Budaya-Tionghoa.Net | Xuanzang lebih populer dengan sebutan Tang Sanzang (Hokkian: Tong Sam Cong) dalam novel Perjalanan Ke Barat (Xiyouji).
|
Novel ini telah beberapa kali difilmkan dan mengisahkan perjalanan Tong Sam Cong dengan dikawal tiga muridnya, berupa kera, babi, dan siluman air.
Meskipun Tong Samcong yang asli, yakni Xuanzang, tidaklah seperti yang dikisahkan dalam novel tersebut. Xuanzang merupakan seorang cendekiawan dan agamawan Tiongkok terkemuka, yang sepulangnya dari lawatan ke India menerjemahkan naskah-naskah Buddhis dan menulis berbagai risalah.
Xuanzang sendiri sangat tertarik dengan aliran Yogacara dalam agama Buddha, yang menekankan bahwa segenap fenomena adalah bentukan kesadaran semata, sehingga terkadang aliran ini juga disebut Mind Only (Hanya Pikiran) atau (Mere Consciousness (Semata-mata Hanya Kesadaran).
Salah satu karya Beliau adalah Chengwei Shilun. Guna mengajarkan teori hanya kesadaran itu, marilah kita baca di halaman 13, yang menganalogikan bahwa segenap fenomena itu hanyalah bentukan kesadaran semata. Di sini diumpamakan bahwa segenap fenomena itu adalah laksana mimpi:
ANALOGI MIMPI
Analoginya adalah seperti seseorang sedang bermimpi, yang di bawah pengaruh mimpi tersebut, di mana pikiran menghasilkan berbagai ragam obyek luar (eksternal), sehingga diyakini bahwa seluruh gambaran-gambaran yang timbul ini adalah obyek luar sesungguhnya.
Dengan mempelajari risalah-risalah karya Xuanzang, kita dapat mengenal sosok Xuanzang lebih jauh, terutama pemikiran-pemikiran Beliau. Selain itu, Beliau juga menerjemahkan naskah Mahaprajnaparamita Sutra, yakni Sutra yang menjelaskan mengenai keshunyataan segenap fenomena.
Ivan Taniputera
1 Juli 2012
Budaya-Tionghoa.Net |Facebook Group Budaya Tionghoa