapat mengenal kemakmuran dan kebahagiaan dan kita mungkin memulai awal baru dari perdamaian dan harmoni”. Kami dengan sungguh-sungguh setuju pada ucapan tersebut . Para orang bijaksana memperbaharui diri mereka setiap hari , berubah dan membuat awal baru dengan tujuan agar orang tua dapat beristirahat dan yang muda dapat tumbuh dewasa , yang masing-masing mempertahankan kehidupannya sendiri dan mengisi tahun demi tahun dengan apa yang dianugrahkan Langit. Sudah lama kami dan Shanyu bergabung untuk berjalan dalam jalan ini , mengikuti kehendak Langit dan mengasihi rakyat , melimpahkan berkat perdamaian kesetiap generasi tanpa akhir , kemudian tidak ada satupun didunia ini yang tidak merasakan benefitnya.
Dua negara besar kita , Han dan Xiongnu , berdiri bersama-sama . Sejak Xiongnu berdiam di utara , dimana tanah begitu dingin dan beku yang mematikan datang lebih awal , kami telah memberikan dekrit kepada para pejabat kami agar mengirimi Shanyu setiap tahun , sejumlah millet , ragi , emas , pakaian sutera , benang , serat sutera dan sejumlah artikel.
Sekarang dunia berada dalam perdamaian dan orang-orang dapat beristirahat . Kami dan Shanyu harus menjadi orang tua bagi mereka . Ketika kami mempertimbangkan permasalahan masa lampau , kami menyadari bahwa ini hanya permasalahan kecil dan alasan sepele dari rencana mentri kami yang telah gagal . Permasalahan itu tidak berharga untuk merusak harmoni yang telah ada diantara saudara.
Kami telah mendengar bahwa dikatakan Langit tidak memihak dalam memberikan naungan kepada umat manusia , dan Bumi tidak berprasangka dalam memikulnya. Mari kami , kemudian bersama Shanyu , mengesampingkan masalah sepele ini dimasa lampau dan berjalan dalam jalan besar bersama-sama , menghapus kejahatan sebelumnya , dan merencanakan jauh kedepan , dengan tujuan agar rakyat dikedua negara dapat bergabung bersama seperti anak-anak dalam satu keluarga. Kemudian , dari tak terhitung banyaknya rakyat hingga ikan dan kura-kura , burung yang mengudara diatas , segala mahluk yang berjalan dan bernafas serta bergerak , tidak akan ada lagi yang gagal dalam mencari perdamaian dan keuntungan dan pertolongan dari bahaya.
Untuk membuat manusia datang dan pergi tanpa rintangan adalah jalan dari Langit . Mari kita berdua melupakan masa lampau . Kami telah mengampuni subjek kami yang telah melarikan diri ke Xiongnu atau yang dijadikan tawanan . Demikian juga Shanyu tidak bertanya lebih jauh mengenai Zhang Ni dan pemimpin Xiongnu lain yang telah menyerah kepada kami.
Kami telah mendengar bahwa para penguasa dimasa kuno membuat janji mereka dengan jelas , saat mereka memberikan persetujuan mereka , mereka tidak akan menarik kembali kata-katanya. Shanyu juga harus mempertimbangkan hal ini dengan baik , sehingga seluruh dunia dapat menikmati perdamaian. Sesudah aliansi perdamaian ditandatangani , bangsa Han tidak akan menjadi yang pertama untuk melanggarnya ! Marilah Shanyu mempertimbangkan pertakaan ini !
Ketika Shanyu mengekspresikan kesediaannya untuk perjanjian perdamaian , Kaisar Wen mengeluarkan sebuah maklumat sekretraris kerajaan yang terbaca :
Shanyu yang agung dari Xiongnu telah mengirimkan sebuah surat yang menandakan bahwa aliansi perdamaian telah disepakati . Tidak ada aksi yang diperlukan mengenai orang-orang yang telah melarikan diri dari satu negara ke negara lain , karena mereka tidak cukup banyak untuk mempengaruhi populasi atau ukuran dari kawasan kita . Bangsa Xiongnu sebaiknya tidak menerobos perbatasan , tidak juga kekuatan Han pergi ke perbatasan luar. Siapapun yang melanggar kesepakatan ini akan dieksekusi . Ini adalah untuk kepentingan dua negara bahwa mereka sebaiknya hidup dalam persahabatan kekal tanpa agresi lebih jauh . Kami telah memberikan persetujuan terhadap aliansi ini dan sekarang kami berharap untuk mempublikasinya secara luas kepada dunia sehingga semua dapat memahami dengan jelas.
Empat tahun kemudian Old Shanyu Jizhu wafat dan diteruskan oleh anaknya yang bernama Junchen . Setelah Junchen mendapat gelar Shanyu , Kaisar Wen sekali lagi memperbaharui aliansi perdamaian sebelumnya . Zhonghang Yue tetap melanjutkan sebagai penasehat bagi penguasa baru.
Sejarahwan Besar berkata : “Ketika Confucius menulis Spring and Autumn Annals , dia sangat terbuka dalam membicarakan tentang terhadap pemerintahan Yin dan Huan , adipati awal dari Lu ; tetapi ketika tiba dimasa periode Adipati Ding dan Ai ., tulisannya lebih tersamar . Karena dalam kasus terakhir dia menulis mengenai masanya , dia tidak mengekspresikan penilaian yang sebetulanya , tetapi menggunakan bahasa halus dan berhati-hati.
Masalah yang bisa terjadi pada hari dengan orang-orang yang membahas urusan Xiongnu adalah bahwa mereka hanya mencari untuk beberapa keuntungan sementara, beralih kepada jenis pujian agar pandangan mereka diterima , tanpa mempertimbangkan apa dampak yang mungkin pada semua pihak yang berkepentingan. Pada saat yang sama para jendral dan pemimpin militer mengandalkan kebesaran dan kekuatan Tiongkok dan mulai arogan , dan penguasa yang mengikuti nasehat mereka dalam mengambil keputusan . Jadi tidak ada prestasi mendalam yang perndah dicapai.
Kaisar Yao dimasa kuno , sebijaksananya dia , tidak benar-benar sukses sebagai seorang penguasa , sembilan provinsi Tiongkok harus menanti sampai masa pemerintahan Yu sebelum mereka mengenal perdamaian yang sesungguhnya. Jika membangun sebuah dinasti yang benar-benar layak seperti yang terjadi pada masa kuno , karena itu , tidak ada yang lebih penting daripada memilih mentri dan jendral yang tepat ! Tidak ada yang lebih penting daripada memilih jenderal dan menteri yang tepat!
Penulis : Sima Qian (135-86SM) – translated by Burton Watson
Alih Bahasa : HZW
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa
[1] Penemuan Peking Man di tahun 1929 menunjukkan bahwa “homo erectus” pada masa itu berburu menggunakan api untuk menerangi goa dimana mereka tinggal. Onta bersama binatang lainnya seperti badak , hyena , gajah , leopard etc telah menjadi objek buruan untuk bahan makanan..Liu Xinru , “The Silk Road In The World History” , OxfordUniversity Press , 2010 . Referensi lebih awal mengenai onta juga sudah terdapat di San Hai Jing. Kebijakan penguasa Han adalah menyediakan unit onta untuk mendukung supply , dan juga mengirim camel-corps ke kawasan perbatasan. http://web.budaya-tionghoa.net/the-history-of-china/republik-tiongkok-taiwan/1816-eksistensi-onta-dalam-sejarah-tiongkok-42
[2] Teks mengatakan “tidak ada nama marga dan nama halus” , tetapi kata “nama marga” kemungkinan sebuah kesalahan. Nama halus adalah nama yang digunakan di tempat nama pribadi untuk menghindari keakraban yang terlalu berlebihan.
[3] Gong Liu adalah tokoh semi-legenda yang dianggap sebagai leluhur Zhou bermarga Ji.
[4] Xirong adalah satu dari empat barbarian di empat penjuru mata angin bersama Dongyi (Timur) , Nanman (Selatan) , Beidi (Utara)
[5] Asal usul masyarakat Zhou berasal dari Bin . Penelitian Quan Mu [1931] memberikan bukti bahwa Bin dari teks awal sama dengan fonetik “fen” .
[7] Kaisar Zhou dari Shang atau Di Xin . Lihat genealogi Shang : http://web.budaya-tionghoa.net/the-history-of-china/dinasti-shang/1846-genealogi-leluhur-dan-raja-dinasti-shang
[8] Raja Mu dari Zhou atau Zhou Mu Wang , raja kelima Zhou yang masa kekuasaannya sekitar 976-956SM sampai dengan 922-918SM.
[9] Kode hukum terdiri dari sebuah bab dalam “Book of Documents” yang juga dikenal sebagai kode dari Marquis Lu.
[10] Zhou Mu Wang merupakan raja kelima Dinasti Zhou.
[11] Quanrong atau Dog Rong salah seorang grup etnis di baratlaut Tiongkok yang menganggap anjing putih sebagai leluhurnya.
[12] Duke Xiang of Qin atau Qin Xiang Gong (reign 777-766SM) , pemimpin keenam Negara Qin – negara yang kelak mempersatukan Tiongkok dan mendirikan Dinasti Qin
[13] Duke Li of Qi (reign 824-816SM) pemimpin kesembilan Negara Qi dimasa Dinasti Zhou Barat. Sebagai penguasa yang kejam dia akhirnya terbunuh oleh pemberontakan rakyat Qi yang menentangnya.
[15] King Xiang of Zhou atau Zhou Xiang Wang (reign 651-619SM) adalah raja kedelapanbelas Dinasti Zhou yang sempat disingkirkan oleh Zidai pada tahun 635M sebelum dipulihkan oleh Duke Wen of Jin
[16] Shijing terdiri dari 305 puisi dan lagu yang berasal dari abad 10-7SM
[17] Xianyun adalah suku kuno nomadic yang sering menyerang Tiongkok dan sering diasosiasikan dengan Xiongnu
[18] Sima Qian mengutip dari tiga puisi yang berbeda : “Bigong” of “The Temple Odes of Lu” , Liuyue” dan “Chuju” of the “Lesser Odes”
[19] Duke Wen of Jin atau Jin Wen Gong (697SM , reign 636-628M) seorang pemimpin Negara Jin yang kompeten dan dibawah kepemimpinannya Negara Jin mulai berkembang pesat menjadi negara yang kuat.
[20] Duke Mu of Qin atau Qin Mu Gong ( reign 659-621SM) , salah seorang dari Lima Hegemon atau Wuba . Kekuatan Qin Mu Gong ditopang oleh orang-orang pandai seperti Baili Xi , Jian Shu , You Yu , Pi Bao , Gong Sun et al .
[21] Duke Dao of Jin atau Jin Dao Gong (586-558SM) berkuasa (573-558SM) salah satu penguasa Negara Jin yang menjadi salah satu kekuatan utama dimasa chunqiu.
[22] King Zhaoxiang of Qin (reign 306-251SM) .
[23] Dari sini terlihat bahwa Kaisar Pertama Qin Shi Huang , dalam membangun Tembok Besar tidak memulai dari nol seperti yang sering dikira orang , tetapi hanya memperbaiki dan menghubungkan tembok yang lebih tua di negara-negara utara.
[24] Li Mu (? – circa 236SM) , seorang jendral terkemuka dari Negara Zhao yang merupakan salah satu dari Empat Jendral Besar dimasa Zhanguo.
[25] Yuezhi sebuah bangsa Indo-Eropa kuno dan Barbarian Timur yang dimaksud adalah Donghu.
[26] Touman yang dikenal sebagai Shanyu (Chanyu , reign 220-209SM)
[27] Yang dimaksud adalah Gurun Gobi
[28] Modu atau Maodun (reign 209-174SM)
[29] Tidak jelas nama gelar tersebut. Dimasa kemudian ketikaorang-orang tersebut menyerang dan menguasai Tiongkok utara , Juqu menjadi sebuah marga Tionghoa.
[30] Sima Qian melihat satu perbandingan antara situasi di Tiongkok dimasanya , ketika penjara penuh dengan orang-orang yang menanti hukuman.
[31] Empat warna merupakan symbol dari empat arah dalam kepercayaan Tionghoa , jika narasi ini benar , dalam kepercayaan Xiongnu juga demikian.
[32] Harap dibedakan antara Raja Hann Xin atau Han Wang Xin dengan Jendral Han Xin yang membantu Liu Bang melawan Xiang Yu.
[33] Dalam surat itu Maodun menyarankan bahwa karena mereka berdua , dirinya dan ibu suri Lv sudah tua dan sendirian , mereka mungkin bisa bersama dan saling menghibur.
[35] Memberikan jarak pandang terhadap ibukota.