Episode 14. Menjadi Guru
Karena peristiwa wafat Ibunda Tiencai, Nabi Khongcu meletakkan jabatan untuk melaksanakan kewajiban berkabung. Masa ini digunakan untuk lebih memperdalam pengetahuan.
Baharu setelah lewat masa berkabung, 27 bulan kemudian, beliau mulai aktif kembali dalam pekerjaan. Sesudah usai upacara sembahyang besar Tai Siang sebagai penutup masa berkabung, besoknya diambillah alat musiknya, namun baharu beberapa hari kemudian beliau dapat mengiringinya dengan nyanyian.
Ketika itu, ternyata nama beliau sudah banyak dikenal; banyak orang-orang terpelajar dan para muda datang kepadaNya memohon nasehat dan berguru. Buah fikirannya menunjukkan pengalaman hidup yang masak dan penuh kebijaksanaan.
Waktu beliau berusia 30 tahun, telah teguh pendiriannya; penuh semangat dan tekad untuk menolong dunia yang ingkar dari Jalan Suci itu. Ketika beberapa sahabat mencoba mencegahNya, Nabi bersabda, “Janganlah membujuk Aku melepaskan cita. Aku hendak mengabdikan diriku bagi semua, sebab sesungguhnya semua manusia itu sekeluarga adanya, dan Thian, Tuhan Yang Maha Esa menugaskan diriku membimbingnya. Usiaku sudah tiga puluh tahun, kemauanku sudah teguh, badanku pun sedang sehat-sehatnya; Aku insaf benar apa yang akan kulakukan.”