Budaya-Tionghoa.Net | Sejak membaca cerita silat beberapa tahun yang lalu, pertanyaan di atas selalu berada di benak. Kalau pertanyaan di atas diajukan dalam kuesioner, mungkin
beberapa menjawab nyata dan beberapa menjawab khayal. Mungkin ada beberapa sebelum menjawab yang bertanya lwekang yang seperti apa?
Tag: jin yong
Bayangan Punggung – Zhu Ziqing
Budaya-Tionghoa.Net | Sore ini, sambil surfing ke Internet, ketemu ceritera pendek Bayangan Punggung yang disinggung Jin Yong dalam tulisan non-cersilnya berjudul Begajul Cilik Wei Xiaobao yang saya terjemahkan itu. Karena ceritera ini disebut sebagai ceritera pertama dalam sastra Tionghoa yang menggambarkan hubungan antara ayah dan anak, dan juga cuma dua halaman, saya terus langsung mengalihbahasakannya. Ceriteranya sih terasa cengeng, pengarangnya sampai berulangkali mengucurkan air mata. Tetapi sebagai seorang anak yang meninggalkan rumah di usia muda dan kini harus melihat tiga orang putranya pergi satu persatu dari rumah, ada yang menggugah dari ceritera ini. Makanya saya langsung mengetikan ke dalam bahasa Indonesia, hitung-hitung sebagai pelengkap terjemahan Begajul Cilik yang lalu. Saya tak tahu apakah tulisan ini pernah diterjemahkan atau tidak. Tapi karena ini salah satu karya yang sempat disinggung oleh Jin Yong, jadi walaupun istri saya bilang judul Bei Ying atau bayangan punggung ini koq rasanya seperti judul pasaran dalam berbagai ceritera dan lagu yang sering dia dengar dulu, tetapi saya sudah terlanjur terjemahkan, maka saya lampirkannya di sini. Selamat menikmati! Salam, Aris.
Melatih Diri Untuk Menenteramkan Rakyat
Budaya-Tionghoa.Net | 修 己以安百姓 “membina diri menentramkan rakyat” adalah yang dikatakan Kongzi 孔子 kepada Zi Lu 子路 ketika Zi Lu bertanya arti junzi 君子. Kong Zi menegaskan, seorang junzi selalu melatih diri dan menjaga pikiran dan batin, berlaku sungguh-sungguh 修己以敬, arti 敬 adalah sungguh-sungguh, dilakukan dengan hormat, dan arti 修 adalah membina diri, memperbaiki diri.
Oey Kim Tiang [1903-1995]
Budaya-Tionghoa.Net | Salah satu orang peranakan Tionghoa Tangerang (“Cina Benteng”) yang terkenal di masyarakat penggemar cerita silat adalah Oey Kim Tiang (OKT) , yaitu yang merupakan salah satu pennerjemah cerita silat terbesar dan produktif selain Gan KL (Gan Kok Liang) . OKT juga dinilai merupakan satu-satunya penerjemah syair dalam cersil (cerita silat) ke dalam bahasa Indonesia. OKT (nama yang lebih dikenalnya) lahir di Tangerang pada tahun 1903 di Tangerang dan meninggal pada tahun 1995.
Poo Kiam | Bao Jian | Pedang Pusaka
Budaya-Tionghoa.Net | Poo kiam adalah dialek Hokkian dari bao jian yang artinya pedang pusaka. Kalau ada yang suka membaca cerita silat, terutama dari pengarang asli Tiongkok sana, tentu banyak sekali nama-nama pedang pusaka yang berseliweran, namun pedang pusaka resmi kekaisaran dalam sejarahnya hanya tunggal, yaitu yang namanya Shang Fang Bao Jian (Hokkian : Siong Hong Po Kiam). Shang Fang Bao Jian ini kalau tidak salah pernah muncul beberapa kali dalam beberapa karya novel silat yang terkenal dari Jin Yong misalnya The Swords Stained with Royal Bloods dan banyak film2 mandarin klasik.