Budaya-Tionghoa.Net | Begitu nama Biara Shaolin disebut, biasanya yang terlintas di benak kita adalah murid-muridnya, kewajiban, kesederhanaan, heroisme, dan kerja keras. Secara umum Biara Shaolin dikaitkan dengan ketenaran kungfunya yang melegenda di seluruh dunia, di samping sebagai pusat agama Buddha. Meskipun demikian, popularitas Biara Shaolin dalam kaitannya dengan kungfu jauh melebihi kesadaran orang tentang perannya dalam pusat agama Buddha. Sedemikian populernya kungfu Shaolin sehingga sering secara “berlebihan” khalayak mengatakan bahwa semua kungfu di seluruh dunia berasal dari Biara Shaolin.
Ekonomi Di Masa Dinasti Han – Wu Wei Jing Ji
Budaya-Tionghoa.Net| Sejak kejatuhan Dinasti Qin dan berdirinya Dinasti Han , ekonomi di China hancur lebur. Walau Dinasti Qin sejak reformasi yang dimotori oleh Shang Yang membawa kemajuan luar biasa disegala bidang , ternyata setelah penyatuan 6 negara dan pemberontakan petani yang pertama kali tercatat dalam sejarah Tiongkok membawa kehancuran dalam bidang ekonomi.
Tata-cara Penulisan Nisan (Bongpay) Tradisional Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Bongpay (Mandarin: Mu-bei) adalah sebutan dalam dialek Hokkian untuk papan nisan pada makam tradisional Tionghoa yang biasanya terbuat dari batu, marmer ataupun batu sejenis lainnya. Di atas bongpay biasanya terdapat tulisan-tulisan dalam karakter Han yang mengandung makna dan nilai artistik tersendiri. Bongpay biasanya selain menuliskan mengenai mendiang pemilik makam tadi, juga melambangkan bakti dari anak cucu sang mendiang.
Ada apa di Lasem? (1) – Banyak Kopi Enak Disitu
Budaya-Tionghoa.Net |Jam 9 malam saya turun dari bis, jalanan masih ramai. Ojek langsung mengerubung. Waktu minta diantar ke hotel Wijaya ada yang senyum2, ada yang minta 5 ribu. Saya pilih yang minta 5 ribu. Naik ojek tidak sampai 5 detik langsung turun lagi, karena sudah sampai.
Jay Chou Is Kato !
Budaya-Tionghoa.Net | Green Hornet melalui perjalanan sejarah yang demikian kusut membuat Kato juga mengalami krisis identitas. Semula dia adalah seorang Jepang sejak Green Hornet mengudara di radio Amerika. Serangan Jepang ke Pearl Harbour (1941) membuat karakter Kato menghadapi sentimen anti-Jepang yang pekat. Kato kemudian berganti menjadi seorang Filipino , Korea kemudian Chinese seiring pergantian media , dari radio , komik , serial televisi sampai layar lebar. “Sinifikasi” Kato juga mengulang apa yang terjadi dalam dalam Geisha(2005) , dimana ketiga peran geisha diperankan oleh artis Chinese (bukannya Jepang) seperti Gong Li , Michelle Yeoh dan Zhang Zhiyi.