Urgensi Kebudayaan
Pada pertengahan tahun 2000, HarvardUniversity menyelenggarakan simposium yang dimotori Lawrance E. Harrison dan Samuel P. Huntington. Pertemuan ilmiah yang melibatkan 22 pembicara yang datang dari berbagai disiplin keilmuan sosial ini mengangkat tema Culture Matters: How Values Shape Human Progress. Para ahli seperti Michael Porter, Jeffrey Sachs, Francis Fukuyama dan lain sebagainya saling berdebat terkait urgensi kebudayaan bagi kemajuan suatu bangsa. Dalam simposium tersebut paling tidak terdapat dua pandangan besar yang mewakili dua kelompok besar yaitu aliran kultural dengan aliran struktural, sebagaimana dinyatakan berikut:
Ajaran pokok kelompok konservatif adalah bahwa budayalah, dan bukannya politik, yang menentukan kesuksesan sebuah masyarakat. Ajaran kelompok liberal adalah bahwa politik dapat mengubah sebuah budaya dan membuatnya bertahan.
(Daniel Patrick Moynihan)[1]