Budaya-Tionghoa.NetMelanjutkan Kumpulan Puisi Kontemporer Tiongkok (1)
2. Puisi Liang Xiaobin
Biodata Singkat:
Liang Xiaobin ( 1955 – ), adalah seorang penyair kelahiran tahun 1955, yang berasal dari kota Hefei, propinsi Anhui. Beliau memulai menulis puisi pada tahun 1972. Puisi yang terkenal darinya adalah “ China, Kunciku telah Hilang”, “ Tembok Seputih Salju”. Pada tahun 1991 menjadi anggota dari Asosiasi Penulis China ( Chinese Writers Association ). Karya-karya puisinya telah bahan buku pelajaran untuk sekolah menengah atas China.
Tembok Seputih Salju
Liang Xiaobin
Mama, Aku melihat tembok seputih salju Pagi, Aku ke pasar membeli krayon, Melihat seorang pekerja Menghabiskan banyak tenaga, Untuk mengecat sekeliling tembok yang sangat panjang Dia berpaling menolehku dan tersenyum, Dia menyuruhku Untuk mengabarkan pada semua anak-anak: Kelak jangan sembarangan mencorat-coret tembok ini. Mama, Aku melihat tembok seputih salju. Di atasnya pernah begitu kotor, Banyak tertulis kata-kata kasar. Mama, engkau pun pernah menangis, Hanya karena caci maki itu, Papa telah pergi, Pergi selama-lamanya. Dibanding susu kureguk yang putih bersih , Masih jauh lebih putih bersih tembok itu, Selalu terbersit di dalam mimpiku, Dia masih berdiri di garis horisontal, Pesona sinar berkedap-kedip di siang hari, Aku suka tembok putih bersih. Tidak akan corat-coret tembok ini lagi selamanya, Tidak akan, Langit cerah yang hangat dan selembut seperti mama, Kau dengar tidak? Mama, Aku melihat tembok seputih salju.1980
Diterjemahkan oleh : Liu Weilin
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa