SEKILAS SEJARAH TIONGKOK
Tiongkok merupakan salah satu negara tertua di dunia. Lebih dari lima ribu tahun yang lalu, kebudayaannya sudah sangat tinggi. Meskipun peninggalan tulisan tidak terlalu banyak, tapi peninggalan budaya lain–berupa gambar, hasil kerajinan keramik dan lain-lain–masih terus ditemukan dan digali sampai dengan saat ini. Huang Di [Wni Te] 黄帝 dan Yan Di [Yam Te] 炎帝 merupakan dua kaisar tertua yang dikenal pada saat itu. Kedua kaisar ini dianggap sebagai leluhur orang Tionghoa, karena itu orang Tionghoa menyebut dirinya sebagai “Yan-Huang zisun” [Yam Wni Cu Sun] 炎黄子孙 yang berarti “keturunan Yandi dan Huangdi”.
Yan Di 炎帝 |
Huang Di 黄帝 |
Kemudian ada Kaisar Zhuan Xu [Cuan Hiok] 颛须, Di Ku [Te Khou] 帝喾, Yao [Giao] 尧dan Shun [Sun] 顺. Yao dan Shun terkenal karena tindakan demokratisnya, ia menyerahkan kepemimpinannya tidak kepada anak atau keluarganya, tapi kepada orang luar yang dianggap mampu untuk meneruskan kepemimpinannya.
Negara dalam bentuk formal dikenal sejak adanya Dinasti Xia [He] 夏, sebuah dinasti yang didirikan oleh Xia Yu [He Yi] 夏禹. Ia juga sering dipanggil Da Yu [Tai Yi] 大禹 atau Yi yang Agung. Menerima kepemimpinan dari Shun, ia terkenal dengan jasanya karena memimpin rakyat membuat pengairan untuk melawan banjir dan persawahan. Selama beberapa tahun ia memimpin rakyatnya bekerja tanpa pulang ke rumah. Tiga kali lewat di depan rumahnya tanpa singgah, ia berjanji tidak akan pulang ke rumah sebelum pekerjaannya selesai.
Pada zaman purba ini, rakyat Tiongkok disebut orang Hua [Hua] 华, atau Huaxia [Huahe] 华夏, kemudian berubah menjadi Zhonghua [Tionghoa] 中华. Daerah tempat tinggalnya disebut Zhongyuan [Tiongguan] 中原 yang berarti dataran tengah, kemudian berubah menjadi Zhongguo [Tiongkok] 中国 yang berarti negara tengah. Disebut demikian karena memang berada di tengah daratan Tiongkok saat itu. Daerah timur dihuni orang Yi [Yi] 夷 dan Yue [Wat] 粤, daerahselatan orang Man [Ban] 蛮, daerah barat orang Rong [Jiong] 戎 dan daerah utara orang Di [Tek] 狄.
Dinasti Xia berlangsung sekitar lima ratus tahun.Para kaisar semakin diktator dan makin senang berfoya-foya.Mereka menjadikan tawanan perang sebagai budak dan mempekerjakan mereka di luar batas perikemanusiaan.
Kaisar Dinasti Xia yang terakhir, Xia Jiewang [He Kiat Ong] 夏桀王 adalah kaisar yang kejam dan bodoh. Karena kemarahan rakyat, akhirnya timbul pemberontakan yang dipimpin Chengtang [Seng Thong] 成汤. Dinasti Xia hancur digantikan oleh Dinasti Shang [Siang] 商.
Xia Yu夏禹 Pendiri Dinasti Xia |
Cheng Tang 成汤 Pendiri Dinasti Shang |
Shang Chengtang memerintah dengan mengandalkan dua orang perdana menteri. Ia mencoba membuat pemerintahannya mewakili amanat rakyat.Karenanya, seorang perdana menterinya diambil dari golongan ningrat dan seorang lagi mewakili golongan budak–yang kedua ini bernama Yi Yin [Yi Yin] 伊尹 (dalam buku-buku lama ditulis sebagai Ie In), terkenal sebagai pejabat yang bersih dan bijaksana.Dinasti ini pernah dipindah ibukotanya oleh Pan Geng [Puan Keng] 盘庚 ke tempat yang lebih aman di sebelah timur (sebelah barat laut kota An’yang [An Yang] 安阳, propinsi Henan [Ho Lam] 河南 sekarang).Sejak itu Dinasti Shang disebut juga Dinasti Yin [Yin] 殷.
Setelah lima ratus tahunan, Dinasti Shang mengalami nasib yang sama dengan Dinasti Xia sebelumnya. Kaisar makin lalim, makin berfoya-foya. Kaisar terakhir Shang Zhouwang [Siang Tiu Ong] 商纣王, yang dikendalikan selirnya yang bernama Da Ji [Tat Ki] 妲己, luar biasa kejamnya dan banyak menghukum menteri setia dan jujur hanya karena hasutan selirnya itu. Akhirnya dinasti ini dihancurkan pemberontakan yang dipimpin Ji Fa [Ki Huat] 姬发 dan berdiri Dinasti Zhou [Ciu] 周. Ji Fa menjadi Kaisar dengan gelar Zhou Wuwang [Ciu Bu Ong] 周武王, sedang ayahnya yang bernama Ji Chang [Ki Chiang] 姬昌 diberi gelar Kaisar Zhou Wenwang [Ciu Bun Ong] 周文王. Dinasti Zhou bertahan selama delapan ratus tahun lebih (1066–771 SM).
Zhou Wuwang bertindak bijaksana, keluarga Shang Zhouwang tidak dibasmi, bahkan seorang anaknya diberi kedudukan tinggi, tindakan ini meredam tindakan balas dendam. Orang-orang yang berjasa diangkat sebagai rajamuda atau zhuhou [cuhou] 诸侯 dan berkuasa di satu daerah. Kalau dilihat dari kacamata sekarang, rajamuda mirip gubernur yang mempunyai otonomi penuh untuk suatu daerah, tetapi ia harus tunduk dan mengirim upeti sebagai pajak tiap tahun kepada pemerintah pusat yang dipimpin seorang kaisar.
Pada saat Dinasti Zhou menjadi lemah, para rajamuda melepaskan diri dari kekaisaran dan mengubah daerahnya menjadi negara yang berdiri sendiri. Mereka sendiri menjadi rajanya. Dengan demikian muncullah puluhan negara yang saling berperang satu sama lain untuk memperluas wilayahnya. Ini terjadi pada zaman Dinasti Zhou Timur 东周(ibukota Dinasti Zhou dipindahkan ke sebelah timur, agar menjauhi suku-suku di sebelah barat yang sering melakukan penyerangan, sejak itu disebut Dinasti Zhou Timur). Kekacauan ini makin merebak dengan makin lemahnya pemerintah pusat Dinasti Zhou.Zaman ini disebut Zaman Musim Semi dan Musim Gugur atau Chunqiu [Chun Chiu] 春秋.
Zhou Wenwang 周文王 |
Zhou Wuwang 周武王 |
Keturunan raja yang kalah perang sering menggunakan nama kerajaannya sebagai sne.Kadang-kadang gelar dari raja atau alias dari raja dijadikan sne. Akibatnya muncullah sne-sne baru dalam jumlah yang cukup banyak. Zaman Chunqiu merupakan zaman lahirnya sne orang Tionghoa.
Hasil dari pertempuran ratusan tahun meninggalkan sisa tujuh negara. Negara lain, bahkan negara pusat Dinasti Zhou Timur, hancur. Tujuh negara yang tersisa adalah Qin [Cin] 秦, Chu [Chou] 楚, Yan [Yan] 燕, Wei [Gui] 魏, Han [Han] 韩, Qi [Ce] 齐, dan Zhao [Tio] 赵, yang kemudian terus-menerus saling serang untuk menyatukan wilayah Tiongkok. Zaman ini terkenal dengan sebutan Zaman Negara Berperang atau Zhanguo [Cian Kok] 战国.Setelah sekitar 500 tahun berperang, muncullah negara Qin sebagai pemenang.
Pada zaman ini lahirlah seorang pujangga, menteri yang patriotik, bersih, dan jujur. Ialah Qu Yuan [Khut Guan] 屈原 dari negara Chu [Chou] 楚.Ia berjuang untuk mengadakan aliansi enam negara dan berjuang bersama melawan negara Qin yang ambisius. Strategi ini mula-mula berhasil, tapi raja Qin mengirim utusan untuk menyuap menteri-menteri Chu, akhirnya raja Chu terbujuk, strategi aliansi enam negara dibatalkan, dan ketika Qin menyerang, Chu hancur, berdirilah Dinasti Qin [Cin] 秦. Qu Yuan–yang bukan saja strateginya diabaikan, bahkan difitnah dan dihukum buang–mendengar negaranya hancur setelah meninggalkan strategi yang diusahakannya, sangat kecewa dan putus asa, akhirnya bunuh diri dengan menceburkan diri ke sungai Miluo [Bek Lo] 汨罗.
Sampai sekarang rakyat yang masih sangat menghormatinya. Tiap tanggal kematiannya, yaitu tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek, rakyat memperingatinya dengan mengadakan sembahyang dan mengadakan perlombaan perahu naga di sungai, bahkan sering melemparkan bacang [baq cang] 肉粽 ke sungai. Semua ini adalah simbol, bahwa rakyat masih menggunakan perahu mencari jenazahnya Sedang bacang yang dilemparkan ke sungai adalah simbol bahwa rakyat mengharap ikan-ikan tidak memakan jenazahnya, tapi memakan bacang. Setelah meninggal 2200 tahun yang lalu, Qu Yuan masih dihormati orang, suatu prestasi yang luar biasa. Di Indonesia, perayaan memperingati Qu Yuan ini dikenal dengan “Peq cun” 爬船 (dulu ditulis: Pehcun).
Qu Yuan 屈原 |
Qin Shihuangdi 秦始皇帝 |
Kaisar Dinasti Qin–negara pemenang perang– adalahYing Zheng [Ying Ceng] 嬴政, yang memakai gelar Qin Shihuang [Cin Si Hong] 秦始皇, yang berarti kaisar pertama. Memang pemerintahan yang formal dan lengkap beserta aparat dan undang-undang serta tata cara persidangan kekaisaran baru ada pada saat itu, sehingga Qin Shihuang benar-benar adalah kaisar pertama. Ia menggunakan sebutan huangdi [hong te] 皇帝 bagi dirinya.
Sebelum itu “huang” maupun “di” berarti kaisar, tapi selalu dipisah. Dalam legenda bahkan dikatakan ada San Huang Wu Di [Sam Hong Ngou Te] 三皇五帝, yang berarti ada tiga Huang dan lima Di. Ia menggabungkannya menjadi huangdi menunjukkan bahwa ia lebih besar daripada huang maupun di. Ia juga menyeragamkan huruf tulisan bahasa Tionghoa, menyeragamkan sistem ukuran, timbangan, dsb.
Qin Shihuang akhirnya mati muda karena keracunan obat panjang umur yang terlalu banyak diminumnya. Karena sangat takut mati, ia mencari obat panjang umur ke mana-mana dengan tujuan agar bisa hidup langgeng tanpa kematian. Kaisar ini meninggalkan peninggalan sampai sekarang, yaitu Tembok Besar di Tiongkok Utara untuk membendung serbuan suku-suku di utara. Setelah mendapat perbaikan dan penambahan beberapa kali oleh kaisar-kaisar berikutnya–terutama pada masa Dinasti Ming [Bing]明, jadilah Tembok Besar yang ada sekarang. Tembok Besar ini disebut Wanli Changcheng [Ban Li Tng Snia] 万里长城, yang berarti “tembok panjang puluhan ribu li”. Satu li adalah setengah kilometer. Tembok ini melintang dari pantai timur sampai padang pasir di Tiongkok Barat sepanjang sekitar 5000 km.
Peninggalan kedua yang tak kurang populernya– ditemukan belum lama–adalah terakota atau bingmayong [ping ma yong] 兵马俑. Terakota adalah patung-patung prajurit dengan kuda dan kereta perangnya yang terbuat dari tanah. Ratusan patung prajurit dengan pakaian militer lengkap dengan ukuran seperti manusia berhasil digali dari dalam tanah. Patung-patung ini adalah simbol kekuasaan kaisar dan dimakamkan bersama kaisar yang meninggal. Terakota ditemukan di dekat ibukota kuno Xi’an [Se An] 西安, Tiongkok Barat Laut. Kedua peninggalan ini sekarang tiap hari dikunjungi ribuan turis dalam maupun luar negeri. Diperkirakan masih banyak peninggalan dalam tanah yang belum tergali.
Anak Qin Shihuang sebagai kaisar kedua, bodoh dan kejam. Enam negara lain yang dihancurkan ayahnya dulu, menggunakan kesempatan untuk merebut kembali wilayah mereka. Kerusuhan didukung rakyat yang tidak senang akan kesewenang-wenangan kaisar, hingga akhirnya menghancurkan kekaisaran Qin yang kuat dan megah itu. DidirikanlahDinasti baru yang dinamakan Dinasti Han [Han] 汉 (206 SM–220M).Dinasti ini bertahan selama empat ratus tahun lebih.