Budaya-Tionghoa.Net | Perkembangan ekonomi di Republik Rakyat Tiongkok dalam bidang ekonomi, teknologi dan kebudayaan mau tidak mau akan mempengaruhi dunia dengan kebudayaan Tionghoa, dengan demikian rakyat Tiongkok memperkenalkan dunia dengan konsep harmoni dalam abad ini. Taoisme mengajarkan bagaimana kita bisa mendapatkan penghidupan harmoni antara tubuh dan pikiran, yang diperlukan untuk kesehatan dan Confucianisme mengajarkan keharmonian antar bangsa-bangsa untuk hidup berdampingan secara damai. Keharmonian ini juga dilakukan oleh semua makhluk di alam.
Semua negara membutuhkan harmoni internal yang diperlukan untuk perdamaian dan kemakmuran, harmoni juga berlaku untuk hubungan internasional, dan saya berpikir bahwa jika ada perbedaan antara negara-negara, mereka akan mencari jalan harmoni agar bisa diselesaikan perbedaan secara damai. Keselarasan adalah prinsip dasar dunia, yang membawa hidup berdampingan secara damai.
Prof Dr Fung Yu-Lan menulis dalam kata pengantar untuk buku beliau yang berjudul ¡ÈChuang Tzu¡É sebagai berikut: “The Book of Lao Zi adalah cukup pendek, tetapi isinya luas, dibicarakan banyak sekali hal-hal, dan kadang-kadang pikiran beliau tidak jelas digambarkan. Isinya ditulis dalam bentuk puisi dan bisa menimbulkan banyak interpretasi yang berbeda-beda. Filsafat Zhuang Zi’ adalah arus utama dari ajaran Tao. Bukunya dengan komentar-komentar yang dilakukan oleh Kuo Hsiang, merupahkan literatur yang paling penting dari Taoisme. “
|
Tao dan Te adalah dua konsep penting Taoisme. Tao berarti jalan, kebenaran, dan hukum alam; Tao berada dimana-mana. Tidak ada satu benda tanpa Tao. Menurut Zhuang Zi, ada tiga istilah: Lengkap, mecakup semua dan Utuh. Ketiga nama ini berbeda, tetapi semua menggambarkan realitas yang sama: Semua mengacu pada ¡ÈSatu Hal¡É, dan Satu Hal … Tao!
Tao bukan sesuatu yang melampaui dunia, ¡Ètranscend¡É . ¡ÈDia¡É berada di dunia! Tao berada di mana-mana, ia adalah ¡Èsemua dari spontanitas¡É dan alamiah (nature) dari segala sesuatu di dunia. Dengan lain perkataan totalitas dari semua spontanitas dari segala sesuatu adalah Tao. Jadi Tao dapat melakukan segala sesuatu tanpa melakukan apa-apa ( ̵°Ù). Taoisten sering mengatakan bahwa Tao adalah ¡ÈNothing¡É, tetapi, tidak ada apa-apa ini tidak berarti nol, karena Tao adalah totalitas dari semua spontanitas dari segala sesuatu, dus ada satu unit.
Te (ùþ, kebajikan, Virtue) Lao Zi berkata: “Tao menghasilkan satu hal, dan Te merawatnya dan Zhuang Zi memberi penjelasan, ia berkata,” hal-hal yang perlu untuk bertahan hidup adalah Te. “Jadi sesuatu dimana satu individu menerima dari Tao adalah Te. Spontanitas yang ditrima seseorang dari Tao adalah Te.
Tsai Chih-Chung, pada tahun 1999 menjelaskan: “Pada mulanya tidak ada benda-benda atau gambaran di alam semesta. Kehidupan semacam ini dapat disebut “Tidak ada apa-apa, Nothing, Niets”. Tidak ada apa-apa adalah inti dari Tao dan asal-usul alam semesta. Jadi, keadaan awal alam semesta adalah “nothing¡É. Dari nothing timbullah langit dan bumi, segala sesuatu dalam dunia yang indah, warna-warni tetapi rumit. Dengan kata lain jika Tao telah memperoleh kekuatan berproduksi, segala sesuatu secara spontan dihasilkan di alam semesta. “
Taoisme adalah filsafat kebebasan (freedom, vrijheid), Zhuang Zi mengatakan dengan jelas bahwa filsafat beliau adalah hidup tanpa perintah dan paksaan dan tidak ada perbedaan antara orang-orang baik pangkat dan posisi, di antara barang-barang berharga dan barang-barang yang tidak berharga, perbatasan dan tanpa batas, antara kami dan mereka. Kita harus menyadari keberadaan kita dan tidak tergantung pada orang lain. Taoisme tidak membuat perbedaan antara kau dan aku, kemauan dan prinsip-prinsipnya menurut hukum alam, dan membiarkan tindakannya sealamiah mungkin dan sebagai proses fisik Alam.
Menurut jalannya pemikiran Taoisme, semua nilai dan konsep itu diciptakan oleh manusia dan semua nilai dievaluasi dengan membandingkan dua aspek yang berlawanan (Yin dan Yang). Hal hubungan antara objek-objek yang beroposisi sering berubah, tetapi definisi nilai-evaluasi (cantik, jelek, tinggi, rendah, kaya,miskin dll) tetap tidak berubah. Oleh karena itu, kita harus tenang dan sadar menghadapi perbedaan antara keindahan dan keburukan, negara kaya dan miskin, tinggi dan rendah, sulit dan mudah. Adalah ¡Èbodoh¡É untuk berpikir bahwa nilai-nilai ini akan bertahan selamanya. Contoh: Seorang pria pada awal lebih cinta pada selirnya dari istri yang tidak ¡Èseksi¡È dan kurang cantik, tetapi ketika ia sudah senior, hubungan dengan selirnya berubah karena pria itu sadar bahwa selirnya terutama yang ¡Èdicinta uang “. Dia lalu meninggalkan selirnya, lalu tinggal di rumah bersama istrinya dengan bahagia, meskipun istrinya lebih jelek penampilannya. Contoh yang lain 30-40 tahun yang lalu RRT adalah negara Third World yang miskin, tapi sekarang RRT telah berubah dengan spetakuler, dan abad keduapuluhsatu RRT adalah negara kaya dan berkuasa, bahkan dikatakan oleh ahli-ahli econom bahwa dalam lima tahun yang akan datang RRT mungkin bisa menjadi negara dengan economi yang terbesar didunia, melewati USA.
Pada filsafat Tao, orang-orang dianjurkan agar bersifat merendahkan diri, katakan dalam posisi yang kecil dibandingkan dengan Alam yang besar. Sifat ini dicerminkan pada lukisan Tiongkok tradisional dimana orang-orang dilukis kecil kecil ditengah-tengah Alam yang sangat besar! Maka lakukan segala tindakanmu biasa-biasa dan jangan menonjokan dirimu, karena ini akan menarik perhatian orang lain. Ini sifat berkelebihan, dan dianggap kebodohan daripada kebijaksanaan. Bantulah orang lain dalam batas-batas kemampuanmu dan kalau anda kerjakan tindakan yang mulia, buanglah dari pikiran anda gagasan mulia yang anda lakukan; di manakah anda pergi dan tidak dicintai? Seseorang yang berbuat baik, tetapi dengan motif dari perbuatan yang baik, ini tidak memiliki kebaikan. Demikian pula, seseorang yang cantik dan berpikir bahwa dirinya cantik, bukan satu kecantikan.
Kita boleh tergesa-gesa untuk menikmati hidup jika kita punya kesempatan. Mengapa anda harus peduli apa yang terjadi setelah kematian? Kita harus peduli untuk memenuhi kebutuhan fisik dan tidak berjuang untuk status dan kekayaan. Kalau anda tidak kerjakan demi kesehatan andalah yang akan menderita kerugian.
Kebudayaan Tiongkok tradisional menekankan pentingnya kita belajar dari orang lain, Confusius mengajarkan bahwa kalau beliau berkomunikasi dengan tiga orang selalu ada sesuatu yang dapat saya belajar dari mereka. Dimana didunia ini akan selalu ada orang yang setia dan dapat dipercaya seperti saya. Satu-satunya perbedaan antara mereka dan saya adalah kesukaan aku untuk belajar. Untuk menggambarkan pentingnya Confusianisme dalam studi, saya kira ada baiknya saya tuliskan disini dua kutipan lagi, dimana beliau dan murid-muridnya membahas:”Jika saya di pagi hari sudah pelajari kebenaran, aku akan mati tanpa penyesalan di malam hari.” Dan “Barang siapa yang tidak membudayakan moralitasnya, dia tidak akan mampu mempertahan kesulitan atau tidak bisa menikmati kemakmuran. Seseorang yang memegang standar moralitas yang tinggi, akan hidup tenang dengan kebajikan dan bertindak sesuai dengan metode kebajikan, kemanusiaan (¿Î, Ren) serta norma-norma dan nilai-nilai kehidupan (Îé, Li). “
Demikian RRT akan mempelajari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya Eropa dan sebagainya dari negara-negara yang maju. Sejak reformasi dan keterbukaan pada tahun 1978, RRT melalui perkembangan damai, dan hubungan yang harmonis dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa dan menyerap teknologi maju asing dan budaya tinggi. Confusius juga berkata kepada salah seorang siswa favoritnya Zi Gong sebagai berikut: “Seorang murid yang baik bersifat sebagai bumi. Jika anda menggali, anda mendapatkan air. Kalau anda menabur biji-biji di tanah, anda bisa mendapatkan gandum. Tanaman, hewan dan manusia hidup diatas bumi, ketika anda mati, anda akan dikuburkan di bumi. Tidak ada di dunia yang bisa hidup tanpa bumi, tetapi bumi tidak pernah membual tentang pentingnya. Anda tidak dapat menemukan apa pun di dunia ini yang begitu merendahkan diri, tetapi yang keberadaannya sangat diperlukan sebagai bumi. ” Bahkan beliau pernah berkata kepada Zi Gong, yang kaya dan makmur:
“ Jangan menyuruh orang lain berbuat sesuatu, jika anda sendiri tidak ingin melakukannya. ”
Tanggapan ini secara khusus ditujukan kepada Zi Gong, yang kaya dan kemungkinan secara tidak sengaja merintah orang lain untuk melakukan sesuatu, yang dia sendiri tidak ingin lakukan. Confusius bertindak dalam semua kasus menurut keadaan konkret dengan karakter dan posisi murid-muridnya.
Taoisme dan Confusianisme adalah filsafat yang paling inovatif dan berpengaruh sebagai pemikir, pendidik dan filosofi dalam sejarah Tiongkok. Mereka memiliki pengaruh yang tidak lagi terbatas pada perbatasan Tiongkok, tetapi juga telah meluas di seluruh dunia. Dalam dekade-dekade terakhir banyak buku-buku telah ditulis didalam dan diluar Tiongkok, terutama di negara-negara Barat mengenai filosofi ini. Menurut saya kedua pemikir Lao Zi dan Kong Fu Zi telah memberikan pandangan “hidup keharmonian” dengan alam dan antar manusia diTiongkok yang tak tergoyahkan. Pelajaran mereka sudah mengakar dalam dan solid dihati dan pikiran orang-orang dari berbagai latar belakang, sosial, pendidikan, usia dan periode, di Tiongkok dan chususnya di Asia Timur. Kedua ¡Èisme¡ÉTaoisme dan Coinfucianisme membentuk fundamen dan pilar yang sangat kuat dari kebudayaan Tiongkok tradisional.
Dalam kasus individu, kebudayaan Tiongkok menyebabkan hasil studi yang baik dari anak-anak, dan pada pengusaha Tionghoa menghasilkan kesuksesan bisnis. Sekarang RRT adalah negara ketiga diurutan kekuatan ekonomi setelah Amerika Serikat dan Jepang. Tahun-tahun terakhir abad kedua puluh dan permulaan abad dua puluh satu menunjukkan negara-negara yang dipengaruhi oleh kebudayaan Tiongkok, chususnya fisafat Confucianisme seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, Taiwan perkembangan pesat di bidang ekonomi dan teknologi. Budaya Tiongkok telah terbukti berguna bagi keharmonian, kehidupan damai dan kemakmuran.
Dr.Han Hwie-Song
Breda, 5 Desember 2009
Holland
Referensi:
- Fung Yu-Lan: Chuang-Tzu Foreign Languages Press Beijing
- Yang Shu-An: Confucius: A Novel Chinese literature press ,First Edition ,1993 ,Beijing, China
- The Complete Analects of Confucius, 1997 ,An Asiapac Publication, Singapura
- Tsai Chih-Chung: The Sayings of Lao Zi Translated by : Koh Kok Kiang dan Wong Lit Khiong . An Asiapac Publication , Singapura, 1999
- http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/48474