Budaya-Tionghoa.Net | Menurut Literatur Sejarah China, kurun waktu 220-280 disebut Three Kingdoms (三國, hanyu pinyin Sānguó, bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Tiga Kerajaan atau dalam bahasa dialek Hokkien sering disebut Samkok.
|
Sudah jelas sekali bahwa Three Kingdoms adalah sebuah perjalanan sejarah, dimana pada waktu (220-280) itu di wilayah daratan China terdapat Tiga Kerajaan, yaitu Kerajaan Wei yang diproklamirkan oleh Cao Pi, Kerajaan Shu yang didirikan oleh Liu Bei yang selanjutnya dikenal sebagai Kaisar Zhaolie dan Kerajaan Wu yang didirikan oleh Sun Quan dari Jiangdong.
Sejarah ini begitu menyatu dengan hati masyarakat China ketika pada abad ke-14 diangkat dalam bentuk novel oleh seorang penulis yang bernama Luo Guanzhong. Luo Guanzhong menamakan karyanya dengan nama 三國演義, hanyu pinyin Sānguó yǎnyì, dalam bahasa Inggris Romance of the Three Kingdoms).
Sebagai penulis maka tentu saja Luo Guanzhong menggunakan kreativitasnya untuk menyusun kembali serangkain kisah sejarah antara tahun 169 sampai dengan 280.
Naskah asli Sānguó yǎnyì sebanyak 120 bab, dimana diperkirakan terdapat sebanyak 35 kisah fiksi (hasil imajinasi Luo Guanzhong). Tentu saja kisah fiksi ini meliputi tokoh, karakter, kejadian, tempat dan tahun yang fiksi pula.
Dewasa ini banyak sekali film-film dilayar lebar, sinetron, buku sejarah bahkan komik dengan menggunakan nama atau judul Three Kingdoms, tapi ketika diselidiki ternyata salah satu kisahnya bisa saja merupakan hasil fiksi dari Luo Guanzhong, ataupun sebaliknya dengan menggunakan nama Romance of the Three Kingdoms, tapi ketika diperhatikan secara seksama ternyata penulisannya dimulai dari tahun 220 dan bukan 169.
Dari : Halim
Penulis buku Qin and Han Dynasty
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa |