Daftar Puisi
Bagian II
Nyanyian Perpisahan
Nyanyian Si Anak Hilang
Keluhan
Nyanyian Di Tepi Kolam
Suatu Hari Di Musim Semi
Renungan Musim Gugur ( 6 of 15 )
Sungai Dingin ( 4 of 8)
Sekedar Buat Jia Dao (2 of 4 )
Bangau Subuh
Nyamuk
Ratapan Ngarai ( 6 of 10 )
Aprikot Mati Muda ( 6 of 9 )
Meratap Liu Yin
RENUNGAN MUSIM GUGUR
( 15 nomor pilih 6 nomor )
1.
Tulang sepi ini sulit lelap di malam.
Nyanyian serangga saling menyayat
Tangisan renta sudah lama kerontang,
tinggal embun musim gugur menetes untuknya
Masa muda sekejap tercecer, bagai di mata
gunting, dan tua datang seperti menenun
tak bertepi, aku menyentuh ujung benang.
Hati tanpa riak baru, kenangan merayap pilu
Bagaimana tega naikkan layar ke selatan lagi,
mengembara gunung dan sungai masa lalu
2.
Wajah bulan musim gugur berwarna dingin,
semangat seorang pengembara tua disapu tipis.
Embun gigil jatuh menetes koyak mimpi, angin
bergerigi menyisir ke dalam tulang, dingin
tikar penuh cap stempel sakit, segulung-gulung
risau berputar di dalam dada terpilin. Takut ini
tiada ruang bersandar lagi, seperti hampa
aku mendengar suara dari antah berantah
Pohon wutong meranggas, ranting bergesek
suara menggema bagai ratapan kecapi
4.
Musim gugur tiba, aku makin tua dan miskin
gubuk bocor bahkan hilang daun pintunya
Sekeping bulan jatuh di tepi di ranjang, dinding
membiarkan angin menyusup ke dalam baju
Mimpi renggang tidak lagi bergerak jauh,
hati rapuh ini mudah menemui jalan pulang
Bunga di ujung musim siap berpisah daun
hijau, gemulai memamerkan bias warna terakhir
Kian jarang bawa hati menginjak setapak dusun,
derita badan ingin mengelabui segala benda
Serangga bersembunyi di antara batang dan akar
rumput, gairah hidupmu lemah seperti aku
6.
Tulang tua takut bulan musim gugur, bulan
musim gugur tajam dingin seperti mata pisau
Seutas tipis cahayanya tidak juga menolong,
dan roh dingin duduk membeku, Chang’er sepi
bersarang di atas sekeping cermin gantung
di langit, angin dewata menggoncang es
terapung, takut langkahku goyah tergelincir
derita ini terlalu luas, tidak tabah lewat melangkah
Terbangun dalam cahaya pucat, sendiri
di atas ranjang, rebah di dalam teror hati:
bagai dibasuh dalam sungai, walau tiada air
tetap menembus keruh tubuh jadi bersih dan bening
Tentang puisi bertenaga, itu percakapan kosong
masa lalu, kini ikut rapuh, di mana bersandar aku?
8.
Tahun berakhir di dalam satu dunia kerontang,
angin musim gugur memulai suara gesek pedang
dan perisai, suara jengkerik merajut risau
tiada baju dingin, percuma menjerit dan menjerit
sendiri, di tengah malam angin musim gugur diasah
kian tajam, langkah goyah melumpuhkan jalan depan
Begitu dipangkas, rambut hitamku seperti taman
musim gugur: tidak pernah tumbuh kembali
Masa kecil adalah kunang-kunang mampir di mata
lapar, berpijar sekejap dan tidak pernah berkedip lagi
Sekokoh puncak gunung, orang mulia bertahan
manusia picik bercakar demi seutas benang dan bulu
Makin berebut makin terkuras hidup mereka.
Sebab Tao Langit melarang kepenuhan
9.
Embun dingin penuh pilu menetes kecewa,
angin di dahan kering berbisik dan merintih,
musim gugur telah dalam: bulan pahit kian jernih
serangga tua sedang memperagakan nyanyian kalem
Mutiara merah tergantung dari dahan ke dahan,
bunga krisan agak malas emaskan setiap tempat.
Pohon dan bunga siap menjawab isyarat musim,
bunga-bunga mekar dalam dingin, bagai sisa musim
semi, aku meratap hidup jatuh berserpih,
dan adakah sesuatu seperti hatiku di sini?
秋怀
孤骨夜难卧,吟虫相唧唧。
老泣无涕洟,秋露为滴沥。
去壮暂如翦,来衰纷似织。
触绪无新心,丛悲有馀忆。
讵忍逐南帆,江山践往昔。
秋月颜色冰,老客志气单。
冷露滴梦破,峭风梳骨寒。
席上印病文,肠中转愁盘。
疑怀无所凭,虚听多无端。
梧桐枯峥嵘,声响如哀弹。
秋至老更贫,破屋无门扉。
一片月落床,四壁风入衣。
疏梦不复远,弱心良易归。
商葩将去绿,缭绕争馀辉。
野步踏事少,病谋向物违。
幽幽草根虫,生意与我微。
老骨惧秋月,秋月刀剑棱。
纤辉不可干,冷魂坐自凝。
羁雌巢空镜,仙飙荡浮冰。
惊步恐自翻,病大不敢凌。
单床寤皎皎,瘦卧心兢兢。
洗河不见水,透浊为清澄。
诗壮昔空说,诗衰今何凭。
岁暮景气干,秋风兵甲声。
织织劳无衣,喓喓徒自鸣。
商声耸中夜,蹇支废前行。
青发如秋园,一剪不复生。
少年如饿花,瞥见不复明。
君子山岳定,小人丝毫争。
多争多无寿,天道戒其盈。
冷露多瘁索,枯风晓吹嘘。
秋深月清苦,虫老声粗疏。
赪珠枝累累,芳金蔓舒舒。
草木亦趣时,寒荣似春馀。
悲彼零落生,与我心何如。